Sam Fuad Bicara 100 Hari Rancangan Kerja jika Terpilih di Pilkada Malang 2024, Singgung Database

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Rifky Edgar

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Bakal Calon Wali Kota Malang, Ahmad Fuad Rahman menyampaikan, apa saja yang akan dikerjakan dalam 100 hari pertama kerja, jika nanti terpilih dalam Pilkada Malang 2024.

Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, memprioritaskan layanan pendidikan dan kesehatan dasar bagi masyarakat.

Dan yang akan dilakukan terlebih dulu ialah membenahi database kependudukan by name by address dalam 100 hari pertama kerja.

"Pertama tentu kami akan memperbaiki database kependudukan, bahwa by name by address ini harus benar-benar valid," ucapnya saat melakukan diskusi di Kantor PWI Malang Raya, Rabu (12/6/2024).

"Kami akan memetakan, mana saja masyarakat yang memang membutuhkan bantuan, masyarakat kurang mampu, dan sebagainya, agar bantuan yang diberikan juga tepat sasaran," tambahnya.

Sebagai anggota dewan yang kini duduk di Komisi D DPRD Kota Malang, pria yang kini akrab disapa Sam Fuad ini mengakui kalau database sering tidak valid.

Di mana data yang dimiliki oleh setiap anggota dewan, selalu tidak sama dengan data yang dimiliki oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Kondisi ini yang membuat setiap bantuan yang akan disalurkan pemerintah kepada masyarakat sering tidak tepat sasaran.

"Karena ketika database ini tidak valid, pemerintah akan sangat kesulitan dalam menangani kemiskinan," ujarnya.

Baca juga: Simulasi Pengamanan Pilkada 2024 di Kota Malang Diwarnai Aksi Demo Anarkis dan Penyanderaan

"Saya memiliki pengalaman di DPRD Kota Malang, dan kendalanya memang seperti itu" tambahnya.

"Versi BPS dengan versi kami beda. Yang benar yang mana?" ungkapnya.

Database kependudukan by name by address inilah yang nantinya akan menjadi dasar dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Terutama di sektor pendidikan dan kesehatan.

Dua hal tersebut yang menjadi fokus awal Sam Fuad ketika terpilih nanti.

Apalagi Sam Fuad kini berada di Komisi D DPRD Kota Malang.

Komisi tersebut yang juga membidangi perihal pendidikan dan kesehatan.

"Karena dua sektor itulah (pendidikan dan kesehatan) yang penting untuk dilakukan dalam 100 hari pertama kerja kami," ujarnya.

"Karena dua sektor itu juga merupakan investasi kami untuk mencapai pengembangan daerah," tambahnya.

"Kalau sudah sumber daya manusia (SDM) baik, maka baru kita bicara tentang kondusivitas, pertumbuhan ekonomi, dan infrastruktur," ungkapnya.

Selain itu, banjir dan kemacetan juga menjadi perhatian serius pria lulusan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini.

Saat berada di Komisi C DPRD Kota Malang, dua poin ini yang menjadi bahasan utama Sam Fuad.

Bahkan soal banjir, Sam Fuad juga turut menyumbangkan ide perihal pembuatan masterplan drainase.

Masterplan drainase ini merupakan pedoman dalam penanganan banjir yang selama ini melanda sebagian wilayah di Kota Malang.

"Termasuk soal parkir, saya dulu mendorong adanya pemetaan soal retribusi parkir dan pajak parkir," ujarnya.

"Karena parkir ini memiliki potensi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)," katanya.

Di akhir diskusi, Sam Fuad juga memberikan pesan tiga kata untuk Kota Malang.

Yakni cerdas, ikhlas dan berani.

"Karena kebijakan dan pembangunan di Kota Malang ini harus dirancang oleh orang-orang cerdas, harus dilaksanakan oleh orang-orang ikhlas, dan harus dieksekusi oleh orang-orang pemberani," tandasnya.