Berita Lifesyle
Saran Dokter di Morula IVF Surabaya Soal Usia Ideal Pasutri Dapat Momongan: Jangan Menunggu
Dokter obgyn Morula IVF Surabaya, dr. Benediktus Arifin, MPH, Sp.OG(K), FICS menyebut program bayi tabung bukan lagi sebagai jalan terakhir bayi.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nurika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Dokter obgyn Morula IVF Surabaya, dr. Benediktus Arifin, MPH, Sp.OG(K), FICS menyebut program bayi tabung bukan lagi sebagai jalan terakhir bayi pasangan suami istri terkait masalah kesuburan dan ingin memiliki momongan.
Melainkan sudah menjadi tren pada indikasi tertentu, seperti pasangan suami istri yang merencanakan kehamilan gender tertentu, lahir di tahun tertentu seperti tahun naga, dan beberapa hal lain.
Meski demikian, dr. Benediktus Arifin menekankan bahwa hal terpenting bagi pasangan suami istri untuk tidak menunda mengetahui masalah kesuburan dan pilihan program hamil maupun teknologi yang tepat untuk permasalahan tersebut.
“Dulu bayi tabung kesannya susah, mahal, hanya untuk tahap terakhir lah, kami ingin bayi tabung ini dapat diakses oleh semua. Karena bayi tabung sekarang bukan sebagai jalan terakhir lagi, sekarang ada yang pengen anak kedua cewek, mau hamil lagi usia 38 tahun” sebutnya di sela perayaan 26 tahun Morula Indonesia, Minggu (9/6/2024) malam.
“Jangan menunggu usia 40 tahun. Semakin lama menunggu, semakin menurun angka keberhasilannya,” tambah dokter yang akrab disapa dr. Benny tersebut.
Baca juga: Usia Tak Lagi Muda, Muzdalifah Ingin Tambah Anak Lagi, Istri Fadel Islami Program Bayi Tabung: Cepat
Oleh karenanya, dr. Benny memberikan edukasi terkait usia berapa agar dapat memiliki momongan atau mulai melakukan program kehamilan melalui IVF atau bayi tabung.
Menurutnya, pada sebelum usia 35 tahun sebaiknya tidak menunggu 4-5 tahun untuk segera punya anak. Apalagi, kata dia, saat ini sangat jarang mendapati pasangan yang menikah di usia sebelum 25 tahun.
Kebanyakan pasangan menikah pada usia lebih dari 25 tahun, dan tak jarang menunda kehamilan hingga usia 31 tahun.
“Menurut saya, yang terpenting usia pria wanita dan jangan menunggu lebih dari empat tahun untuk segera mencari momongan,” sebutnya.
“Kalau sudah satu tahun menikah tidak berhasil pada usia di bawah 35, segera cari penyebabnya,” tambahnya.
Apabila usia 35 tahun ke atas dan belum berhasil hamil secara alami, ia menyarankan untuk tidak menunggu lebih lama lagi. Cukup rentang waktu enam bulan, dan harus segera mencari penyebabnya.
Baca juga: 4,3 Juta Pasangan Diperkirakan Alami Gangguan Kesuburan, Program Bayi Tabung Bisa Jadi Pilihan
dr. Benny menyebut, berdasarkan data Morula IVF Surabaya sesuai cycle pertahun, ada sebanyak 50 persen pasien datang melakukan program IVF berusia di bawah 35 tahun.
Ia menilai, tren tersebut lantaran tingginya inisiatif pasangan suami istri untuk memiliki momongan lebih awal.
“Mereka semakin sadar bahwa sebenernya di atas 35 tahun kalau mereka memulai IVF maka tingkat keberhasilannya mulai menurun,” sebutnya.
“Yang memang viral kan 45 tahun, 43 tahun itu untuk menyemangati tapi semuanya jangan nunggu 45 tahun anak pertama, yang penting jangan putus asa. Miracle is happen kok. Jangan lupa pahami teknologi yang ada, dan carilah klinik yang bisa mendampingi perjalanan,” tambahnya.
Sementara itu, Agustinus Tjahja Nugroho, selaku Chief Sales Operation Morula Indonesia menyebut, Surabaya menunjukan sentimen positif setiap tahun.
Diharapkan Morula IVF Surabaya menjadi klinik bayi tabung (IVF) untuk wilayah jawa timur hingga Indonesia Timur yang dapat menjangkau captive market lebih banyak lagi dalam memberikan pelayanan kepada para pejuang dua garis menjalani program bayi tabung (IVF).
Oleh karena itu, Morula IVF Surabaya berkomitmen dalam pelayanan dengan inovasi teknologi terkini, dan memberikan harapan kepada pasangan yang mengalami kesulitan dalam fertilisasi alami.
“Pasar di Surabaya cukup besar, apalagi Morula IVF Surabaya sebagai center yang kami unggulkan jadi tidak perlu pasien ke luar negeri karena di Surabaya sudah bisa melayani dengan teknologi dan standart akreditasi internasional RTAC (Reproductive Technology Accreditation Committee),” sebutnya.
Sebagai pusat layanan fertilitas yang lengkap di Surabaya dan sekitarnya, dengan layanan utama adalah Program IVF (Bayi Tabung), serta didukung tindakan penunjang lainnya seperti histerosalpingografi (HSG), histeroskopi, hingga laparoskopi dengan menggunakan advanced teknologi.
Termasuk teknologipenunjang program IVF (In Vitro Fertility) seperti Pre-Implamantation Genetic Testing for Aneuploidy (PGT-A) dan Pre Implantation Genetic Testing for Monogenic (PGT-M) yang merupakan teknologi IVF unggulan untuk mendeteksi masalah kromosom pada embrio untuk memperbesar peluang kehamilan dan mencegah resiko terjadinya keguguran.
Dalam rangka perayaan ulang tahun Morula IVF Indonesia yang ke-26 ini, turut mengundang pasien-pasien yang telah berhasil hamil melalui program bayi tabung oleh para Dokter Obgyn Morula IVF Surabaya. Mereka hadir berbagi cerita mengenai perjuangan menghadirkan buah hati dan keberhasilan program hamil IVF nya di Morula IVF Surabaya.
“Keseluruhan acara ini mencerminkan tekad dan komitmen Morula IVF Indonesia dalam memberikan dukungan sepanjang perjalanan menuju kebahagiaan keluarga,” tutupnya.
Morula IVF Surabaya
program bayi tabung
bayi tabung
masalah kesuburan
momongan
Surabaya
TribunJatim.com
Nutrihub Surabaya Tawarkan Ruang Kolaborasi Komunitas, Beri Dampak Positif bagi Generasi Muda |
![]() |
---|
Tips Bikin Kudapan Manis Korea Selatan ala Chef Carla Yules di K-Halal Food Pakuwon Mall Surabaya |
![]() |
---|
Sensasi Es Dawet Jembut, Minuman Manis dari Jateng, Kini Ada di Festival Pasar Guyub Surabaya |
![]() |
---|
Batik Tari Terbang Bandung, Motif Baru dari Dekranasda Kota Pasuruan di Pameran Batik Bordir 2024 |
![]() |
---|
Sajian Istimewa Rawon Kikil Kaya Rempah di Grand Swiss-Belhotel Darmo, Padukan dengan Kaldu Udang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.