Akui Minim Pengalaman Politik, ASN asal Lumajang Daftar Bacabup, Siap Bersaing dengan Petahana

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Erwin Wicaksono

TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Nurwakit Ali Yusron mendaftar Bakal Calon Bupati Lumajang di DPC PDIP Kabupaten Lumajang, Jumat (31/5/2024). ASN asal Lumajang itu menyerahkan berkas pendaftaran bacabupnya didampingi para simpatisan.

Nurwakit mengaku termotivasi terjun ke dunia politik lantaran ingin membawa kemajuan bagi Kabupaten Lumajang terutama dengan sektor pertanian.

"Perubahan itu harus dilakukan secara progresif. Lumajang berkemajuan itu harus progresif. Kalau landai-landai saja ya Lumajang lama bisa bersaing dengan daerah lain," ujar Nurwakit ketika dikonfirmasi.

Ketika ditanya pengalaman politik yang dipunya, Nurwakit tak menampik jika dirinya belum memiliki pengalaman politik.

Kendati demikian, dirinya mengaku tak gentar bersaing dengan para petahana yang juga disinyalir akan mencalonkan diri di Pilkada Lumajang 2024.

"Saya tidak ada pengalaman politik karena saya di birokrasi. Tidak ada masalah dan saya siap (bersaing dengan petahana)," ungkapnya.

Baca juga: Cak Thoriq Resmi Dapat Rekom PKB Maju Pilkada Lumajang 2024, Akui akan Sowan Ulama Dahulu

Sebagai informasi, sebelumnya Nurwakit pernah mendajabat sebagai Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lumajang dan juga Pelaksana Teknis (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Lumajang pada era kepemimpinan Bupati As’at Malik.

Saat ini Nurwakit menjabat sebagai Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia.

"Saya akan berkomunikasi dengan parta lain setelah ini," jelasnya.

Di sisi lain, Ketua DPC PDIP Kabupaten Lumajang, Solichin menilai kepasitas Nurwakit sebagai birokrat di Lumajang begitu mumpuni.

Selanjutnya ia akan menyerahkan sepenuhnya keputusan rekomendasi pengusungan calon di Pilkada Lumajang kepada DPP PDIP.

"Iya kami masih menunggu. Sudah ada 3 calon yang mendaftar sejauh ini. Namun tetap rekom ada di pusat," paparnya

Baca juga: Pilkada Lumajang 2024 Diprediksi Berjalan Sengit, Petahana Buat Tensi Perebutan Suara Lebih Ketat