Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ciri-ciri Daging Kurban Tidak Layak Dikonsumsi, Waspadai Jika Warna Terlihat Kusam dan Bau Tengik

Meski daging sisa kurban yang disimpan dengan baik dalam kondisi beku masih dapat dikonsumsi, perlu diperiksa tanda-tanda kelayakannya.

Freepik.com/KamranAydinov
Ilustrasi daging kurban. 

TRIBUNJATIM.COM - Meski daging sisa kurban yang disimpan dengan baik dalam kondisi beku masih dapat dikonsumsi, perlu diperiksa tanda-tanda kelayakannya.

Lantas, seperti apa tanda-tanda daging sisa kurban yang tidak layak konsumsi?

Ciri daging tidak layak konsumsi

Dilansir dari situs Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, berikut hal-hal yang menunjukkan daging tidak layak konsumsi, dikutip dari kompas.com.

1. Bau dan rasa tidak normal

Daging korban dengan ciri beraroma tidak sedap dan tampak aneh, menujukkan hewan tersebut mengalami kelainan sebagai berikut:

- Hewan sakit terutama radang akut pada organ dalam akan menghasilkan daging berbau seperti mentega tengik

- Hewan dalam masa pengobatan terutama diberi antibiotik akan menghasilkan daging yang berbau obat-obatan

- Warna daging yang tidak normal tidak selalu membahayakan kesehatan, namun bisa mengurangi selera konsumen

- Daging yang tidak sehat mempunyai kekenyalan rendah atau terasa lunak saat ditekan dengan jari, ditambah muncul perubahan warna yang tidak normal

- Daging busuk terutama terjadi karena penanganannya kurang baik atau dibiarkan dalam waktu lama pada suhu kamar.

Baca juga: Batas Waktu Daging Kurban Idul Adha 2024 Disimpan di Freezer, Jangan Sampai Busuk dan Beracun

2. Daging busuk

Daging dapat mengalami pembusukan akibat aktivitas bakteri. Ciri-ciri daging busuk yakni:

- Daging kelihatan kusam dan berlendir

- Daging berwarna kehijau-hijauan seperti isi usus

- Daging menjadi bau tengik akibat penguraian lemak

- Daging memberikan warna kehijau-hijauan

- Daging berwarna kebiru-biruan.

3. Daging gelonggongan

Daging sapi gelonggongan terbentuk saat hewan itu diberi banyak air melalui selang ke mulutnya.

Cara ini dilakukan agar bobot sapi meningkat, sehingga meningkatkan nilai jual.

Sapi gelonggongan akan menunjukkan ciri-ciri berikut pada dagingnya:

- Warna daging merah pucat

- Konsistensi daging lembek

- Permukaan daging basah

- Daging yang digantung akan meneteskan banyak air.

Ilustrasi daging kurban.
Ilustrasi daging kurban. (Freepik.com/KamranAydinov)

Cara memilih daging berkualitas

Di sisi lain, dilansir dari laman Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan), ada beberapa tanda yang menunjukkan daging memiliki kualitas baik dan layak dikonsumsi.

1. Warna daging

Daging kurban yang baik, memiliki warna merah segar atau tidak pucat dan kotor. 

Warna daging ini tergantung genetika dan usia hewan.

Misalnya, daging sapi potong lebih gelap daripada daging sapi perah, sedangkan daging sapi muda lebih pucat daripada daging sapi dewasa.

2. Tekstur daging

Daging yang segar memiliki tekstur kenyal dan dapat kembali ke posisi semula saat ditekan sedikit.

Sebaliknya, daging busuk terasa lembek saat ditekan.

Selain itu, keempukan daging ditentukan oleh jaringan ikatnya.

Semakin tua usia hewan, susunan jaringan ikat semakin banyak sehingga daging menjadi lia t.

3. Bau

Daging yang baik memiliki aroma segar khas hewan tersebut, sedangkan daging busuk akan berbau busuk atau asam.

4. Tidak berair

Normalnya, daging punya permukaan cukup kering. Jika ada cairan berwarna merah pada daging, itu berarti sarinya dan bukan darah. 

Daging yang terlalu berair justru menunjukkan daging gelonggongan.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved