Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Ingatan Terakhir Adewiyah Korban Selamat Bus SMK Depok Sebelum Kecelakaan, Dengar Takbir: Teriak

Adewiyah korban selamat bus SMK Lingga Kencana sebelum kecelakaan sempat mengingat suasana yang kini membuatnya trauma.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunJabar.ID
Para pelajar SMK Lingga Kencana yang berfoto sebelum tewas kecelakaan bus di Subang Jawa Barat 

TRIBUNJATIM.COM - Beginilah ingatan terakhir para korban selamat bus SMK Lingga Kencana yang alami kecelakaan maut, Sabtu (11/5/2024).

Tak hanya duka, para siswa SMK Lingga Kencana dan guru yang jadi korban selamat merasakan trauma.

Seperti yang dirasakan Adewiyah, sang guru, dan Fahmi Fahruruzi, salah satu pelajar.

Kedua orang itu selamat, dan berani menceritakan kecelakaan maut bus pariwisata Putera Fajar tersebut.

Sebelumnya, rombongan siswa SMK Lingga Kencana, Kota Depok, melakukan study tour di Lembang, sebagai tanda perpisahan.

Nahas-nya saat menuju ke Depok, rombongan tersebut mengalami kecelakaan maut di Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, sekitar pukul 18.45 WIB malam.

Bus yang ditumpangi siswa SMK itu terguling, bahkan menimpa sejumlah warga Ciater.

Menurut Adewiah, suara jeritan penumpang pecah saat bus pariwisata yang mereka tumpangi oleng hingga terbalik.

Saat ini Adewiah mendapat perawatan di Puskesmas Palasar.

Mulanya Adewiah menceritakan selama dalam perjalanan dari Cihampelas ke Ciater hingga maghrib, kondisi bus masih normal.

Baca juga: Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana, Istri Selamat dari Kecelakaan Maut, Tolong Tengok Rumah

"Bus sebelum istirahat magrib, masih normal, tak masalah," ujarnya dikutip dari Tribunjabar.id, Senin (13/5/2024), seperti dikutip TribunJatim.com via Wartakotalive.com

"Namun, saat melanjutkan perjalanan setelah makan di RM Bang Jun dan salat Magrib, tiba-tiba sekitar lima menit perjalanan, bus langsung oleng dan menabrak mobil Feroza serta tiga motor sebelum akhirnya terguling," lanjut Adewiah.

Adewiah mengaku tidak mengetahui mobil mengalami kendala apa.

Namun, dia mengatakan, kondektur sempat memperbaiki mobil saat istirahat makan malam.

Sopir bus SMK Depok yang kecelakaan di Subang, Jawa Barat, menyesal. Dia mengaku tak punya banyak pilihan saat tahu rem blong sehingga memakan banyak korban jiwa.
Sopir bus SMK Depok yang kecelakaan di Subang, Jawa Barat, menyesal. Dia mengaku tak punya banyak pilihan saat tahu rem blong sehingga memakan banyak korban jiwa. (TribunJabar.id/Deanza Falevi)

"Kata anak-anak yang melihat perbaikan bus tersebut, kondektur memperbaiki bagian rem, diduga remnya blong," katanya.

Adewiah mengatakan, setelah magrib rombongan melanjutkan kembali perjalanan menuju Tol Cipali Subang.

"Namun, nahas baru jalan lima menit, mobil saat memasuki turunan langsung oleng, terus nabrak mobil Feroza dan tiga motor hingga akhirnya terguling," katanya.

Adewiah mengatakan, mobil oleng saat di jalan menurun. Kondisi itu membuat siswa panik.

Para penumpang pun menjerit hingga mengucap takbir saat terjadi kecelakaan.

Baca juga: Sosok Darma Mangkuluhur Anak Tommy Soeharto, Jadi Komisaris di Usia 25, Intip Sumber Kekayaannya

"Saat mobil oleng dan menabrak Feroza anak-anak langsung menjerit sambil mengucapkan takbir 'Allahu Akbar! Allahu Akbar!' Hingga akhirnya mobil terguling dan kita sudah tak tahu apa-apa lagi," ucapnya.

Sedangkan menurut Fahmi, bus yang mereka tumpangi sempat diperbaiki karena alami kebocoran oli.

Ia menceritakan ketika bus melaju ke daerah Subang bus tiba-tiba seperti alami rem blong hingga terguling.

“Ada turunan, di situ tuh udah kayak nggak ada rem, rem blong, anak-anak semua teriak, ya istigfar, Allahu akbar nggak lama jatuh terguling ke kanan,” katanya.

Adewiah menjelaskan, rombongan pelajar kelas XII SMK Lingga Kencana Depok semuanya berjumlah tiga bus, berangkat dari Depok, Jumat (10/5/2024).

"Pada saat berangkat sempat berwisata dulu ke Tangkuban Parahu, kemudian langsung ke Bandung untuk merayakan perpisahan kelas XII di Hotel Nalendra Cihampelas," ucapnya.

Pengakuan sopir bus SMK Depok yang kecelakaan di Ciater Subang, panik rem blong, mengaku sudah diperbaiki sebelumnya.
Pengakuan sopir bus SMK Depok yang kecelakaan di Ciater Subang, panik rem blong, mengaku sudah diperbaiki sebelumnya. (Tribun Jabar via TribunTrends.com)

Penumpang bus Putera Fajar yang terguling adalah 53 siswa, guru pendamping tiga orang, dan kru bus empat orang.

"Siswa kami yang meninggal semuanya berjumlah sembilan orang dan satu orang guru," ucapnya.

Sementara itu satu korban meninggal lainnya merupakan warga lokal.

Terbaru, keluarga korban kecelakaan rombongan bus SMK Lingga Kencana Depok tak kuasa menahan air mata saat menerima santunan kematian dari PT Jasa Raharja.

Bahkan, ibu dari korban bernama Ade Nabila Anggraini (19) menangis histeris hingga tubuhnya lemas menahan kesedihan.

Wanita berhijab hijau itu lunglai saat Direktur Utama Jasa Raharja Rivan Purwantono menyerahkan berkas santunan kepadanya.

Hanya terdengar tangisan histeris tanpa bisa mengucapkan sepatah kata pun saat Rivan mengucapkan belasungkawa mendalam.

Dengan langkah gontai, wanita berkacamata itu akhirnya kembali duduk dengan dituntun keluarganya di kursi yang telah disiapkan.

Ruang tengah SMK Lingga Kencana Depok itu menampakan kesedihan mendalam dari ibu dan ayah yang telah ditinggal pergi anaknya untuk selamanya.

Hal yang sama juga dirasakan, Marsani, ibu dari korban tewas bernama Dimas Aditya (17).

Marsani, ibu dari almarhum Dimas tak kuasa menahan tangis saat menerima santunan kematian dari PT Jasa Raharja, Senin (13/5/2024).
Marsani, ibu dari almarhum Dimas tak kuasa menahan tangis saat menerima santunan kematian dari PT Jasa Raharja, Senin (13/5/2024). (TribunJabar.ID)

Marsani tak bisa menutupi rasa sedih bercampur kecewa kehilangan putra kesayangannya.

“Dapat santunan, juga anak saya tidak bisa kembali,” kata Marsani sambil menangis histeris usai menerima santunan dari PT Jasa Raharja di SMK Lingga Kencana Depok, Senin (13/5/2024).

Menurut Marsani, almarhum Dinas merupakan sosok yang baik di mata keluarga.

“Dimas enggak pernah menyakiti hati saya,” ujarnya.

Kepergian Dimas menjadi pukulan kepedihan bagi Marsani dan keluarga. 

Santunan tersebut diberikan langsung oleh Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan Purwantono di SMK Lingga Kencana, Pancoran Mas, Depok pada Senin (13/5/2024).

Menurut Rivan, pemberian santunan kematian tersebut diberikan untuk 11 ahli waris korban tewas dalam kecelakaan bus di Subang, Jawa Barat yang terjadi pada Sabtu (11/5/2024).

Dari 11 korban tewas, 10 di antaranya merupakan satu guru dan sembilan siswa SMK Lingga Kencana Depok.

Sedangkan satu korban tewas lainnya, merupakan warga setempat yang terserempet bus saat insiden kecelakaan terjadi.

“11 meninggal dunia dan luka-luka (berat) ada 19,” kata Rivan di lokasi.

Dalam pelaksanaannya, penyerahan santunan disaksikan langsung oleh jajaran guru SMK Lingga Kencana, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, dan keluarga korban.

Selain santunan dari PT Jasa Raharja, ahli waris korban tewas dalam kecelakaan tersebut juga menerima santunan kematian dari Pemkot Depok sebesar Rp 10 juta.

“Kami juga memberikan apresiasi kepada Pemkot Depok yang telah gerak cepat mengirimkan ambulans ke lokasi,” pungkasnya.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved