Hendak Berobat, Pria Meninggal Setelah Nyawer Biduan di Madura, Istri Ditinggal Urus Anak Sekolah

TRIBUNJATIM.COM - Padahal hendak berobat, seorang pria malah meninggal dunia.

Pria tersebut meninggal dunia setelah menyawer seorang biduan.

Pria asal Padang itu menyawer biduan di Madura Jawa Timur.

Diketahui pula bahwa pria ini meninggalkan istrinya yang tengah sibuk mengurus keperluan anak sekolah.

Tak jadi berobat ke pusat kesehatan, pria tersebut malah meninggal dunia.

Pria paruh baya di Bangkalan, Madura meninggal dunia saat sedang berjoget bersama biduan di atas panggung.

Peristiwa itu terekam kamera penonton dan viral di media sosial.

Dalam video yang beredar luar, tampak korban yang bernama MR (54) naik ke atas panggung saat biduan sedang bernyanyi.

MR mengenakan jaket abu-abu, celana pendek coklat susu dan peci hitam.

Dirinya tampak mendekati biduan berbaju kuning sembari memberikan uang.

Baca juga: Belum sempat Nyawer Biduan, Pria Mendadak Ambruk di Panggung, Mau Dibawa ke RS Sudah Meninggal

MR juga tampak berjoget tipis-tipis bersama biduan itu.

Kemudian MR melangkah mundur, dan sesaat kemudian ia terjatuh.

Namun musik terus mengalun dan sang biduan terus bernyanyi.

Sampai akhirnya beberapa orang pria menghampiri MR.

MR tampak ditarik agar bangun.

Namun akhirnya pria itu diangkat oleh sejumlah pria turun dari atas panggung.

Dilansir dari TribunMadura, korban MR adalah warga Padang Aro, Desa Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat.

Kapolsek Modung, Iptu Suyanto membenarkan jika MR meninggal dunia di atas panggung orkes dangdut.

Ia juga menambahkan jika MR belum sempat menyawer.

"Belum sempat nyawer, masih tukar uang kemudian pingsan. Ditolong masyarakat yang ada di atas panggung," kata Suyanto, Selasa (25/6/2024).

MR sempat dibawa ke rumah sakit.

Namun sayang, saat di dalam mobil menuju perjalanan, MR menghembuskan nafasnya.

Sementara itu, MR sendiri berada di Bangkalan untuk berobat karena ia memiliki riwayat penyakit jantung.

MR datang ke Madura seorang diri, sedangkan istrinya masih di rumah mengurus proses sekolah anak.

"Tadi malam saya sudah bertemu dengan kepala desa, saya konfirmasi bahwa memang sudah ada penyakit lemah jantung," kata Suyanto.

"Setelah sampai sini ada hiburan orkes, kemudian mau bersenang-senang, nyawer," jelasnya.

"Tetapi belum sempat nyawer, masih tukar uang kemudian pingsan dan meninggal," pungkas Suyanto.

Tingkah menyawer uang kepada biduan memang kerap kali jadi sorotan.

Kerap kali pula video saat menyawer seorang biduan viral dan dibicarakan di media sosial.

Seperti video yang viral menunjukkan aksi seorang polisi.

Aksi anggota polisi nyawer bunga ke tahanan lomba nyanyi viral di media sosial.

Ini setelah video merekam aksi anggota polisi itu dibagikan akun Instagram @kabarnegri pada Minggu (4/6/2023).

Dalam video viral tersebut memperlihatkan aksi anggota polisi menyawer bunga ke tahanan saat sedang lomba menyanyi viral di media sosial.

"Definisi "SAYANGI MANUSIANYA BUKAN KEJAHTANNYA" terima kasih Bapak Kapolres Madiun AKBP ANTON PRASETYO," tulis keterangan dalam unggahan tersebut, dilansir dari Kompas.com, Rabu (7/6/2023).

Dalam video viral itu, tampak seorang pria mengenakan baju tahanan berwarna oranye sedang bernyanyi dengan diiringi organ tunggal.

Tak lama setelah itu, terlihat anggota polisi menyawer bunga ke pria yang sedang bernyanyi.

Baca juga: Bukannya Lagu Dangdut, Biduan Malah Nyanyi OST Kartun 90an di Pesta Hajatan, Ngaku Kaget Jadi Viral

Saat dikonfirmasi, Kapolres Madiun AKBP Anton Prasetyo membenarkan adanya kegiatan tersebut.

Anton menjelaskan, tahanan Polres Madiun itu sedang mengikuti lomba bernyanyi.

Kegiatan itu, lanjut dia, diselenggarakan di ruang tahanan Polres Madiun sekitar dua minggu yang lalu.

"Jadi, itu kita melakukan kegiatan dalam rangka memperingati HUT Bhayangkara 1 Juli, kami ingin menyentuh juga di tahanan," ujar Anton, kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (7/6/2023).

Terdapat sejumlah kegiatan yang diselenggarakan Polres Madiun, antara lain lomba azan, lomba catur, dan lomba bernyanyi.

Anton berharap, kegiatan tersebut bisa berdampak kepada para tahanan menjadi lebih baik lagi.

"Pada saat lomba menyanyi itu ada jurinya. Kita perbolehkan mereka berjoget. Anggota yang jaga tahanan juga kita libatkan biar mereka menyatu," kata Anton.

"Nah, itu (menyawer) reaksi spontanitas anggota untuk memberikan bunga kepada tahanan," tambahnya.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com