Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Asli yang Viralkan Kasus Afif Maulana Diduga Disiksa Polisi, Tantang Kapolda: Aku Ada Videonya

Sosok asli yang sebenarnya viralkan kasus janggal kematian Afif Maulana yang diduga disiksa polisi itu angkat bicara, Kapolda Sumbar ditantang.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
YouTube TvOneNews Catatan Demokrasi, TribunBengkulu.com
Sosok sebenarnya yang viralkan kematian Afif Maulana terungkap dan muncul untuk menantang Kapolda Sumbar 

TRIBUNJATIM.COM - Muncul akhirnya sosok sebenarnya yang viralkan kasus kematian siswa SMP bernama Afif Maulana yang disebut-sebut disiksa polisi.

Sosok asli yang viralkan kasus Afif Maulana Siswa SMP di Padang itu muncul dan menantang Kapolda Sumatera Barat.

Polda Sumbar memang tengah menjadi sorotan lantaran penyelesaian atas kasus kematian Afif Maulana.

Hal itu terungkap dalam program TVOneNews Catatan Demokrasi yang menghadirkan paman Afif Maulana, LBH Padang dan Polda Sumatera Barat (Sumbar).

Dalam program tersebut, Riki Lesmana mengaku dirinya lah yang memviralkan kasus kematian.

Riki Lesmana adalah paman Afif Maulana, yang akhirnya bersuara lantang untuk keadilan kematian keponakannya itu.

"Bapak mau cari orang viralin, ini pamannya yang viralin," kata Riki Lesmana dalam program tersebut, seperti dikutip TribunJatim.com dari TVOneNews Catatan Demokrasi, Kamis (4/7/2024) via TribunBengkulu.com

Pengakuan terbuka itu seperti menantang Polda Sumbar yang sebelumnya sempat gencar menyatakan ingin memburu pelaku yang memviralkan kasus kematian Afif Maulana.

Dalam program tersebut, Polda Sumbar dihadirkan melalui sambungan zoom.

Sementara Riki Lesmana sepertinya sulit mengontrol emosinya untuk tidak mengungkapkannya langsung di depan Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono.

Baca juga: Tangis Ayah Siswa SMP Tewas dan Jasad Dibuang, Minta Tolong Kapolri, Hasil Periksa 30 Polisi Terkuak

Tidak berhenti sampai di situ, Riki Lesmana juga mencecar Polda Sumbar dengan sejumlah pernyataan mengejutkan lainnya.

"Pas si Adit dipiting sama anggota Bapak, kepalanya ditendang tuh pak. Di atas jembatan itu, sama anggota bapak," kata Riki Lesmana.

"Bapak bilang juga gak ada. Rekamannya ada sama saya nih pak, saya rekam semua di HP saya ini pak."

Riki juga mengungkapkan kondisi saat Afif Maulana dikerumuni polisi di atas jembatan Kuranji, Kota Padang, Sumbar.

Polda Sumbar dicecar oleh sosok yang mengaku viralkan kejadian kematian Afif Maulana
Polda Sumbar dicecar oleh sosok yang mengaku viralkan kejadian kematian Afif Maulana (TribunBengkulu.com)

"Ada rekaman sama saya bapak. Yang nyebut si Afif dikerumuni sama polisi," lanjut Riki Lesmana dengan meninggikan suara.

"Sebelum bapak mendampingi Adit, aku sudah ambil videonya dahulu."

"Bapak mau cari orang viralin, ini pamannya yang viralin."

Menanggapi hal tersebut, Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono mengaku pihaknya sudah melakukan pemeriksaan.

Baca juga: Kasus Perundungan Siswa SMP di Banyuwangi, Unggahan Korban Berisi Tantangan Berkelahi Jadi Pemicu

"Kami sudah memeriksa seluruhnya, kita tidak mengekspos ke ibu-ibu ke bapak-bapak," ujarnya.

"Karena pemeriksaan polisi internal itu, kami sudah memeriksa semua."

Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono juga menyatakan tidak menutup kasus kematian Afif Maulana.

"Saksi-saksi sudah diperiksa, dan hari ini yang menyatakan Kapolda menutup kasus ini itu adalah isu yang berkembang untuk mendeskreditkan polisi," kata Kapolda Sumbar.

Riki Lesma sempat menyela Kapolda Sumbar dan mempertanyakan Polda Sumbar yang sebelumnya menyatakan telah menutup kasus kematian Afif Maulana.

"Pak izin pak, dia masih kecil itu pak, bapak tutup kasusnya. Orang tak bersalah bapak gituin pak," kata Riki Lesmana.

"Ukuran cucu sama bapak itu pak."

Siswa SMP yang ditemukan tewas di bawah Jembatan setelah diduga dianiaya anggota polisi
Siswa SMP yang ditemukan tewas di bawah Jembatan setelah diduga dianiaya anggota polisi (Tribun-Medan.com)

Menimpali perkataan Riki Lesmana, Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono kembali menyatakan tidak menutup kasus kematian Afif Maulana.

"Kami tidak pernah menutup kasus ini pak," kata Kapolda.

"Kami tetap melanjutkannya."

Seperti diketahu, polisi terus mengusut kasus kematian Afif Maulana, anak berusia 13 tahun yang ditemukan meninggal dengan kondisi tidak wajar.

Jasad Afif Maulana ditemukan tewas mengapung di Sungai Batang Kuranji, dekat jembatan di Jalan Bypass, Kota Padang, Sumatera Barat, pada Minggu (9/6/2024) pukul 11.55 WIB.

Polda Sumatera Barat mencari pihak yang memviralkan informasi dugaan penyiksaan Afif Maulana anak 13 tahun di Kota Padang hingga tewas oleh polisi.

Baca juga: Update Kasus Pengeroyokan Siswa SMP di Kota Batu Berujung Kematian, Tahap Penelitian Berkas Perkara

Kapolda Sumbar Irjen Suharyono menyebut pihaknya merasa menjadi korban trial by the press atau pengadilan oleh pers.

Dugaan penyiksaan tersebut mengemuka usai Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang mengungkapkan tubuh anak itu dipenuhi luka lebam, enam rusuknya patah, dan paru-paru robek.

LBH Padang mengaku menemukan unsur penganiayaan dalam kematian anak bernama Afif Maulana itu.

Irjen Suharyono menyebut viralnya kasus dugaan penyiksaan terhadap Afif telah merusak citra institusi Polri.

Menurutnya, tidak ada bukti Afif disiksa polisi hingga tewas.

Suharyono juga mengklaim tidak ada anak bernama Afif Maulana saat polisi menangkap 18 anak yang diduga hendak tawuran di Jembatan Kuranji, Padang, 9 Juni 2024 lalu.

"Polisi dituduh telah menganiaya seseorang sehingga berakibat hilangnya nyawa orang lain. Tidak ada saksi dan bukti sama sekali.

Dalam penyelidikan terhadap 18 pemuda yang diamankan (ditangkap), tidak ada yang namanya Afif Maulana," kata Suharyono, Minggu (23/6/2024).

Viral kasus Afif Maulana dibahas di X atau Twitter
Viral kasus Afif Maulana dibahas di X atau Twitter (X)

Suharyono pun mengaku polisi akan mencari pihak yang memviralkan kematian Afif Maulana untuk dimintai keterangan untuk menguji informasi mengenai dugaan penyiksaan oleh polisi.

Propam Polda Sumbar sendiri telah memeriksa 30 anggota Sabhara Polda Sumbar yang terlibat menangkap remaja tawuran tersebut.

Dari kesaksian yang ada, Suharyono menyebut para Sabhara bertugas sesuai SOP.

"Dia harus (beri) testimoni, 'Apakah kamu benar melihat (kejadian), kamu kok ngomong begitu?

Kamu, kan, sudah trial by the press, menyampaikan ke pers sebelum fakta yang sebenarnya cukup bukti atau tidak. Atau kamu hanya asumsi dan ngarang-ngarang,'" kata Suharyono dikutip Kompas.id.

"Andaikata nanti ditemukan novum atau bukti baru bahwa ada oknum anggota bertindak sesuatu tidak sesuai SOP, pasti kami juga akan menegakkan hukum terhadap anggota yang menyimpang dari SOP itu."

Sebelumnya, polisi menjadi trending aplikasi X (Twitter) usai mencuat kasus kematian Afif Maulana yang diduga akibat disiksa polisi.

Berdasarkan pantauan TribunBengkulu.com, topik polisi telah diposting lebih dari 52 ribu kali.

Topik polisi menjadi trending X bermula dari artikel Kompas.id yang bertebaran luas 'Polda Sumbar Cari Orang yang Viralkan Kematian Afif Maulana akibat Disiksa Polisi'.

Kepala Polda Sumbar Inspektur Jenderal Suharyanto pihaknya merasa menjadi korban trial by the press atau pengadilan oleh pers terkait dengan berita viral kematian Afif Maulana.

Ia menyatakan, hal itu merusak citra institusi Polri lantaran tak ada saksi dan bukti sama sekali.

Kendati demikian, tak sedikit dari warganet justru merasa kesal atas tindakan yang dilakukan oleh pihak kepolisian.

Bukannya sibuk mencari bukti sang pelaku yang melakukan tindak penganiayaan tetapi kepolisian malah mencari sosok yang memviralkan.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved