Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Laka Maut KM 58 Tol Jakarta Cikampek

Semua Korban Kecelakaan Tol Cikampek Tewas Terbakar, Menko PMK Minta Warga Lapor Jika Tahu Identitas

Kondisi jenazah korban kecelakaan maut di Tol Cikampek KM 58, Karawang, Jawa Barat, memilukan.

Tribun Jabar dan YouTube Kompas TV
Kondisi jenazah korban kecelakaan maut di Tol Cikampek KM 58, Karawang, Jawa Barat, memilukan. Semua tewas terbakar, Senin (8/4/2024). 

TRIBUNJATIM.COM - Kondisi jenazah korban kecelakaan maut di Tol Cikampek KM 58, Karawang, Jawa Barat, memilukan.

Polisi pun mengungkap kronologi kecelakaan maut yang terjadi menjelang Lebaran tersebut pada Senin (8/4/2024).

Kapolres Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, ada 13 kantong jenazah yang dibawa dari lokasi kecelakaan.

Namun, dari 13 kantong jenazah tersebut, belum diketahui jumlah pasti korban meninggal.

Semua korban, kata Wirdhanto, berasal dari mobil Gran Max bernomor polisi B 1635 BKT asal Jakarta.

STNK mobil Gran Max atas nama Yanti Setiawan Budidarma, beralamat di Jalan Duren No 16 RT 003 RW 009, Kelurahan Utan Kayu Utara, Matraman, Jakarta Timur.

"Untuk (informasi) sementara, di dalam mobil (Gran Max) tidak ada yang selamat, semua meninggal dunia," ujar Wirdhanto di RSUD Karawang, Senin, dikutip dari tayangan Kompas TV, via Kompas.com.

Sementara itu, Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan mengatakan, semua korban meninggal mengalami luka bakar.

Baru satu korban tewas telah teridentifikasi.

Namun, Aan menyebut pihaknya akan memastikan lagi identitas korban. 

"Di dalam (RSUD Karawang) sudah ada tim Inafis, DVI, yang akan mengidentifikasi. (Korban) luka bakar, ada enam mayat masih utuh yang sedang diidentifikasi dan ada satu dari data inafis kita yang alamatnya di Kudus. Ini identik, tapi kita pastikan," ujar Aan di RSUD Karawang.

Sebelumnya diberitakan, Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan menyebut ada 12 kantong jenazah yang dibawa ke RSUD Karawang yang berasal dari kecelakaan Tol Cikampek Km 58.

Kecelakaan melibatkan Gran Max, Terios, dan sebuah bus.

Peristiwa ini bermula ketika sebuah mobil dari arah Jakarta melalui jalur contraflow di Tol Cikampek Km 58.

Namun, mobil Gran Max oleng dan menabrak bus menuju Bandung-Jakarta.

Kemudian datang mobil Terios mencoba menghindar, tapi menabrak mobil yang sebelumnya menabrak bus.

Kedua mobil akhirnya bertabrakan dan terbakar.

Baca juga: Detik-detik Kecelakaan di Tol Japek KM 58, Meninggal 12 Orang, Diduga karena Sopir Gran Max Ngantuk

Sejumlah mobil terlibat kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Senin (8/4/2024).
Sejumlah mobil terlibat kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Senin (8/4/2024). (YouTube Kompas TV)

Kronologi

Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Komisaris Besar Polisi Jules Abraham Abbast menjelaskan awal kecelakaan yang terjadi di KM 58 + 600 arah Jakarta Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Akibat peristiwa ini, sudah lebih dari 10 orang yang tewas.

Kabar terbaru, sudah ada 13 kantong jenazah yang diidentifikasi.

Jules mengatakan, perisitiwa ini diduga terjadi saat mobil Grandmax yang berada di jalur contraflow arah Cikampek mengalami masalah.

"Mobil tersebut kemudian berupaya untuk menepi di bahu jalan kanan di Jalur B yang mengarah ke jakarta," kata Jules dalam pesan singkatnya, Senin (8/4/2024). 

Saat hendak menepi, sebuah bus dari arah Cikampek melaju dan tak bisa menghindari tabrakan dengan mobil Grandmax tersebut.

"Ketika itu ada bus yang dari arah Cikampek tidak bisa menghindar dan menabrak dan seketika langsung terbakar." 

"Selanjutnya juga ada satu terios yang mengalami dampak dan menabrak bus dan juga ikut terbakar," ucapnya. 

Sebanyak 12 orang dikabarkan tewas dalam kecelakaan maut tersebut.

Semua korban saat ini dibawa ke RSUD Karawang

Polisi juga sempat menutup sementara jalur contraflow yang mengarah ke Cikampek dan mengalihkannya ke jalur arteri untuk mengurai kemacetan.

Namun, kini sekitar pukul 11.52 WIB, Polda Jabar telah kembali menerapkan contraflow di lokasi kecelakaan, jalur pun kembali normal.

"Sudah normal (contraflow arah jawa)," ucap Direktur Lalu lintas Polda Jabar, Komisaris Besar Polisi Wibowo.

Baca juga: VIDEO Kecelakaan Maut Tol Japek, 12 Orang Meninggal Jelang Lebaran 2024, Kapolri Turut Berduka Cita

Kabar duka kecelakaan maut di Tol Jakarta-Cikampek (Japek) KM 58, Senin (8/4/2024). 12 Kantong jenazah yang berhasil dievakuasi.
Kabar duka kecelakaan maut di Tol Jakarta-Cikampek (Japek) KM 58, Senin (8/4/2024). 12 Kantong jenazah yang berhasil dievakuasi. (Kolase Istmewa/YouTube TribunJatim)

Menko PMK minta warga lapor polisi jika tahu identitas korban

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengatakan, ada 12 orang yang tewas dalam kecelakaan ini di mana dua korban berhasil diidentifikasi oleh pihak Inafis Polri.

Dua korban yang berhasil diidentifikasi itu semuanya laki-laki.

Satu berasal dari Kudus, Jawa Tengah dan satunya lagi berasal dari Ciamis, Jawa Barat.

"Tujuh laki-laki dan lima perempuan, untuk semuanya ini dari Jasa Raharja akan di-cover semua untuk asuransinya. 12 korban tersebut berasal dari mobil Gran Max."

"Yang laki-laki tadi dikatakan dari Inafis ditemukan berdasarkan identifikasi di badannya itu berasal dari Kudus, sedangkan satunya lagi hasil dari KTP itu dari Ciamis dengan jenis kelamin laki-laki," kata Muhadjir Effendy di RSUD Karawang, Jawa Barat, Senin (8/4/2024) siang, dilansir Tribun Jabar.

Meski begitu, Muhadjir menyatakan belum memperoleh identitas lengkap dari para korban meninggal.

Oleh sebab itu, ia juga meminta kepada masyarakat yang merasa kehilangan keluarganya untuk melaporkan ke kepolisian setempat apabila mengenal para korban.

"Saya juga meminta posko seluruhnya untuk mencari tahu identitas kendaraan terutama yang mengalami kecelakaan ini, makanya saya mohon untuk rekan-rekan wartawan imbauan dari kami agar siapa saja yang tahu yang mengalami kecelakaan ini agar dilaporkan ke kepolisian setempat," sambungnya.

Sementara itu, pihak Jasa Raharja telah tiba di RSUD Karawang untuk melakukan pendataan dan memberikan santunan ke keluarga korban atau ahli waris.

Dirut PT Jasa Raharja, Rivan Purwantono, menyatakan pihaknya masih menunggu identifikasi yang dilakukan petugas kepolisian.

"Kejadian kecelakaan pada pagi ini tidak bisa dihindari. Masih proses identifikasi."

"Kita tidak tahu korban dari kendaraan yang mana karena masih identifikasi," tutur Rivan kepada wartawan di RSUD Karawang, Senin.

Ia memastikan setiap korban yang meninggal atau luka-luka akan mendapat santunan dari Jasa Raharja.

"Yang paling penting melakukan identifikasi terhadap korban, mari kita menunggu bersama. Setelah identifikasi akan kita umumkan," sambungnya.

Rivan menjelaskan, saat ini petugas masih menelusuri pemilik mobil yang terbakar untuk mengetahui daftar penumpangnya.

"Seandainya identitas telah didapatkan kita akan hubungi keluarga korban. Santunan bagi korban meninggal Rp50 juta dan korban luka-luka maksimal Rp20 juta," terangnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved