Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Lamongan

Pengepul Kulit Hewan Kurban di Lamongan Dapat Pasokan Sampai 30 Ton, Omzetnya Ratusan Juta Rupiah

Pengepul kulit hewan kurban sapi dan dan kambing di Lamongan, Jawa Timur kebanjiran pasokan.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Hanif Mansuri
Aktifitas jual beli kulit hewan kurban di tempat usaha Nainul Amani, Rabu (19/6/2024) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Mansuri

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Pengepul kulit hewan kurban sapi dan dan kambing di Lamongan, Jawa Timur kebanjiran pasokan.

Dalam sehari,  pengepul kulit hewan mendapat pasokan dari warga hingga 30 ton. Pasokan kulit selama dua hari cukup melimpah dan omsetnya mencapai ratusan juta rupiah.

Pasokan kulit sapi dan kambing ramai sejak Senin (17/6/2024)  siang, warga secara bergantian membawa kulit sapi dan kambing hasil kurban ke pengepul yang ada di Jalan Andansari Kota Lamongan ini.

Mardi (45) salah satu diantara warga pemasok kulit kambing mengaku setiap tahun membawa kulit-kulit hewan kurban ke pengepul di Kota Lamongan.

Dan uang  hasil  penjualan akan dimasukan ke dalam kas masjid untuk operasional masjid.

Baca juga: Berkah Idul Adha, Pengepul Kulit Hewan Kurban di Bojonegoro Banjir Pasokan, Sehari Dapat 8 Ton

Sementara itu, Nainul Amani (49)  pengepul kulit sapi dan kambing mengaku kebanjiran pasokan sejak  hari pertama Hari Raya Idul Adha hingga H + 2.

Rata-rata dalam sehari dirinya mampu menampung hingga 30 ton kulit sapi. Dan berbanding terbalik pada hari biasa, ia hanya mampu menampung 6 kwintal setiap harinya.

"Kami tiap hari diluar Idul Adha  menampung kulit sapi dan kambing," ungkap Nainul, Rabu (19/6/2024).

Pada Idul Adha 2024 ini Nainul membeli kulit sapi dengan harga Rp 6000  perkilogramnya. Untuk kulit kambing mulai dari Rp  20 ribu hingga Rp 30 ribu.

"Tapi  kualitas dan kondisi kulit juga jadi pertimbangkan untuk menentukan harga," katanya.

Semua kulit yang disetor ke Nainul disortir saat tiba di tempatnya. Satu persatu digelar untuk memastikan apakah kulit itu cacat (sobek) atau tidak, utuh atau terpotong.

"Kalau didapati ada kulit yang cacat, harga pasti dikurangi," katanya.

Nainul mengaku, ia sudah lama membuka usaha sebagai bakul kulit yang menerima pasokan dari masyarakat.

Kulit yang dibelinya tidak diolah sendiri, tapi dijual atau dikirim langsung ke juragan yang ada di Magetan

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved