Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

4 Fakta Pria Meninggal di Flyover Bandung, Pesan Terakhir Curhat Sering Dibully, Tak Punya Teman

Kasus pria meninggal di flyover Cimindi, Kota Bandung, Jawa Barat pada Jumat (28/6/2024) ramai diperbincangkan.

Tribunnews
Ilustrasi jasad. Kasus pria meninggal di flyover Cimindi, Kota Bandung, Jawa Barat pada Jumat (28/6/2024) ramai diperbincangkan. 

Aparat kepolisian, termasuk Polres Cimahi, menemukan sepotong kardus berwarna cokelat yang berisi wasiat pria tersebut.

Saat ditemukan, pria itu mengenakan sweater dan celana hitam dengan kondisi mata dan mulut tertutup lakban.

Wasiat itu bertuliskan “antarkan saya ke RS Immanuel, orang tua saya kerja di sana”.

“Jadi memang ada sisa lakban yang menutup mata dan mulutnya serta surat wasiat,” kata Kanit Resum Satreskrim Polres Cimahi, Ipda Egi dilansir dari Kompas.com, Jumat (28/6/2024).

Baca juga: Menang Lotre Rp 48 Miliar, Pria Malah Meninggal Terima Hadiah di Panggung, Nasib Uang Kini Disorot

3. Penjelasan RS Immanuel

Humas RS Immanuel Bandung, Gideon menkonfirmasi orangtua pria yang meninggal tersebut bekerja di RS tersebut.

“Bapaknya bekerja sebagai perawat dan ibunya bekerja sebagai apoteker. Sudah lama bekerja di sini,” kata Gideon dikutip dari Kompas.com, Jumat (28/6/2024).

Gideon juga mengonfirmasi, jasad pria itu tidak dibawa ke RS Immanuel, melainkan ke RS Sartika Asih Bandung oleh pihak kepolisian.

"Kabar itu mungkin dari tulisan (surat wasiat) yang ada yang sudah tersebar juga. Cuma saat ini jenazah dikirim ke RS Sartika Asih karena itu ada urusan dengan kepolisian," tuturnya.

Ilustrasi garis polisi.
Ilustrasi garis polisi. (Istockphoto/D-Keine)

4. Curhat sering dibully dan tak punya teman

Pria yang jasadnya ditemukan menggantung di flyover Cimindi itu sempat curhat soal kisah hidupnya melalui Google Drive yang disematkan di bio Instagram pribadinya.

Dia mengaku sering dibully karena agamanya tidak sama dengan mayoritas orang di lingkungan rumahnya.

Ia mengaku pernah mencoba untuk membela diri.

Namun, dia justru malah semakin dibully.

Tak hanya di lingkungan rumahnya, dia mengaku pembullyan itu terjadi saat masih duduk di bangku SMP.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved