Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Kesaksian Warga Terkait Insiden Pelemparan Kereta Api Berisikan Suporter Persib, Ada yang Memimpin

Kesaksian Warga Terkait Insiden Pelemparan Kereta Api Berisikan Suporter Persib, Ada yang Memimpin

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Tony Hermawan
Situasi Jalan Banda. Di jalan tersebut Kereta Api Pasundan jurusan Bandung-Surabaya dilempari sejumlah massa pada Kamis (25/5). 

Hariyadi, warga Gubeng Klingsingan merasakan dampak kejadian tersebut.

Dini hari itu dia tidak melihat secara langsung saat kericuhan berlangsung.

Ia baru keluar rumah pada pukul satu dini hari. Saat hendak menuju warung kopi di samping pom bensin Jalan Banda, dia melihat ada banyak batu berserakan di sekitar jalan menuju perlintasan kereta api.

"Petugas stasiun itu bersihkan jalanan. Nah, karena itu saya akhirnya tahu kalau baru ada kejadian gerbong kereta dilempari massa. Saat itu situasi jalanan sangat sepi. Pokoknya gak seramai seperti hari-hari biasanya," ungkapnya.

Dari kejadian ini tidak ada laporan warga sekitar yang terkena lemparan batu. Hanya saja menurut cerita-cerita yang didengar jendela Kereta Api Pasundan banyak yang pecah. Sedangkan penjelasan KAI Daop 8 aksi vandalisme tersebut menyebabkan kaca pecah di 7 sarana Kereta Api Pasundan.

Belum selesai warga membahas keributan, selisih dua jam, tepatnya pukul 3.00 dini hari tiga anak muda pengendara sepeda  motor cekcok dengan pengemudi mobil yang datang arah dari Jalan Nias.

Tak jelas apa yang menjadi penyebabnya. Untungnya, tidak sampai terjadi adu fisik pengemudi mobil saat itu memilih pergi.

"Tiga anak itu setelah ribut sempat nongkrong di warung nunggu temannya. Saat saya ajak ngobrol mulutnya mereka bau alkohol," ujarnya.

Hariyadi sebagai warga setempat cukup menyangkan aksi itu. Ia sudah memastikan malam itu tidak ada anak muda di lingkungannya ikut melempari gerbong kereta api.

Malahan, ia mendengar dari cerita-cerita kalau massa berasal dari kampung yang jauh dari Gubeng.

"Arek njoboh (anak luar) bukan anak sini (Gubeng)," tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved