Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kisah Pilu TKI di Malaysia Terkurung di Balkon, Masuk Rumah saat Kerja, Kini Lepas dari Penderitaan

Kisah pilu TKI di Malaysia dikurung di balkon dan tidak dibiarkan masuk rumah. Hal ini dirasakan oleh gadis berusia 21 tahun. 

New Straits Times via Tribun Trends
Kisah TKI di Malaysia dikurung di balkon dan tidak dibiarkan masuk rumah. Hal ini dirasakan gadis 21 tahun. 

“Korban menerima makanan dan minuman 3 kali sehari."

Belum lagi kondisi kebutuhan manusiawi lainnya.

"Namun setiap hari ia mendapat teguran dari majikannya dan terus dikurung (di balkon),” tambah Soffian.

Menurut The Straits Times, pada tanggal 9 Juni pukul 5 sore, divisi Anti-Perdagangan Manusia dan Anti-Penyelundupan Migran (Atipsom) Departemen Investigasi Kriminal Bukit Aman melakukan penggerebekan di apartemen tersebut.

Mereka berhasil menangkap seorang perempuan berusia 69 tahun yang mereka curigai sebagai majikan korban.

Kasusnya kini diselidiki berdasarkan UU Atipsom dan UU Imigrasi.

Baca juga: Kepahitan TKW Punya Majikan Pelit Tega Gembok Kulkas, Disidang Disebut Maling, Kini Dapat Karma Baik

Nasib Calon TKI di Madiun Sudah Rugi Rp 65 Juta

Rere merupakan satu dari 40 korban dugaan penipuan, yang diimingi tawaran bekerja di Inggris dengan gaji 4.000 Poundsterling, atau setara Rp 80 juta. 

Perempuan asal Kecamatan Geger tersebut, juga ikut melaporkan dugaan penipuan itu, bersama teman temannya ke Polres Madiun, Rabu (24/4/2024).

Sayangnya, ketika mendatangi kantor perusahaan tersebut bersama temannya, Jalan Raya Madiun-Ponorogo, Desa Purworejo, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, ternyata sudah berganti perusahaan.

Bangunan itu kini ditempati PT Permata Gobel Karya Sejahtera, bergerak di bidang PJTKI. Mengetahui hal tersebut, Rere akhirnya pulang dengan tangan hampa.

“Mau minta kejelasan ternyata kantornya sudah tidak ada. Lalu saya tanya ternyata sudah pindah sejak setahun lalu,” ujar Rere.

Dirinya hanya bisa berharap ada itikad baik, dari PT Putri Samawa Mandiri, untuk menghubungi dan bertanggung jawab terhadap nasib puluhan korban.

“Saya setor Rp 65 juta langsung. Bahkan ada yang nyicil ke pihak perusahaan tersebut. Semoga keberadaan pelaku bisa ketemu,” ucapnya.

“Sebelum melapor, saya terus menghubungi Kepala Cabang Suratin Ekawati. Sempat dikembalikan Rp 10 juta, tapi setelah itu nomor saya diblokir,” tuntasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com, Tribun Jatim

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved