Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Batu

Jalur Klemuk Kota Batu Arah Batu-Pujon Sempat Ditutup Akibat Banyak Kendaraan Tak Kuat Nanjak

Jalur alternatif Klemuk Desa Songgokerto dari arah Kota Batu menuju Pujon Kabupaten Malang pada Minggu (30/6/2024) siang hingga sore hari ditutup.

Penulis: Dya Ayu | Editor: Ndaru Wijayanto
Instagram/@infomalang.raya
Jalur alternatif Klemuk Desa Songgokerto dari arah Kota Batu menuju Pujon Kabupaten Malang pada Minggu (30/6/2024) siang hingga sore hari ditutup. 

Laporan Reporter Tribun Jatim, Dya Ayu

TRIBUNJATIM.COM, BATUJalur alternatif Klemuk Desa Songgokerto Kota Batu dari arah Kota Batu menuju Pujon Kabupaten Malang pada Minggu (30/6/2024) siang hingga sore hari tadi sempat ditutup. 

Menurut Relawan Klemuk, Suliyanton atau yang akrab disapa Ajunk, penutupan jalur Klemuk dari arah Batu ke Pujon dilakukan untuk mengantisipasi adanya kecelakaan.

Pasalnya, sejak Minggu pagi sudah terjadi penumpukan kendaraan baik dari arah Pujon ke Batu begitu juga sebaliknya.

Kondisi pun diperparah banyaknya wisatawan yang kendaraanya tak kuat nanjak.

“Jadi tadi itu ditutup karena arah dari Batu ke Pujon banyak kendaraan yang tidak kuat nanjak akhirnya kampas koplingnya banyak yang terbakar. Pengguna jalur Klemuk yang dari arah Batu ke Pujon rata-rata dari luar kota mengarah ke Santera. Sebaliknya juga jalur dari Batu ke Pujon via Payung juga sudah macet,” kata Ajunk kepada Tribun Jatim Network, Minggu (30/6/2024).

Baca juga: Kota Batu Masuk Salah Satu Kandidat Sekolah Rujukan oleh Google Indonesia

Lebih lanjut Ajunk menuturkan, selain karena kondisi kendaraan yang banyak tak kuat menanjak jalur Klemuk, kemacetan terjadi karena pengguna jalan banyak yang mengikuti Google Maps untuk ke Flora Wisata San Terra sehingga diarahkan dari Batu melewati Songgoriti dan masuk ke Jalur Klemuk. 

Lantaran tak tahu kondisi jalan di Jalur Klemuk sangat menanjak, akibatnya mobil-mobil mengalami tak kuat nanjak sehingga terjadi penumpukan kendaraan.

“Banyak yang masuk ke Songgoriti sehingga sempat bikin macet. Jadi yang naik macet, turun juga macet. Jadi numpuk. Itu yang jadi kendala di Santera karena mungkin lahan parkirnya yang tidak memadai makanya banyak pengguna jalan yang merasa terganggu oleh luberan pengunjung Santera,” ujarnya.

Ajunk menambahkan, relawan Jalur Klemuk sudah pernah menyampaikan kondisi tersebut pada manajemen Flora Wisata San Terra dan meminta agar dipasang tanda arah jalan agar pengunjung Santera dari arah Batu tidak melewati Songgoriti melainkan lewat jalur Payung.

Tidak hanya itu, relawan Klemuk juga meminta bantuan pada Dishub agar dapat disambungkan ke pihak Santera. Namun hingga kini belum ada tanggapan.

“Kami juga sudah pernah menyampaikan ke manajemen Santera untuk arah yang diikuti pengunjung Santera via Klemuk itu sering mengakibatkan kendaraan tidak kuat naik. Seharusnya Santera ngasih tanda di depan pintu masuk Songgoriti itu untuk mengarahkan via Payung. Kalau ikut google maps banyak yang masuk ke Songgoriti,” pungkasnya.

Baca juga: Nasib Warga Patungan Rp 166 Juta untuk Cor Jalan Rusak, Tolak Talangan Kades, Pemdes: Milik Pribadi

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved