Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Suharyono, Kapolda Sumbar Tak Takut Dilaporkan Buntut Tutupi Kasus Penganiayaan Afif: Silakan

Irjen Pol Suharyono mengatakan bahwa dia tak takut dilaporkan ke Propam lantaran yakin bukan pelaku kejahatan.

Editor: Olga Mardianita
Tribunnews.com dan Kompas.com/Perdana
Sosok Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono, dilaporkan ke Propam Polri oleh Kontras dan LBH Padang terkait kasus dugaan penganiayaan siswa SMP bernama Afif Maulana. 

TRIBUNJATIM.COM - Sosok Kapolda Sumbar menjadi perhatian publik sejak seorang siswa SMP bernama Afif Maulana diduga dianiaya oknum polisi.

Hal ini berkaitan dengan banyak kejanggalan dalam kematian Afif.

Tak hanya itu, Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono juga memburu penyebar kasus dugaan penganiayaan Afif.

Sebab pihak kepolisian dianggap menutupi kasus ini, Suharyono lantas dilaporkan ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Promapm) Polri.

Namun, Suharyono mengaku tak takut dengan pelaporan yang dilakukan Kontras dan LBH Padang itu.

Pernyataan tersebut dikatakan sendiri olehnya.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Baca juga: Sosok Asli yang Viralkan Kasus Afif Maulana Diduga Disiksa Polisi, Tantang Kapolda: Aku Ada Videonya

Melansir dari Kompas.com, Suharyono mengatakan seorang pembela kebenaran.

"Silakan saja, Mas. Saya bukan pelaku kejahatan kok, saya pembela kebenaran. Kalau institusi kami diinjak-injak dan dipojokkan, ya siapa yang tidak marah?" ujar Suharyono kepada Kompas.com, Rabu (3/7/2024).

Suharyono lantas menuding LBH Padang sebagai kelompok yang sok suci. Ia menuduh LBH Padang mengatur skenario dan alibi terkait kejanggalan kematian Afif.

Menurut Suharyono, LBH merasa memilikik prediksi paling akurat terkait kematian Afif Maulana.

Sementara, ia yakin bahwa Afif meninggal dunia bukan karena dianiaya polisi, tetapi melompat ke sungai sebagaimana kesaksian salah satu teman Afif.

"Kami bertanggung jawab, Mas. Bahwa kami yakini, berdasarkan kesaksian dan barang bukti yang kuat (Afif Maulana) melompat ke sungai untuk mengamankan diri, sebagaimana ajakannya ke Adhitya, bukan dianiaya polisi. Itu keyakinan kami," ujar Suharyono.

Ia juga membantah anggapan bahwa Afif adalah anak yang baik karena menurutnya Afif justru orang yang mengajak tawuran dan membawa pedang panjang.

"Buktinya dia yang mengajak tawuran dengan videonya yang diunggah di HP-nya, membawa pedang panjang di tangannya (8 Juni 2024). Kalau anak keluar rumah jam 2, jam 3 dini hari mau tawuran ya pastinya anak yang kurang baik," kata Suharyono.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved