Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Magetan

Telaga Sarangan Masih Jadi Primadona di Magetan, Wisata Lain Alami Penurunan Kunjungan

Telaga Sarangan Masih Jadi Primadona di Magetan, Wisata Lain Alami Penurunan Kunjungan

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Febrianto Ramadani
Suasana kunjungan destinasi wisata selain telaga sarangan, Taman Wisata Genilangit, Desa Genilangit, Kecamatan Poncol, dan Pengelola Bumi Perkemahan Alastuwo 

TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN - Sejumlah wisata penyangga di Kabupaten Magetan mengalami penurunan kunjungan, selama Libur Lebaran 2024.

Penurunan dikarenakan para pelancong lebih memilih berlibur di Telaga Sarangan. Padahal, banyak destinasi wisata di Bumi Mageti, yang bisa menjadi pilihan bagi masyarakat.

Pengelola Taman Wisata Genilangit, Desa Genilangit, Kecamatan Poncol, Edy Sukocahyono, mengungkapkan, jumlah wisatawan yang berkunjung selama liburan tidak sampai 1.000 orang.

“Kondisi tahun-tahun sebelumnya tidak seperti ini. Kunjungan wisata kali ini minim,” ujar Edy, Senin (15/4/2024).

Menurutnya, apabila Telaga Sarangan penuh, wisatawan dialihkan ke lokasi wisata penyangga lainnya, ketika dilakukan rekayasa arus lalu lintas.

“Seharusnya diarahkan ke lokasi wisata lain, bukan diputar balik di pertigaan Sidorejo. Jadinya wisatawan justru kembali ke Kota dan enggan naik lagi,” keluhnya.

Ditambah lagi, lanjut Edy, pengalihan arus yang seharusnya di pertigaan depan Polsek Plaosan, isa diarahkan ke selatan. Disana ada wisata Genilangit, Alastuwo dan Wonomulyo.

“Sudah dua musim libur lebaran, jumlah kunjungan wisatawan selain Telaga Sarangan mengalami penurunan drastis,” tuntas Edy.

Baca juga: Nasib Lasini Warga Magetan, Termangu Saksikan Warungnya Ludes Dilalap Api, Elpiji Bocor

Hal serupa juga diutarakan Pengelola Bumi Perkemahan Alastuwo, Teguh Hariyanto. Selain kunjungan kurang dari 1.000 orang, dirinya berpendapat, wisatawan yang berkunjung ke Magetan hanya difokuskan pada satu titik yaitu Telaga Sarangan.

“Sekitar lokasi nampak pengunjung menumpuk tetap dimasukkan terus. Kondisi jalan macet seharusnya diarahkan ke wisata alternatif, sambil menunggu kepadatan Sarangan terurai," tutur Teguh.

Teguh berpendapat, perhatian pemerintah terhadap destinasi wisata selain Telaga Sarangan masih kurang. Disatu sisi, tempat wisata tersebut dianggap sebagai kompetitor, bukan saling melengkapi.

"Kami minta dievaluasi. Bila setiap musim selalu begini kami bisa gulung tikar. Jangan hanya mengejar kelancaran lalu lintas saja, tetapi juga dampak ekonomi bagi kami pelaku wisata," tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved