Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Haji 2024

Suami Tiada, Mbah Holipah Tak Nyerah Hidup dari Bunga Tabur, Sehari Nabung Rp 10 Ribu Kini Naik Haji

Suami sudah tiada tidak menjadi penghalang bagi Mbah Holipah untuk menyerah dengan hidupnya, kini bisa meraih mimpi naik haji.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com
Mbah Holipah yang berhasil meraih mimpinya untuk naik haji meskipun suami sudah tiada. 

TRIBUNJATIM.COM - Kehilangan suami tidak membuat Mbah Holipah menyerah dengan kehidupan.

Bahkan, Mbah Holipah bisa meraih mimpinya untuk pergi ke tanah suci.

Kini bisa naik haji, Mbah Holipah menceritakan bagaimana caranya meraih mimpinya itu.

Perjalanan untuk meraih mimpi pergi ke Tanah Suci tidak mudah bagi sebagian orang. Salah satunya bagi nenek penjual bunga tabur dan sayutan bernama Holipah (69), warga Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Belasan tahun, Holipah menabung dari hasil berjualan bunga dan sayur sampai akhirnya impiannya untuk naik haji terwujud.

Semenjak ditinggal oleh mendiang suami pada 2008, Holipah bertekad untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan berjualan sayur dan bunga tabur.

Setiap pagi, ia pergi ke pekarangan untuk memetik bermacam-macam bunga dan dijual kembali untuk keperluan orang yang hendak berziarah ke makam keluarganya.

Selain bunga tabur, Holipah terkadang juga berjualan sayuran dan bumbu rempah-rempah.

Terkadang ia mengambil dari pekarangan rumahnya. Tidak jarang juga ia membeli dari pekarangan tetangga untuk dijual lagi.

Pada 2012, Holipah meneguhkan hatinya untuk mendaftar haji. 

Baca juga: Meski Upah Jadi Kuli Panggul Kecil, Mbah Suhriyeh Berhasil Berangkat Haji, Tiap Hari Selalu Nabung

Setiap harinya, Holipah menyisihkan uang dari berjualan mulai dari Rp 10.000 sampai Rp 20.000 untuk tabungan pergi haji.

Sedikit uang yang disisihkan dari hasil jualan bunga itu selain ditabung juga diikutkan arisan seminggu sekali. Hasilnya, langsung dititipkan kepada keponakannya, Luluk.

"Awalnya sejak suami saya meninggal, mimpinya pengen saya bisa berangkat haji. Pesan beliau (almarhum suami) disuruh jualan sayur dan kembang. Dapat hasil jualan ya kadang Rp 20.000 itu ditabung. Terus juga ikut arisan juga. Saya titipkan sama ponakan untuk ditabung," kata Holipah di rumahnya, Jumat (17/5/2024).

Holipah bercerita, selain tekun menabung, ia tidak pernah lupa untuk melafalkan selawat untuk Nabi Muhammad SAW setiap hari.

Mbah Holipah
Mbah Holipah (Kompas.com)

Holipah percaya, selawat yang dilantunkannya setiap hari jadi amalan yang membuatnya dipanggil Nabi Muhammad untuk berkunjung ke Madinah.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved