Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Sosok Aria Setiawan, Pemuda Disabilitas Tunanetra Pemain Topeng Singo Barong Reog Ponorogo

Sosok Aria Setiawan, pemuda disabilitas tunanetra pemain topeng singo barong Reog Ponorogo, idolakan Synyster Gitaris A7X.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
Pemuda disabilitas tunanetra, Aria Setiawan menjadi pemain Topeng Singo Barong atau Dadak Merak Reog Ponorogo dalam 'Sanggar Suryo Netro Budoyo' asuhan Polres Ponorogo, Senin (1/7/2024). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sosok Aria Setiawan (18) menjadi satu di antara puluhan pemuda disabilitas yang aktif menjadi pemain kesenian Reog Ponorogo asuhan Polres Ponorogo yang bernama 'Sanggar Suryo Netro Budoyo.'

Pada Perayaan HUT Bhayangkara ke-78 tahun 2024 di Lapangan Mapolda Jatim, Senin (1/7/2024) kemarin, ia bersama puluhan anggota sanggar yang karib disebut 'Reog Ponorogo Disabilitas,' menghibur para pejabat Forkopimda Jatim dan Kapolda Jatim. 

Jangan dikira persiapannya gampang, ternyata Aria Setiawan bersama teman-temannya sesama penyandang disabilitas membutuhkan waktu selama tiga bulan untuk berlatih. 

Pantas saja penampilannya mampu memukau para pejabat Forkopimda Jatim.

Sampai-sampai Kapolda Jatim, Irjen Pol Imam Sugianto mengganjar dengan tepuk tangan berdiri (standing ovation) di pertengahan pertunjukan yang berlangsung hampir 30 menit itu. 

Kepada TribunJatim.com, Aria Setiawan mengaku telah memasuki tahun keduanya sebagai anggota sanggar kesenian yang melibatkan anak-anak berkebutuhan khusus. 

Sejumlah pergulatan batin sempat berkecamuk dalam benaknya saat memutuskan pertama kali bergabung dalam sanggar, setelah direkomendasikan oleh pengasuhnya di Panti Aisyiyah Ponorogo. 

Kebingungan sempat menggerus rasa kepercayaan dirinya untuk menekuni kesenian tersebut. 

Namun, setelah Aria membulatkan tekad untuk secara serius menempa diri menjadi lebih baik melalui kesenian khas daerah kelahirannya; Ponorogo, akhirnya, pemuda bertubuh tinggi itu 'nyemplung' menekuni kesenian Reog Ponorogo di sela aktivitas sekolah dan pembelajaran di dalam lingkungan panti.

Baca juga: Kisah Jemaah Haji Tunanetra asal Pasuruan, Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci dari Jualan Kacang Goreng

"Belajar pertama diajari teman-teman di panti. Kok seru, lama-lama tertarik. Ternyata bisa gabung musiknya kesenian reog. Sampai ketemu pak Luhur (Brigadir Luhur Ainul Fikri)," ujar pemuda asal Jetis, Ponorogo itu, kepada TribunJatim.com, Rabu (3/7/2024). 

Saat mulai menceburkan diri dalam rutinitas berlatih kesenian reog, Aria mengaku menemui sejumlah kendala seperti yang sempat dikhawatirkan sebelumnya. 

Namun, seiring waktu berlalu menjalani serangkaian tahapan latihan yang diasuh langsung dengan tangan telaten nan sabar dari sang pelatih, Brigadir Luhur Ainul Fikri, seorang Balantas SIM Unit Regident Satlantas Polres Ponorogo, Aria akhirnya menemukan ritme latihan yang membuatnya dapat menikmati dan enjoy dalam memainkan kesenian reog. 

Semula ia dilatih dalam kesenian itu, sebagai pemain alat musik gong kecil bernama gong kenong, sebagai musik pengiring tarian sepanjang pertunjukan Reog Ponorogo

Kemudian, setelah mahir dan mengenal secara detail ketukan dan lantunan musik tradisional pengiring tarian, Aria mulai dilatih untuk menjadi pemeran utama kesenian ini, yakni sebagai penari Topeng Singo Barong atau Dadak Merak. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved