Bupati Ponorogo Cari Solusi Soal Nenek Sakit Ditandu Karena Jalan Rusak, Undang Pihak Perhutani

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Nenek sakit yang harus ditandu untuk mendapatkan akses medis di Ponorogo viral.

Peristiwa yang dialami nenek Boirah (80) tidak sekali,

Warga Lingkungan Wonopuro, Desa Sidoharjo, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo sudah seringkali mengalaminya.

Kepala Desa Sidoharjo, Sarmin sudah angkat tangan.

Bagaimana tidak, jalan menuju Lingkungan Wonopuro yang mempunyai 140 jiwa adalah lahan perhutani.

Sehingga butuh proses. 

Sarmin juga meminta Pemerintah Kabuoaten (Pemkab) turut membantu mengurai masalah yang terjadi bertahun-tahun.

Lalu bagaimana langkah Pemkab Ponorogo?

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko angkat bicara.

“Bahwa memang perlu proses panjang mengurai permasalahan akses jalan yang ada di lingkungan Wonopuro,” ungkap Kang Giri, Sabtu (1/6/2024).

Dia mengaku masih melakukan komunikasi dengan berbagai pihak. Juga kedepan Pemkab Ponorogo akan mengundang semua pihak.

Baca juga: Nenek Sakit di Ponorogo Ditandu Akibat Jalan Rusak, Kades Harap Pemkab Turun Tangan: Tidak Sekali

“Pak Sekda (Agus Pramono) mengundang perhutani. Untuk nanti dicarikan solusinya bagaimana,” kata Kang Giri kepada wartawan.

Dia berharap dengan adanya pertemuan, ada solusi. Dimana agar ada akses yang mampu membedah akses jalan yang tidak memadai. 

“Langkah awal rapat dengan perhutani, kecamatan dan desa. Mencari solusi tengahnya. Bisa diperlebar atau lainnya. Mudah-mudahan segera ada penanganan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Sebuah video berdurasi 24 detik viral. Dimana video tersebut terpotret seorang nenek harus digotong berdamai-ramai oleh warga beserta.

Terlihat nenek itu menggunakan jilbab hitam, baju warna hitam motif kembang-kembang. Juga rok berwarna biru. Nenek itu duduk di kursi lalu digotong. Juga belasan orang juga turut mengawal sang nenek dibelakangnya.

Usut punya usut, peristiwa itu terjadi di Lingkungan Wonopuro, Desa Sidoharjo, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo. Pun telah terjadi pada Selasa (28/5/2024).

Diketahui, nenek yang ditandu itu bernama Boirah (80). Boirah mengalami keseleo setelah terjatuh di rumahnya. Sehingga harus ditandu untuk menuju jalan raya.

Kemudian dinaikkan mobil untuk dibawa berobat. Jalan yang dilalui pantauan di lokasi memang sangat memeprihatinkan. Jalannya naik turun dengan akses yang tidak memadai

Lingkungan Wonopuro sendiri saat ini dihuni sebanyak 140-an jiwa yang terdiri dari 37 kepala keluarga.

Mereka tinggal ditengah hutan lindung yang ada dibawah Gunung Wonopuro dengan jumlah rumah sebanyak 30 rumah. Untuk menuju lingkungan Wonopuro, saat ini hanya bisa diakses menggunakan kendaraan roda dua.