Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Haji 2024

Bus Sholawat Berhenti Beroperasi sampai 20 Juni 2024, Jemaah Difokuskan Persiapan Puncak Haji

Operasional bus Sholawat berhenti mulai hari ini, 11 Juni 2024 pukul 12.00 Waktu Arab Saudi (WAS).

Penulis: M Taufik | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/M Taufik
Operasional Bus Sholawat yang melayani jemaah haji Indonesia selama di Makkah 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik

TRIBUNJATIM.COM, MAKKAH - Operasional bus Sholawat berhenti mulai hari ini, 11 Juni 2024 pukul 12.00 Waktu Arab Saudi (WAS).

Bus yang mengantar jemaah haji Indonesia dari hotel ke Masjidil Haram dan sebaliknya selama 24 jam itu bakal beroperasi lagi 20 Juni mendatang. 

Total bus shalawat yang beroperasi untuk mengangkut jemaah Indonesia berjumlah 7.088 unit.

Bus-bus tersebut akan ditarik oleh pihak pengelola untuk difokuskan pada pelayanan puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (armuzna).

“Layanan bus Shalawat menjelang wukuf di Arafah itu akan berhenti sementara, itu mulai 4 Zulhijah 1445 H atau 11 Juni 2024 jam 12 siang.  Jadi setelah itu, istilahnya sudah memasuki masa tenang untuk persiapan wukuf di Arafah,” kata  Kasie Layanan Transportasi Daker Makkah Syarif Rahman. 

Menurutnya, bukan hanya bus shalawat saja yang ditarik oleh Naqobah atau pengelola, tetapi bus-bus yang digunakan oleh jemaah dari negara lain juga ditarik untuk konsentrasi persiapan Armuzna. 

Bus Shalawat akan kembali beroperasi setelah kegiatan di Armuzna selesai. 

“Kembali beroperasi melayani jemaah lagi pada tanggal 15 Zulhijah atau tanggal 20 Juni 2024,” katanya.

Pihaknya mengimbau kepada jemaah haji Indonesia memanfaatkan kesempatan ini untuk beristirahat.

Mempersiapkan fisik dan mental untuk puncak haji di Armuzna.

Baca juga: Puncak Ibadah Haji Kian Dekat, Ratusan Jemaah Haji asal Madiun Dihantui Ancaman Flu dan Batuk

“Diharapkan dengan berhentinya layanan bus shalawat itu merupakan masa tenang. Jemaah fokus menyiapkan diri untuk pelaksanaan wukuf di Arafah. Lebih banyak istirahat, salat di akomodasi dan masjid-masjid dekat akomodasi,” katanya.

Bila ada yang ingin tetap ke Masjidil Haram, para jemaah bisa menggunakan taksi. Namun, perlu diingat ongkos taksi menjelang pucak haji akan naik dari hari-hari biasa.

“Kami tidak menyarankan untuk memaksakan diri ke Masjidil Haram agar bisa siap untuk melaksanakan wukuf,” imbuhnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved