Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tidur di Bawah Pohon, Mbah Mael Cuma Beralaskan Kayu & Beratapkan Karung, Makan dari Belas Kasihan

Kisah memprihatinkan Mbah Mael tidur di bawah pohon cuma beralaskan kayu dan beratapkan karung, makan dari belas kasihan.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TribunSumsel.com/Agung Dwipayana
Kondisi pria tua sebatang kara yang tinggal di bawah pohon dekat Jalinsum Palembang-Kayuagung di Indralaya, Minggu (26/5/2024). 

Saat itu, Mbah Wiji sampai menggelar rangkaian selamatan untuk keluarga Marmi.

Selamatan ini pernah dilaksanakan kali kedua untuk mengenang keluarga Marmi yang dikira tersapu tsunami.

Mbah Wiji pun berencana menggelar selamatan ketiga setelah Lebaran 2024 ini.

"Sebenarnya lokasi kami jauh dari bencana tsunami."

"Tak tahu bagaimana kami dikabarkan jadi korban," ucap anak sulung Marmi, Suyadi (52).

Sejak tahun 2019, Marmi mengaku sudah berusaha melacak kembali keluarganya di Tulungagung, namun tidak membuahkan hasil.

Salah satu cucunya kemudian menemukan akun Instagram Desa Kaliwungu, dan mengirim pesan.

Pihak Pemerintah Desa Kaliwungu lalu mencoba menghubungkan kedua keluarga ini hingga bisa saling tukar nomor telepon.

"Saya senang sekali karena ternyata masih bisa bertemu mbah (nenek)."

"Ternyata saya masih punya nenek," ujar Suyadi dengan nada ceria.

Marmi pun tidak putus-putusnya memeluk sang ibu yang sudah renta.

Ia mengaku akan menghabiskan banyak waktunya bersama Mbah Wiji sebelum kembali ke Desa Bumbung, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau.

"Dipuas-puasin bersama orang tua, lepas kangen dulu. Rencananya balik, karena rumahnya di sana (Riau)," kata Suyadi.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved