Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Trenggalek

Warga Trenggalek Tolak Pembangunan Rumah Ibadah, Tidak Sepaham dan Seakidah, Khawatir Konflik

Warga di Trenggalek Tolak Pembangunan Rumah Ibadah, Tidak Sepaham dan Seakidah Mayoritas, khawatir konflik

TribunJatim.com/Sofyan Arif Candra
Unjuk Rasa Masyarakat Kelutan Menolak Pembangunan Musala di RT 07 RW 03 Kelurahan Kelutan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Selasa, (14/5/2024). 

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Puluhan warga Kelurahan Kelutan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek unjuk rasa menolak pembangunan Musala di RT 07 RW 03 kelurahan setempat, Selasa (14/5/2024).

Mereka berkumpul di Kantor Kelurahan Kelutan, Gang Langsep, Jalan Sukarno Hatta lalu berjalan menuju lokasi pembangunan musala di RT 07.

Menggunakan pengeras suara, orator menyuarakan tuntutan dan alasan mereka menolak pembangunan Musala tersebut.

Warga juga membawa spanduk bertuliskan 'Warga Menolak!!! Pembangunan Masjid/Lembaga/Sarana Ibadah di RT 07 RW 03 Kelutan Karena Memicu Konflik Antar Warga'.

Sesampainya di lokasi mereka kembali berorasi dan memasang spanduk tepat di depan lokasi pembangunan musala.

"Intinya warga masyarakat Kelutan khusunya RT 07 menolak adanya pembangunan masjid atau musala yang tidak sepaham dan seakidah mayoritas masyarakat di Kelutan," kata orator, Hariadi, Selasa (14/5/2024).

Menurut Hadi, masyarakat sudah menempuh jalur prosedural salah satunya lewat Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Trenggalek, namun tidak mendapat tindak lanjut dari tuntutan yang disuarakan.

"Karena sudah menunggu tiga bulan dan tidak ada tindak lanjutnya, kita memilih untuk menggelar aksi damai," lanjutnya.

Baca juga: Alasan Penantang Petahana di Pilkada Trenggalek 2024 Jalur Independen, Program Bupati Terlalu Muluk

Hariadi menegaskan tuntutan utama warga adalah untuk menghentikan pembangunan musala tersebut. Menurutnya, jika ada sarana ibadah yang tidak sepaham dengan akidah yang ada, warga khawatir kedepannya akan menimbulkan konflik.

"Apalagi yang mau mendirikan ini pendatang," jelasnya.

Hariadi tak menampik bahwa pembangunan musala ini sebenarnya sudah mendapatkan dukungan dari sejumlah warga, tapi di sisi lain lebih banyak warga yang menolak.

"Kita lebih dulu mengumpulkan dukungan penolakan, tapi melihat itu mereka juga mengumpulkan dukungan (pembangunan). Lalu warga yang mau menolak juga diiming-imingi sesuatu sehingga tidak jadi menolak," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved