Berita Viral
12 Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon di Jalur Gaza, Disebut Dokter Insiden Langka: Mereka Alergi
Tentara Israel dikabarkan disengat tawon saat melakukan operasi militer di jalur Gaza. Insiden ini dinilai menjadi momen langka.
TRIBUNJATIM.COM - Tentara Israel dikabarkan disengat tawon saat melakukan operasi militer di jalur Gaza.
Insiden ini dinilai menjadi momen langka.
Seorang dokter pun memberikan penjelasan terkait kondisi para tentara Israel usai disengat tawon.
Adapun pasukan tentara tersebut merupakan Pasukan Pertahanan Israel atau Israel Defense Forces (IDF).
Mereka mengalami insiden yang tak biasa saat melakukan operasi militer di wilayah Jalur Gaza bagian selatan.
Sebanyak 12 pasukan Israel terluka dan segera dilarikan ke rumah sakit usai disengat ratusan tawon pada Jumat (10/5/2024), dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Kunjungi Mesir, Hamas Tegas Tak Mau Gencatan Senjata Jika Israel Tak Hentikan Serangan di Gaza
Pusat Medis Sheba di Tel Aviv melaporkan, 10 tentara telah tiba di rumah sakit untuk perawatan.
Selanjutnya, beberapa dari mereka dipindahkan ke unit perawatan intensif.
Dikutip dari The Jerusalem Post, rumah sakit menekankan semua tentara dalam kondisi baik.
Tidak ada tentara yang mengalami kondisi kritis atau kondisi yang membahayakan.
Insiden yang sangat langka
Insiden belasan tentara Israel yang disengat oleh ratusan tawon itu terjadi di tengah operasi Brigade Selatan Divisi Gaza di daerah perbatasan, di seberang komunitas Israel di Nirim, dikutip dari The Times of Israel, Jumat (10/5/2024).
Militer Israel mengatakan, saat itu sebuah tank melaju di atas sarang tawon besar dan menabraknya.
Segerombolan tawon yang berada di sarang tersebut tampak marah dan kemudian menyerang serta menyengat para tentara Israel.
Direktur Pusat Medis Darurat Sheba, Dr. Avi Ironi mengatakan, beberapa tentara yang terkena sengatan tawon tersebut menderita reaksi alergi.
Ia mengaku belum pernah menangani insiden massal seperti itu sebelumnya.

"Beberapa dari mereka mengembangkan reaksi alergi terhadap sejumlah besar sengatan yang mereka hadapi. Perawatan intensif, anestesi, perawatan toksikologi, dokter mata, dan semua orang terlibat di sini," ujar Ironi.
"Ada laporan kasus yang semakin buruk, jadi kami bermaksud untuk memantau mereka agar tidak menjadi lebih buruk dan tidak ada kerusakan sistemik. Mereka akan tetap berada di bawah pengamatan untuk melihat bahwa kondisi mereka stabil," tambahnya.
Adapun, Ironi menilai insiden tersebut merupakan kejadian yang langka, yaitu saat ratusan tawon menyerang satu orang di satu waktu.
"Saya belum pernah melihat kasus serupa dari ratusan lebah yang menyerang satu orang. Saat ini, tidak ada bahaya bagi kehidupan siapa pun, dan mereka berada di tempat yang paling aman," ungkap dia.
Sebelumnya, tank-tank Israel dilaporkan telah menguasai jalanan utama yang membagi bagian timur dan barat wilayah Rafah di Jalur Gaza pada Jumat (10/5/2024).
Adapun, perang di Jalur Gaza bermula pada 7 Oktober 2023, yang didahulu dengan serangan Hamas ke Israel yang menyebabkan lebih dari 1.170 orang meninggal dunia.
Atas tindakan tersebut, Israel kemudian membalas serangan Hamas yang menewaskan lebih dari 34.789 warga Gaza, termasuk warga sipil yang mayoritas adalah wanita dan anak-anak.
Baca juga: Bunuh dan Lukai Anak-anak Selama Serang Gaza Palestina, Israel Kini Takut Di-Blacklist PBB: Mengubah
Demonstran Israel halangi truk bantuan kemanusiaan
Unggahan video yang memperlihatkan batu-batu diletakkan di tengah jalan untuk menghalangi kendaraan melintas ke Jalur Gaza, viral di media sosial.
Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun media sosial X (Twitter) milik jaringan berita sukarelawan Palestina, @QudsNen, Kamis (9/5/2024) malam.
Tampak dalam video berdurasi kurang dari satu menit tersebut, banyak kendaraan berhenti dan putar balik karena gagal melintasi jalanan yang penuh dengan bebatuan.
"Massa pemukim Israel, di bawah pengawasan pemerintah Israel, menyabotase jalan menuju Gaza untuk memblokir dan mencegah konvoi bantuan kemanusiaan mencapai Jalur Gaza," tulis pengunggah.
Para pemukim yang berkumpul dan memblokir jalan menuju Gaza itu menuntut blokade atau penutupan total terhadap wilayah Palestina tersebut.
Aksi dalam video pun menyebabkan ratusan truk bantuan untuk warga Palestina di Gaza berhenti di dekat Kota Eilat, Israel, dan berjejer membentuk antrean panjang.
Selama ini, sejumlah pemukim Israel kerap mempersulit masuknya bantuan-bantuan yang melalui setiap penyeberangan menuju Gaza.
Upaya penghalangan tersebut bukan hanya terjadi di Rafah, perbatasan Mesir dan Gaza selatan yang menjadi jalur utama distribusi bantuan untuk warga Palestina.
Diberitakan Al Jazeera, Jumat (10/5/2024), demonstrasi oleh pemukim Israel baru-baru ini turut memblokir jalan di dekat jalur perlintasan Karem Abu Salem seperti dalam video.
Perlintasan Karem Abu Salem merupakan sebuah jalur penyeberangan di persimpangan perbatasan Jalur Gaza–Israel dan perbatasan Gaza–Mesir.

Titik perlintasan Karem Abu Salem sempat ditutup pada Minggu (6/5/2024) setelah serangan roket dari Hamas. Namun, jalur ini kembali dibuka pada Rabu (8/5/2024).
Sayangnya, dengan adanya serangan militer Israel saat ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan tidak ada pekerja Palestina yang dapat dengan aman mencapai negara lain untuk memproses bantuan.
Belum lagi, sejumlah demonstran memenuhi jalanan yang menjadi akses utama truk bantuan kemanusian dengan bebatuan berbagai ukuran.
"Truk ini membawa makanan ke Hamas. Hamas adalah orang-orang yang mengerikan, kami berpikir bahwa pemerintah kami telah dipaksa Amerika untuk memberi mereka makanan," kata salah satu demonstran, Reuven Frankenburg.
Sembari membawa bendera Israel, Frankenburg mengatakan pemerintah dan para pengunjuk rasa termasuk dirinya tidak menyukai gagasan memberi bantuan kepada Hamas.
"Pemerintah tidak menyukainya, kami tidak menyukainya. Kami melakukan yang terbaik untuk menghentikan mereka," tutur Frankenburg.
"Bahkan jika kami harus menahan mereka selama beberapa jam, maka Hamas tidak akan memiliki makanan. Kami senang dengan itu," sambungnya.
Stefanie Dekker dari Al Jazeera melaporkan, Yordania telah mengirimkan truk bantuan ke Jalur Gaza.
Namun, beberapa di antaranya diserang oleh pengunjuk rasa Israel selama beberapa minggu terakhir.
Kementerian Luar Negeri Yordania pun mengutuk serangan tersebut dan menganggap Israel bertanggung jawab penuh atas aksi unjuk rasa.
Baca juga: Pasca Serangan ke Israel, Hubungan Iran dengan Rusia Makin Mesra, Bikin Amerika Iri Hingga Mengancam
Pihaknya juga mengatakan Israel harus memastikan bantuan masuk dengan cepat dan aman ke masyarakat Gaza.
"Itu adalah kewajiban hukum mereka sebagai penguasa pendudukan," ujarnya.
Sebelumnya, pada Senin (6/5/2024), Israel mengancam akan melakukan serangan besar-besaran di Rafah untuk mengalahkan ribuan pasukan Hamas yang diklaim bersembunyi di sana.
Padahal, kota di perbatasan ini merupakan tempat perlindungan terakhir bagi lebih dari 1,4 juta warga Palestina dari wilayah lain yang hancur akibat pertempuran sebelumnya.
Pasien dan staf medis pun terpaksa keluar dari rumah sakit di Rafah ketika serangan Israel terhadap kota tersebut semakin intensif pada Jumat.
Lembaga Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) mengungkapkan, sekitar 110.000 warga Palestina telah meninggalkan Rafah.
Jumlah tersebut terhitung sejak Israel mulai mengerahkan pasukan ke arah timur Rafah dan mengintensifkan serangan terhadap kota tersebut pada Senin.
Di sisi lain, pengambilalihan perbatasan Rafah oleh tentara Israel menutup masuknya bantuan ke Gaza selama tiga hari terakhir.
"Benar-benar melumpuhkan operasi kemanusiaan," ujar PBB.
Setidaknya, 34.904 orang meninggal dunia dan 78.514 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza, Palestina, sejak 7 Oktober lalu.
Sementara itu, jumlah korban tewas di pihak Israel akibat serangan Hamas pada 7 Oktober 2024 sebanyak 1.139 orang dengan puluhan orang masih ditawan.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
Alasan Nurjanah Dikurung 15 Tahun di Kamar 2x2 Meter, Hidup Berubah usai Nikahi Pria Blitar |
![]() |
---|
Daftar Hitam Kelakuan Polisi Seminggu Terakhir, Bikin Pelajar Koma hingga Ojol Tewas Tragis |
![]() |
---|
Sosok Affan Driver Ojol yang Dilindas Brimob Ternyata Tulang Punggung Keluarga, Ayah Tuntut Keadilan |
![]() |
---|
Mbah Marsuna Meringis Dibawa Keluarganya ke Kantor Damkar, Jari Sudah Bengkak dan Terluka |
![]() |
---|
Sahroni Mundur Ditantang Salsa Erwina Hutagalung Juara Debat Se-Asia Pasific: Ane Mau Bertapa Dulu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.