Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Haji 2024

Cerita Sakir, CJH Jember Hilang di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Terkuak Penyebabnya: Ingin Pulang

Kisah heboh terjadi di Asrama Haji Embarkasi Surabaya di pertengahan keberangkatan calon jemaah haji (CJH).

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Sudarma Adi
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Sakir (75), calon jemaah haji (CJH) Embarkasi Surabaya asal Jember mengalami demensia (pikun) menghilang dari Asrama Haji Sukolilo dan ditemukan berada 5 KM, Rabu (22/5/2024) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nuraini Faiq

TRIBUNJATIM,.COM, SURABAYA - Kisah heboh terjadi di Asrama Haji Embarkasi Surabaya di pertengahan keberangkatan calon jemaah haji (CJH).

Beberapa jam menjelang terbang, CJH Embarkasi Surabaya kloter 40 asal Jember, Jatim, dimana CJH dilaporkan hilang.

Dia tidak ada dalam rombongan kelompok terbang ini.

Saat ketua rombongan kloter itu mengecek, salah satu jemaahnya tidak ada di dalam rombongan.

Padahal, beberapa jam lagi mereka akan segera terbang. Saat dicek di Asrama Haji Sukolilo, ketua rombongan hanya menemukan istrinya.

CJH tersebut diketahui bernama Sakir (75).

Baca juga: Haji 2024: Sabtu Pagi, CJH Bojonegoro Tiba di Asrama Haji Surabaya, Berikut Rangkaian Kegiatannya

"Yang berangkutan mengalami demensia atau menurunnya daya ingat. CJH asal Jember itu rupanya Ingin pulang ke kampungnya di Jember dan meninggalkan Asrama Haji," ucap Sekertaris PPIH Embarkasi Surabaya Abdul Haris, Rabu (22/5/2024).

Demensia atau biasa disebut pikun itu tengah mendera jemaah lansia asal Jember. Sakir diduga ingin kembali ke rumahnya sehingga memilih berjalan keluar Asrama Haji Sukolilo.

Bahkan yang bersangkutan sudah berjalan hingga 5 km dari Asrama Haji.

"Kami memperoleh informasi dari petugas Kloter ada jemaah keluar Asrama Haji sekitar pukul 16.00 kemarin dan belum kembali. Kami sisir dan terus cari hingga menemukan CJH itu tengah berada di rumah salah satu warga," urai Haris.

Hilangnya Sakir mengagetkan rombongan. Apalagi jadwal persiapan Penerbangan ke Tanah Suci pukul 21.30. Petugas terus mencari Sakir. Bersama petugas kepolisian, mereka pun menyisir setiap tempat dengan bertanya pada warga.

Akhirnya petugas menemukan Sakir berada di sebuah rumah warga Lebak Indah. Saat ditemukan, CJH ini masih utuh mengenakan seragam batik haji lengkap warna ungu. Dia tengah mengerjakan ibadah saat di rumah warga.

Sakir bersama kloter 40 Jember itu sebenarnya tiba di Asrama Haji Sukolilo Selasa (21/5/2024) pukul 06.00. Sore, dia meninggalkan istrinya yang juga satu kloter di Asrama Haji.

Baca juga: Musim Haji 2024 ini, Ada Bus Ramah Lansia dan Disabilitas untuk Jemaah Haji Indonesia

Diduga, CJH lansia itu keluar tanpa pantauan dari petugas keamanan Asrama Haji.  Padahal keamanan di depan dan area Asrama Haji Embarkasi Surabaya sangat ketat. "Bisa jadi keluarnya pakai jaket..kalau pakai seragam batik pasti ketahuan," duga Haris.

Akhirnya, proses penjemputan ke kawasan Lebak Indah dilakukan. Dengan naik motor agar bisa menerobos macet, Sakir dijemput petugas haji bersama pihak pihak kepolisian.

Haris menyebut Kloter 40 Jember itu jadwalnya berangkat ke Bandara Juanda pukul 21.30. Namun karena menunggu Sakir akhirnya mengalami mundur dari jadwal sebelumnya.

Setelah tiba di Asrama Haji jemaah tersebut langsung dilakukan pemeriksaan fisik dan mental ternyata menderita demensia. Meski demikian jemaah tersebut tetap bisa terbang ke tanah suci, namun dengan syarat dilakukan pendampingan oleh pihak kesehatan dan juga istri.

"Jemaah tersebut laik terbang setelah diperiksa oleh petugas kesehatan. Kami juga sampaikan ke petugas kloter untuk melakukan pendampingan kesehatan secara terus menerus ketika di Tanah Suci," ungkap Haris.

Atas kejadian tersebut Haris akan mengevaluasi dan menginvestigasi tentang keamanan di Asrama Haji agar kejadian tersebut tidak terulang kembali. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved