Berita Tulungagung
Pasutri Tulungagung Kebanjiran Order Membuat Abon dari Daging Kurban, Tiga Hari Terima 100 Kg Daging
Pasutri di Tulungagung kebanjiran order membuat abon dari daging kurban, tiga hari saja sudah menerima 100 kg daging.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Daging yang sudah diberi bumbu lalu dimasukkan dalam wajan, lalu diberi minyak dan siap digoreng.
Proses penggorengan ini butuh waktu sekitar 40 menit hingga daging berwarna kecoklatan.
Setelah matang, abon yang masih basah dengan minyak ini ditiriskan dengan saringan bambu atau irik.
Selanjutnya abon diperas untuk menghilangkan minyaknya dengan cara ditekan menggunakan kayu bulat.
Jika sudah kering dari minyak, abon dipindahkan untuk diaduk-aduk manual menggunakan garpu.
“Setelah dipres, abonnya kan masih menggumpal, makanya harus diaduk-aduk biar mengembang. Kalau kebanyakan gula juga tidak jadi, lengket karena karamel,” ungkap kakek 5 cucu ini.
Abon buatan Sarkamto dan Mujiati rasanya gurih mesti tanpa penyedap rasa.
Teksturnya mirip serundeng tapi kasar, saat dimakan terasa renyah.
Jika disimpan, abon rumahan ini bisa tahan lebih dari 1 bulan.
Pasangan ini kerap juga banyak menerima pesanan saat menjelang musim haji.
Abon buatan mereka dijadikan bekal selama di Tanah Suci, untuk mengantisipasi menu yang tidak cocok di lidah jemaah haji asal Tulungagung.
Abon buatannya juga banyak dibawa para pekerja migran ke berbagai negara.
“Ada yang dibawa ke Korea, ada juga yang dibawa ke Amerika. Kebetulan keluarganya ada yang di sana, pesan dibawakan oleh-oleh,” pungkas Sarkamto.
Fahmi, warga Kelurahan Jepun, Kecamatan Tulungagung, mengaku sudah langganan ke rumah pasangan Sarkamto dan Mujiati.
Setiap kali Idul Adha, daging sapi yang didapat dijadikan olahan abon agar lebih awet dan efisien.
Desa Sobontoro
Kecamatan Boyolangu
Tulungagung
jasa membuat abon
Idul Adha
TribunJatim.com
berita Tulungagung terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Menyusul Kades Suratman, Pemilik Apotek Jadi Tersangka Dugaan Korupsi di Desa Tambakrejo Tulungagung |
![]() |
---|
Gerakan Cabut Paku Warnai Peringatan HUT ke-57 SMA Katolik Tulungagung |
![]() |
---|
Damri Buka Suara Terkait Pengurangan Armada Trayek Tulungagung-Ponorogo dan Potensi Trayek Baru |
![]() |
---|
Pohon Kawasan Hutan di Selatan Tulungagung Sengaja Dimatikan untuk Pertanian, Lahan Diperjualbelikan |
![]() |
---|
Rencana Pembangunan TPST Tulungagung di Dekat Pasar Hewan Terkendala Anggaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.