Balita Kediri Tewas Dianiaya Orang Tua
Kronologi Balita di Kediri Tewas di Tangan Kedua Orang Tuanya, Cuma Gara-gara Air Tumpah di Kamar
Kronologi lengkap balita di Kediri tewas di tangan kedua orang tuanya, cuma gara-gara air tumpah di kamar tidur. Korban berkali-kali dianiaya.
Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Melia Luthfi
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Terungkap kronologi dugaan penganiayaan AF (3) balita yang jasadnya dikubur di samping rumahnya, di Dusun Babaan, Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur (Jatim).
Sebelumnya, pihak kepolisian telah menetapkan dua tersangka, yakni ibu kandung korban, Novita Anggraini (26), dan ayah sambung korban, Mian Tasgeen Mohammad Yakhya (23).
Kapolres Kediri, AKBP Bimo Ariyanto mengatakan, saat diamankan, kedua pelaku mengakui perbuatannya.
"Keduanya mengakui bahwa telah melakukan kekerasan pada korban yang menyebabkan korban meninggal dunia," kata AKBP Bimo Ariyanto, Kamis (27/6/2024).
AKBP Bimo Ariyanto menjelaskan kronologi kejadian berdasarkan penuturan tersangka.
Dia mengatakan, pada Sabtu (22/6/2024) malam, tersangka Mian Tasgeen sedang berada di kamarnya bersama korban.
Tasgeen melihat ada air yang tumpah di kamar tidurnya dan bertanya siapa yang menumpahkan.
Tasgeen bertanya pada korban, dan korban menjawab yang menumpahkan air tersebut adalah sang ibu, Novita.
Tasgeen kemudian bertanya pada Novita, dan sang istri menjawab bukan dirinya yang menumpahkan air.
Baca juga: Orang Tua Kediri Jadi Tersangka Penganiayaan Balita hingga Tewas, Terkuak Sundut Rokok Berkali-kali
Novita langsung mendatangi korban dan memarahi korban karena telah berbohong perihal siapa yang menumpahkan air di kamar.
Tak hanya memarahi, Novita juga mencubit pipi kanan dan kiri korban, lalu menampar sang anak.
"Melihat itu, kemudian ayahnya ini ikut memarahi korban dan ikut menampar korban. Tamparan mengenai pipi dan dahi sampai korban jatuh. Saat itu ibu korban langsung memeluk korban supaya korban tak dipukuli oleh ayahnya," terang AKBP Bimo Ariyanto.
Saat Novita memeluk anaknya, Tasgeen masih berusaha memukul korban dan mengenai Novita.
Tersangka Tasgeen malah meminta maaf pada Novita karena tak sengaja mengenai tangannya.
Novita kemudian melepaskan pelukannya pada sang anak.
Tak disangka, Tasgeen yang masih kesal kembali menghujani korban dengan pukulan.
Tasgeen memukul perut korban hingga terjatuh.
Korban diberdirikan lagi dan dipukul lagi di bagian dada sampai terjatuh.
"Saat terjatuh ini korban sempat menangis dan mengeluarkan suara seperti mendengkur hingga akhirnya hilang kesadaran. Karena panik, ibunya ini berusaha menekan dada korban dan memberi napas buatan, tapi korban tidak bangun. Dari hidung korban keluar darah," papar AKBP Bimo Ariyanto.
Karena tak kunjung sadar, kedua tersangka berdiskusi apakah akan memberitahukan pada keluarga.
Namun karena merasa belum siap, akhirnya keduanya justru mengubur jasad korban di samping rumah.
"Penganiayaan tidak hanya sekali. Beberapa hari sebelumnya, tersangka Tasgeen juga pernah menyulutkan rokok ke dada korban sampai lima kali. Saat ini kasus masih dalam tahap penyidikan untuk proses hukum lebih lanjut," ungkap AKBP Bimo Ariyanto.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.