Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Entertainment

Aksi Polwan Viral Tuai Pujian, Tetap Bertugas Mengatur Lalu Lintas Meski Diguyur Hujan Deras

Aksi polwan tetap bertugas mengatur lalu lintas meski diguyur hujan deras, viral tuai pujian.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Instagram/korlantaspolri.ntmc
Sosok polwan atur lalu lintas tak pedulikan diguyur hujan 

TRIBUNJATIM.COM - Aksi sosok polisi wanita (polwan) yang tetap tegar menjalankan tugas di tengah hujan deras menuai pujian.

Tampak polwan tersebut tetap melayani dan mengayomi masyarakat di tengah padatnya lalu lintas dan hujan deras.

Bak tak peduli cuaca buruk, polwan tersebut mengatur lalu lintas.

Video tersebut jadi sorotan usai diunggah akun Instagram @korlantaspolri.ntmc.

Kini terungkap jika sosok polwan tersebut sedang bertugas di Polres Metro Bekasi Kota.

Sementara momen dalam video terjadi ketika sang polwan sedang mengatur lalu lintas di Simpang Tol Bekasi Timur.

Sosok polwan bernama AKP Indira tersebut tengah bekerja dengan sepenuh hati mengatur lalu lintas yang tengah semrawut.

Terlihat seorang pengendara di dalam mobil mengabadikan aksi AKP Indira.

"Ya Allah lebat banget (hujannya)," kata si perekam.

Pada momen itu, AKP Indira yang berpakaian lengkap sebagaimana seorang polwan tersebut berusaha untuk mengurai kemacetan di tengah hujan lebat.

Satu hal yang membuat salut adalah kegigihan AKP Indira yang rela terjun ke jalanan meskipun saat itu tengah turun hujan dengan intensitas lebat.

Sontak video tersebut membuat banyak netizen mengapresiasi tindakan AKP Indira.

Salah satunya datang dari komentar @mas_terlalu, "Nah gini Polisi yang dicintai rakyat...bukan yang di Tol Hakim garis."

Sementara itu @budi.wicak mengomentari, "Alhamdullilah semoga makin banyak polisi baik-baiknya."

Baca juga: Sosok Aipda Saraju Rumalean, Polisi Nyambi Jadi Guru Ngaji sampai Bangun TPQ: Agar Anak-anak Khusyuk

Saat dikonfirmasi, AKP Indira membenarkan aksinya dalam video viral.

"Tidak ada niatan lain selain memberikan yang terbaik buat masyarakat," kata AKP Indira kepada GridOto.com, Minggu (7/7/2024).

Ia pun membeberkan alasan dirinya tak pakai jas hujan.

"Makanya sampai enggak pakai jas hujan dan lain-lain karena memang saat itu pas situasi macet jalan ngunci dan pas hujan lebat sekali," imbuhnya.

Sekadar informasi, AKP Indira adalah seorang perwira yang menjabat sebagai Kanit Keamanan dan Keselamatan (Kamsel) Satlantas Polres Metro Bekasi Kota.

Pihaknya memiliki kampanye Polisi Sahabat Anak yang isinya merupakan pembinaan karakter sejak dini.

Menurutnya, kegiatan ini dikemas agar anak-anak nyaman dan paham bagaimana berlalu lintas yang baik dan benar.

Dengan cara ini, diharapkan anak-anak teredukasi dan dapat mencegah kecelakaan lalu lintas.

Aksi polisi berpangkat ajun inspektur polisi dua atau Aipda yang membangun Taman Pendidikan Alquran atau TPQ hingga jadi guru ngaji, juga dipuji.

Ia mendedikasikan waktunya untuk mengajarkan anak-anak belajar membaca kitab suci Alquran.

Anggota Polri bernama Saraju Rumalean (41) itu pun menceritakan kisahnya.

Total Saraju Rumalean memiliki lebih 20 murid mengaji dengan berbagai tingkatan kemampuan membaca Alquran, mulai dari tingkatan dasar hingga lanjut.

Anak-anak yang diajar mengaji tersebut tinggal se-lingkungan berdekatan dengannya di RT 17 Kelurahan Wagom, Distrik Pariwari, Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

Mulanya, pria asal Gorom, Seram Bagian Timur (SBT), Maluku, ini merasa terpanggil karena melihat mereka sangat membutuhkan guru mengaji.

"Awalnya, saya melihat anak-anak muslim di sekitar tempat tinggal saya ini banyak dan tempat mengaji mereka cukup jauh," ujar dia.

"Saya bantu mereka karena kami tinggal berdekatan," ungkap Saraju Rumalean kepada TribunPapuaBarat.com di Fakfak, Kamis (4/7/2024).

Menurutnya, hal ini memudahkan para orang tua untuk mendampingi dan tak khawatir jika anaknya bepergian untuk mengaji karena lokasinya cukup dekat.

"Sebagaimana seorang muslim, saya tentu bisa mengaji, dan ilmu mengaji saya didapat dari guru-guru dulu di kampung," kata Saraju Rumalean.

Selain merasa terpanggil karena melihat kondisi anak-anak di sekitar lingkungan perumahannya, ia juga memiliki motivasi.

Yakni untuk mengajarkan anak-anak mengaji agar bisa meneruskan ilmu dan menghapus buta aksara membaca Alquran.

"Saya merasa pendidikan agama dan khususnya kemampuan membaca Alquran tentu sangat penting.

Agar anak-anak bisa lebih khusyuk dalam mendoakan kedua orang tuanya dan mengamalkan salat lima waktu," ujar Saraju Rumalean.

Aipda Saraju Rumalean saat mengajarkan anak-anak membaca Alquran di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, Kamis (4/7/2024).
Aipda Saraju Rumalean saat mengajarkan anak-anak membaca Alquran di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, Kamis (4/7/2024). (YouTube/Tribunnews - TRIBUNPAPUABARAT.COM/ALDI BIMANTARA)

Lelaki yang juga merupakan pengurus aktif di Masjid Agung Baitul Makmur Fakfak tersebut mengutarakan perjalanan hidupnya dan mengabdi menjadi polisi tentu tidaklah mudah.

"Banyak mendapatkan pertolongan Allah SWT dan banyak berkah yang harus saya syukuri dalam hidup ini.

Pengabdian menjadi pengajar Alquran ini salah satu wujud rasa terima kasih saya kepada Sang Khalik," kata Saraju Rumalean.

Saraju Rumalean sebelumnya mengajarkan mengaji secara sederhana di rumah.

Kini ia mendirikan TPQ Babin Kamtibmas Nurul Quran untuk menampung anak-anak yang belajar mengaji.

Lokasi TPQ Bhabinkamtibmas Nurul Quran tersebut persis berada di samping usaha kios miliknya.

"Sehari-hari, saya mulai proses pengajaran mengaji itu mulai pukul 16.00 WIT, sampai dengan 17.00 WIT," ujarnya.

Ia dibantu dengan sang istri tercinta untuk mengajarkan anak-anak untuk belajar mengaji, khususnya bagian tajwid.

"Tujuan saya sebetulnya dari semua ini, selain tentunya untuk memperdalam atau mengasah kemampuan membaca Alquran, tetapi juga untuk memberikan mereka aktivitas kesibukan yang positif dan berpahala," katanya.

Sehingga dikatakannya, anak-anak yang pada umumnya punya rasa ingin tahu yang tinggi dapat disalurkan dalam wadah positif seperti membaca Alquran.

Aipda Saraju Rumalean saat mengajarkan anak-anak membaca Alquran di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, Kamis (4/7/2024).
Aipda Saraju Rumalean saat mengajarkan anak-anak membaca Alquran di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, Kamis (4/7/2024). (TRIBUNPAPUABARAT.COM/ALDI BIMANTARA)

Sehari-hari, Saraju Rumalean harus membagi waktu untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai polisi dan terlibat dalam kegiatan sosial kemasyarakatannya sebagai guru mengaji. 

Namun ia paham betul bagaimana dapat mengatur waktu secara baik. 

"Sembari mengunjungi rumah-rumah warga di tempat binaan, saya biasanya pulang sore dan kegiatan sudah kosong.

Itu saya pakai untuk mengajarkan anak-anak baca Alquran," katanya. 

Meski waktu yang dialokasikannya untuk mengajarkan anak-anak mengaji selama satu jam saja, ia lebih menitikberatkan pada kualitas setiap kali pertemuan. 

"Saya tidak membiarkan mereka sendiri, saya selalu menemani dan menuntun mereka membaca Alquran.

Satu jam itu full saya fokus ke mereka dan tidak tinggalkan begitu saja," katanya. 

Ia juga tak hanya mengajarkan mengaji, tetapi juga sembari memberikan wejangan untuk mengamalkan amal saleh, motivasi ataupun imbauan untuk selalu dengar-dengaran orang tua, rajin belajar, dan hindari perbuatan melanggar hukum. 

Atas sepak terjang Aipda Saraju dalam kontribusi nyata kemasyarakatan selaku seorang guru ngaji, nyatanya ia baru-baru ini mendapatkan penghargaan.

Ia mendapat Piagam Penghargaan Kapolres Fakfak sebagai Bhabinkamtibmas Teladan karena melakukan inovasi mendirikan Taman Pengajian Alquran bagi Masyarakat di Lingkungan Tempat Tinggalnya Tahun 2024. 

Piagam penghargaan tersebut diserahkan langsung Kapolres Fakfak, AKBP Hendriyana, kepada Aipda Saraju Rumalean dalam momen HUT ke-78 Bhayangkara di Lapangan Terbang Bandara Torea. 

"Bagi saya penghargaan maupun piala atau award itu hanya bonus semata, tetapi wujud nyata pengabdian kepada masyarakat.

Serta apa yang bisa kita wariskan selama hidup itulah yang terpenting, jadilah manusia baik untuk berkesan baik," katanya. 

Terlebih pula dibeberkannya, aktivitasnya sebagai seorang guru ngaji di lingkungan masyarakat mendapatkan respons positif dan dukungan dari sesama rekan-rekannya di Kepolisian.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved