Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dibully 'Bau Tai', Yurika Bocah SD Pilu Diolok Teman Imbas Jualan Tisu sampai Jam 1 Malam Bantu Ortu

Pengakuan Yurika soal dirinya kerap di-bully bau tai oleh teman-temannya itu pun viral.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TikTok/yoenik.apparel
Yurika bocah penjual tisu viral di-bully karena bau tai 

TRIBUNJATIM.COM - Kisah Yurika bocah SD yang berjualan tisu sampai jam 1 malam demi bantu orang tuanya jadi sorotan.

Namun yang lebih membuat pilu, Yurika justru di-bully dan diolok oleh teman-temannya bau tai.

Pengakuan Yurika yang menceritakan dirinya kerap di-bully teman-teman itu pun viral.

Hal itu diketahui dari unggahan akun TikTok @yoenik.apparel, Kamis (25/4/2024).

Saat ditanyai, Yurika mengaku sehari-hari berdagang tisu dari siang hingga malam hari.

"Kalian biasanya kalau misalkan jualan tisu dari jam berapa, sih?" tanya si pewawancara, dilansir dari Tribun Sumsel.

"Jam 13.00 WIB sampai sehabisnya," ujar Yurika bersamaan dengan temannya.

"Sehari dapat berapa?" tanya pewawancara lagi.

Namun Yurika tak menjawab pertanyaan perempuan dewasa tersebut.

Ia malah memberitahukan harga dari dagangan yang dijajakannya.

"Aku kalau satunya Rp 5 ribu, kalau duanya Rp 10 ribu," jawab Yurika.

Sementara itu, akun TikTok lainnya @51sye, mengungkap lokasi sehari-hari Yurika berjualan tisu bersama temannya.

Yurika berdagang tisu di wilayah wisata Braga, Bandung, Jawa Barat.

"Ini aku kemarin ketemu sama Yurika, dia jualan tissue di Braga sama temannya. Harganya Rp 10 ribu dapet dua. Dan yang aku bikin salut dan sedih tuh dia jualan sampai jam 12/1 malem katanya," tulis akun @51sye.

Baca juga: Sambil Jualan Buah, Pasutri Lansia Tinggal di Gerobak Pemulung Tak Bisa Ngontrak, Tolak Ngemis

Di sisi lain, Yurika juga menceritakan jika sering di-bully teman teman sekolahnya karena berjualan tisu.

"Aku di sekolah sering dibenci sama teman-teman dan di-bully," kata Yurika yang saat itu mengenakan seragam olahraga sekolah.

"Oh, di-bully kenapa?" tanya si pewawancara.

"Aku lagi diam, terus teman-teman aku bilang, 'Yurika mah bau tai'," jawabnya.

Yurika sendiri telah melaporkan ulah teman-temannya kepada guru di sekolah.

Akan tetapi, gurunya tak memercayai pengakuan Yurika.

Yurika pun meminta agar teman-temannya tidak lagi mem-bully dirinya.

"Teman-teman jangan nge-bully aku ya, kita semua sama," ucap Yurika.

Ternyata tak hanya pilu karena di-bully oleh temannya, Yurika yang masih duduk di bangku SD ini terpaksa berjualan setiap hari untuk membantu orang tuanya.

Sebab dari situ ia bisa mengumpulkan uang jajan sendiri.

Hal itu diungkapkan saat diwawancarai oleh TikToker @yogipriandana.

"(Uangnya) buat bekal sekolah," katanya.

Meski masa kecilnya penuh dengan tantangan, Yurika memiliki cita-cita mulia kelak.

Saat ditanya oleh Yogi, bocah polos tersebut sempat kebingungan kala menjawabnya.

Ia kemudian menjawab bahwa ingin menjadi seorang guru.

"Cita-cita aku ingin menjadi guru," ujarnya.

Baca juga: Tertinggal di SPBU saat Mudik, Bocah Laki-laki Nangis di Kantor Polisi, Keluarga Mengaku Tak Sadar

Malangnya, setelah video pengakuan Yurika tersebut viral, netizen justru ikut-ikutan membully-nya.

Perundungan verbal tersebut berupa komentar maupun ucapan Yurika yang dijadikan sebuah lagu Dj.

Sebagai bentuk empati terhadap Yurika, akun @yogipriandana menggalang donasi untuk membantu kebutuhan Yurika.

"Semoga nanti nih dari yang nonton ini, penghasilannya bisa buat hp baru. Amiin buat sekolah dan TikTok," ucap Yogi.

Sebelumnya, kisah difabel penjual tisu bernama Alam terharu saat dagangannya diborong juga viral.

Terungkap bahwa si penjual tisu difabel jualan sambil gendong anaknya, Sultan, setiap hari.

Hal itu lantaran anak laki-laki tersebut hanya seorang diri di rumah dan tidak ada yang menjaganya.

Kisahnya viral setelah dibagikan oleh seorang TikToker bernama Donny Ramadhan @donnyrapu.

Dalam unggahannya, ia membagikan momen ketika Alam sedang menjajakannya dagangannya sambil menggendong anaknya.

Mulanya, sang TikToker bertanya tentang harga tisu yang Alam tawarkan.

Tak hanya memborong tisu dagangannya, Donny mengajak Alam untuk makan bersama di sebuah warung bakso.

Saat diajak makan di warung bakso, Alam malah takut.

"Udah makan belum, mau makan di situ enggak?" tanya Donny.

"Belum, enggak boleh masuk," kata Alam menjawabnya.

"Kan ada saya, enggak apa-apa Pak," kata Donny lagi, dikutip dari Tribun Jabar.

Baca juga: Dulu Jualan Es Kelapa, Artis Vokalis Band Kini Jajakan Duku Pakai Gerobak, Bantah Kehabisan Uang

Diketahui, Alam setiap hari berkeliling berjualan tisu di Cikarang dan Bekasi.

Sebelum berjualan, Alam menunggu anaknya selesai sekolah.

Ketika pulang sekolah, barulah keduanya jualan bersama.

"Emang Sultan enggak capek?" tanya Donny.

Bocah tersebut hanya menggeleng-geleng kepala menjawab pertanyaan.

Alam lalu berujar, ia selalu menggendong anak laki-lakinya tersebut agar tak kelelahan saat dibawanya mencari nafkah.

"Makanya dia saya gendong, ya udah risikonya jadi orang tua (capek)," ungkap Alam.

Alam mengatakan, anaknya memiliki fisik yang lemah.

Setiap merasa kelelahan, ia seringkali jatuh sakit.

Bahkan Alam rela menahan berat dan rasa lelahnya demi sang buah hati.

Alam tidak mau anak yang ia bawa mencari nafkah merasakan sakit karena kelelahan.

"Kalau capek sakit dia, makanya saya rela gendong-gendong kalau udah capek."

"Soalnya kalau sakit repot biayanya, kalau lagi ada rezekinya ya alhamdulillah saya bisa jual Rp5 ribu."

"Kalau enggak ya harga Rp4 ribu, Rp3 ribu," kata Alam.

Alam biasanya menjual tisu dagangannya seharga Rp5 ribu.

Meski begitu, ia mengaku dagangannya tidak selalu laku dibeli orang.

Pernah suatu ketika, ia dan anaknya harus menahan lapar dan tidak bisa makan.

Hal itu karena ia sama sekali belum mendapatkan uang dan dagangannya belum ada yang membeli.

"Pernah seharian kita dagang, enggak makan. Pernah enggak dapat (uang) karena enggak dibeli sama sekali,"

"Ya pernah diobral, yang penting bisa buat ongkos pulang," tutur dia.

Penjual Tisu Difabel Haru Dagangannya Diborong, Keliling Sambil Gendong Anak, Takut Diajak ke Warung
Penjual tisu difabel terharu dagangannya diborong (TikTok/donnyrapu)

Hidup dengan kesederhanaan, Alam mengatakan, anaknya adalah sosok yang berprestasi.

Nilai Sultan di sekolah selalu bagus.

Bahkan kata Alam, anak laki-lakinya tersebut juga dapat peringkat 1 di kelas.

"Ranking mulu dia," kata Alam.

Ia pun berharap, ke depannya bisa menjalankan usaha yang lebih baik agar dirinya tak berkeliling sambil menggendong anak karena khawatir tidak ada yang jaga.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved