Berita Tulungagung
Ratusan Remaja di Tulungagung Terpapar HIV, Bermula dari Masalah Pengasuhan di Keluarga
Sebanyak 424 remaja di Kabupaten Tulungagung terinfeksi HIV, dari total akumulasi 3.829 pengidap HIV di Mei 2024.
Penulis: David Yohanes | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Sebanyak 424 remaja di Kabupaten Tulungagung terinfeksi HIV, dari total akumulasi 3.829 pengidap HIV di Mei 2024.
Mayoritas kaum muda di rentang usia 15-24 tahun ini terinfeksi virus ini dari hubungan seksual.
Diungkapkan Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Tulungagung, Ifada Nurrohmania, 97 persen infeksi HIV di Tulungagung memang disebabkan hubungan seks berisiko.
"Sisanya yang 3 persen itu faktor lain, seperti dari ibu positif HIV yang belum diintervensi sehingga menularkan virus ke anaknya," ungkapnya, Senin (10/6/2024).
Baca juga: KPM di Tulungagung akan Terima 3 Kali Penyaluran Beras Bantuan Pangan di Bulan Juni 2024
Lanjut Ifada, salah satu penyebab infeksi di kalangan remaja ini karena rendahnya pendidikan seksual.
Banyak dari mereka yang tidak sadar ada ancaman infeksi menular seksual (IMS), termasuk HIV yang menjadi ancaman.
Karena itu penting untuk menjangkau para remaja untuk memberikan pemahaman tentang seks.
"Misalnya, kalau mereka melakukan seks yang ditakutkan hanya risiko hamil. Mereka tidak paham ada bahaya HIV," jelas Ifada,
Sejumlah lembaga, seperti Palang Merah Remaja (PMR) dan lembaga lain sudah mulai memberi pendidikan seks ke kalangan remaja.
Namun kadang kala ada kendala terkait cara penyampaian, seperti bahasa yang belum tegas.
Karena berbagai pertimbangan, materi yang disampaikan lebih pada himbauan jangan melakukan seks bebas.
"Soal risiko yang terkait hal-hal yang vulgar belum tersampaikan. Secara umum pesannya sudah disampaikan," sambungnya.
Baca juga: Bocah Asal Malang Jadi LC di Tempat Karaoke Tulungagung, Panik Tak Punya Identitas: Diminta Ambil KK
KPA Tulungagung berupaya menggandeng banyak pihak untuk menjangkau para remaja.
Mereka yang masih belum terkontaminasi aktivitas seksual akan dijaga.
Sementara mereka yang sudah melakukan aktivitas seksual aktif juga diintervensi.
"Kami sudah berkomunikasi dengan Dinas Pemuda dan Olahraga. Akan ada kegiatan untuk menjangkau kalangan remaja," ungkapnya.
Lebih jauh Ifada mengingatkan, meledaknya kasus HIV di kalangan remaja adalah muara dari fenomena sosial.
Hilir dari masalah ini adalah masalah pengasuhan di keluarga, seperti orang tua yang kurang perhatian ke anak, broken home, dan anak tenaga kerja migran.
Ia menegaskan, saat anak tidak mendapatkan kehangatan di keluarga, maka dia sudah masuk dalam kelompok berisiko.
"Di luar dia akan berusaha mendapatkan kehangatan dari pacarnya. Kalau pacarnya normatif, hanya ngajak makan tidak apa-apa. Kalau ngajak ke ranjang bagaimana?" katanya.
Perempuan yang juga seorang psikolog ini sangat menekankan kehangatan orang tua kepada anak-anaknya.
Ia mencontohkan, kehadiran sosok ayah sangat penting bagi anak perempuan.
Jika anak perempuan tumbuh tanpa merasakan kehadiran sosok ayah, dia akan mudah jatuh ke pelukan laki-laki lain.
"Suatu saat anak perempuan akan masuk pada siklus seksual. Tanpa kehadiran ayah, dia mudah dimasuki sosoknya laki-laki lain," pungkas Ifada
Menyusul Kades Suratman, Pemilik Apotek Jadi Tersangka Dugaan Korupsi di Desa Tambakrejo Tulungagung |
![]() |
---|
Gerakan Cabut Paku Warnai Peringatan HUT ke-57 SMA Katolik Tulungagung |
![]() |
---|
Damri Buka Suara Terkait Pengurangan Armada Trayek Tulungagung-Ponorogo dan Potensi Trayek Baru |
![]() |
---|
Pohon Kawasan Hutan di Selatan Tulungagung Sengaja Dimatikan untuk Pertanian, Lahan Diperjualbelikan |
![]() |
---|
Rencana Pembangunan TPST Tulungagung di Dekat Pasar Hewan Terkendala Anggaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.