Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bupati Mas Ipin Optimalkan Modal Sekuestrasi Trenggalek untuk Pembangunan Berkelanjutan

Trenggalek mempunyai modal lain yang lebih berharga dibandingkan daerah aglomerasi, yaitu bentang alam yang separuh lebih merupakan kawasan hutan.

TribunJatim.com/Sofyan Arif
BIBIT KARANG (Arsip) - Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin bersama Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, dan finalis Putri Otonomi Indonesia (POI) menempelkan bibit karang ke Bioreeftek Cinta di Pantai Mutiara, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Rabu (5/6/2024). 

Poin Penting:

  • Arah pembangunan Trenggalek, akan fokus pada ekologi dan keberlanjutan. 
  • Trenggalek mempunyai modal lain yang lebih berharga dibandingkan daerah aglomerasi, yaitu bentang alam Kabupaten Trenggalek yang separuh lebih merupakan kawasan hutan.
  • Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin ingin mengajak semua pihak untuk menggelorakan spirit konstitusi untuk melindungi generasi sekarang dan mendatang.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, menegaskan arah pembangunan daerah akan fokus pada ekologi dan keberlanjutan. 

Mas Ipin, sapaan akrabnya, menyadari Trenggalek bukanlah pusat aglomerasi, sehingga memilih pendekatan yang berbeda dari kota-kota besar yang berbasis pembangunan fisik masif.

"Kita melihat Trenggalek bukan pusat aglomerasi, sehingga memang struggling (berjuang) di fiskal serta risiko bencana alam maka kita memilih pendekatan yang berbeda, kalau pembangunannya yang konkret base maka kita selamanya tidak akan mengejar kota seperti Jakarta atau Surabaya," kata Mas Ipin, saat menjadi pembicara dalam UI Green City Metric, di Kota Madiun, Jawa Timur, Kamis (2/10/2025).

Menurut Mas Ipin, Trenggalek mempunyai modal lain yang lebih berharga dibandingkan daerah aglomerasi yaitu bentang alam Kabupaten Trenggalek yang separuh lebih merupakan kawasan hutan, lalu mempunyai garis pantai sepanjang 100 kilometer serta modal sekuestrasi atau kemampuan penyerapan karbon yang besar.

"Saat ini kesadaran dunia untuk menghadapi climate disaster (bencana iklim) semakin tinggi, ditambah sudah tersedianya mekanisme ekonomi carbon trade, maka dari itu kita menetapkan tahun 2045 Trenggalek ingin achieve net zero carbon (mencapai nol karbon bersih)," tegas Mas Ipin.

Dengan memanfaatkan modal alam berupa hutan, pesisir, dan mekanisme perdagangan karbon global, Mas Ipin memastikan ekonomi dan ekologi di Kabupaten Trenggalek bisa berjalan berseiring.

Mas Ipin juga ingin mengajak semua pihak untuk menggelorakan spirit konstitusi untuk melindungi generasi sekarang dan mendatang.

Baca juga: Bupati Mas Ipin Lantik 3 Kepala Dinas, Bakal Sering Rombak Pejabat Jelang SOTK Baru di Trenggalek 

Ia menekankan, pembangunan bukan hanya soal pertumbuhan ekonomi sesaat, tapi tentang warisan keberlanjutan antargenerasi.

"Kita melihat di konstitusi kita, melindungi segenap bangsa dan tumpah darah yang artinya melindungi generasi sekarang dan akan datang, maka dari itu pembangunan diarahkan pada bagaimana kita memastikan tata ruang itu melindungi daya tampung dan daya dukung lingkungannya baru di dalamnya dibangun atractivness (daya tarik)," tegasnya.

Sebagai orang nomor satu di Trenggalek, hal tersebut tidak bisa diabaikan, mengingat saat ini Kabupaten Trenggalek menjadi target eksplorasi tambang emas seluas 12 ribu hektare yang tersebar di 9 kecamatan dari 14 kecamatan di Trenggalek.

"Kalau saya terlena, itu bukan membangun Trenggalek tapi justru menggusur orang Trenggalek, di situ ada kawasan lindung kars, hutan lindung, ada pertanian berkelanjutan, serta permukiman warga," tegasnya.

Untuk itu, Mas Ipin lebih memilih mencari alternatif ekonomi lewat perdagangan karbon.

Lulusan magister Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) Universitas Airlangga Surabaya tersebut tengah gencar mendorong Trenggalek bisa masuk ke bursa karbon dengan memonetisasi kawasan hutan dan pesisir, bahkan berencana mengolektifkan sertifikat unit karbon di lahan masyarakat agar bisa diperdagangkan lewat BUMD PT Jwalita Energi Trenggalek.

"BUMD kita sudah bisa listing di bursa carbon, kita mempersiapkan proyek untuk listing di bursa carbon, harapannya saat dunia sudah mature (dewasa( dengan perdagangan karbonnya, Trenggalek sudah siap dengan segala macam sekuestrasi yang sudah ada," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved