Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Dekan FK Unair Dicopot dari Jabatannya

5 Tuntutan BEM Unair dalam Kasus Pencopotan Dekan FK Unair Prof Bus, Minta Rektor Klarifikasi

Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Airlangga (BEM Unair) turut menyoroti keputusan rektor memberhentikan Dekan Fakultas Kedokteran

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Samsul Arifin
Tangkapan layar
Tangkapan layar unggahan tuntutan bem unair 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sulvi Sofiana

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Airlangga (BEM Unair) turut menyoroti keputusan rektor memberhentikan Dekan Fakultas Kedokteran yang terkesan terburu-buru.

BEM Unair juga memposting tuntutan mereka dalam instagram resmi @bem_unair, Jumat (5/7/2024) pagi.

Ketua BEM Unair, Aulia Thaariq Akbar mengatakan BEM Unair menuntut lima hal dalam kasus pemberhentian Dekan FK Unair tersebut.

Pertama yaitu penghormatan terhadap Statuta Universitas dengan menolak pemberhentian Prof Bus dari jabatannya sebagai Dekan Fakultas Kedokteran secara mendadak tanpa suatu sebab. 

Kedua, jaminan kebebasan akademik di Universitas Airlangga bagi seluruh akademisi, termasuk hak untuk menyampaikan pendapat. 

Baca juga: Karangan Bunga Save Prof Bus dan Save FK Unair Penuhi Halaman Kampus A, Buntut Dekan Dicopot

Ketiga, menuntut dengan tegas jaminan atas kebebasan berpendapat dan berekspresi sebagai hak fundamental yang harus dijaga dan dilindungi sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi dan Hak Asasi Manusia. 

Keempat, mengecam seluruh tindakan persekusi terhadap kebebasan akademik, berpendapat, dan berekspresi yang ditujukan terhadap para akademisi.

Tindakan seperti intimidasi, ancaman, dan pemberhentian secara tidak adil harus dihapuskan dari lingkungan akademik. 

Kelima menuntut kebijakan transparan dan inklusif. Kebijakan yang berpotensi kontroversial harus dibahas secara transparan dan inklusif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. 

Baca juga: Karier Prof Budi Santoso Diberhentikan dari Dekan FK Unair Usai Tolak Dokter Asing, Ahli Bayi Tabung

"Aksi (aksi damai) tersebut menunjukan bagaimana kebebasan akademik itu sangat penting, sebab kampus harus menjadi tempat yang bebas untuk berbicara gagasan masa depan bangsa sekalipun itu menolak kebijakan pemerintah,"ujarnya, Jumat (5/7/2024).

Pihak BEM juga mengadakan kajian atas kasus pemberhentian Dekan FK tersebut. Dan menilai Rektor Unair terkesan terburu-buru dalam mengambil keputusan.

"Kami menuntut permintaan klarifikasi rektor atas kasus ini,"ujarnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved