Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Mahameru Lantas Polda Jatim Signifikan Tekan Kecelakaan, Kombes Pol Komarudin Diganjar Penghargaan

Progam Mahameru Lantas Polda Jatim signifikan tekan kecelakaan lalu lintas, Kombes Pol Komarudin diganjar penghargaan 'Best Innovator' tingkat Asia.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
Keberhasilan Progam 'Mahameru Lantas' Polda Jatim menekan angka kecelakaan lalu lintas selama Operasi Ketupat 2024, diganjar penghargaan bergengsi tingkat Asia. Progam yang dicetuskan Direktur Ditlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin itu, menyabet kategori 'Best Innovator,' dalam ajang Inspiring Profesional dan Leadership AWARD 2024 Asean Choice dari Indonesia Award Magazine, Selasa (9/7/2024).  

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Keberhasilan Progam 'Mahameru Lantas' Polda Jatim menekan angka kecelakaan lalu lintas selama Operasi Ketupat 2024 pada momen Lebaran, diganjar penghargaan bergengsi tingkat Asia. 

Progam yang dicetuskan Direktur Ditlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin itu, menyabet kategori 'Best Innovator,' dalam ajang Inspiring Profesional dan Leadership AWARD 2024 Asean Choice dari Indonesia Award Magazine. 

Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Ketua Team Panelis Kelayakan Award, Ketut Abid Halimi. 

Ketut Abid menyebutkan, inovasi yang dibuat oleh Kombes Pol Komarudin tak cuma memberikan penyegaran layanan masyarakat. 

Namun, terbukti juga berhasil menekan angka kecelakaan lalu lintas di tengah masyarakat. 

Oleh karena itu, Kombes Pol Komarudin, menurut Ketut Abid, sangat layak memperoleh penghargaan tersebut. 

"Sangat layak, sangat pantas, dan sudah tepat. Luar biasa sangat inovatif dan progresif. selamat pak Dirlantas semoga terus berinovasi di manapun menjabat," ujarnya di Gedung Bapeda Jatim, Selasa (9/7/2024). 

Sementara itu, Direktur Ditlantas Polda Jatim , Kombes Pol Komarudin mengatakan, tugas pemimpin di era digital seperti saat ini bukan semata-mata membangun inovasi, namun turut juga upaya membangun persepsi.

Inovasi yang terbangun secara baik tanpa dibarengi dengan persepsi yang baik, menurutnya akan menjadikan tujuan dari inovasi itu cuma berjalan di tempat (stuck). 

Baca juga: Bantu Wujudkan Kamtibmas, Humas Polresta Malang Kota Raih Penghargaan dalam Rakernis Polda Jatim

Program 'Mahameru Lantas' merupakan wujud dari komitmen Ditlantas Polda Jatim dalam upaya menekan angka kecelakaan selama pengamanan momen Lebaran, dalam Operasi Ketupat 2024 sebanyak 40 persen. 

Komarudin menganggap, penghargaan ini merupakan hasil kerja keras semua personel dan keluarga besar Ditlantas Polda Jatim, kasubdit regident, para kasat lantas jajaran dari berbagai inovasi selama menjabat. 
 
"Tentunya raihan penghargaan ini tidak lepas dari dukungan seluruh rekan-rekan anggota selama masa kepemimpinan saya," ujar Alumni Akpol 1997 itu. 

Menyabet penghargaan sebagai Inspiring dan Leadership tingkat Asia, menurut Komarudin, membuat pihaknya bakal lebih banyak membutuhkan kerja sama serta komunikasi proaktif bersama seluruh stakeholder untuk menciptakan agen-agen penekan jumlah kecelakaan di wilayah Jawa Timur, di masa mendatang. 

"Capaian ini justru menjadi penyemangat kami, untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," pungkasnya. 

Sekadar diketahui, jumlah kejadian dan fatalitas kecelakaan selama selama Operasi Ketupat Semeru 2024 pengamanan mobilisasi masyarakat Jatim pada arus mudik dan balik Lebaran Idul Fitri 1445 Hijiriah, menurun. 

Penurunan jumlah kecelakaan kendaraan pemudik mencapai 43 persen. 

Persentase tersebut didasarkan pada catatan kasus kecelakaan pada tahun 2024 sekitar 604 kasus. 

Sedangkan tahun 2023 lalu, mencapai sekitar 1.055 kasus. 

Bahkan, fatalitas kecelakaan hingga menyebabkan korban meninggal dunia, juga mengalami penurunan hingga 85 persen. 

Persentase tersebut didasarkan pada catatan kasus kecelakaan pada angka korban tewas, pada tahun 2024 yakni 24 orang. 

Sedangkan, pada tahun 2023 lalu, tercatat sekitar 162 orang tewas selama momen arus mudik dan balik Lebaran

Tren penurunan kasus kecelakaan dan fatalitasnya itu juga diikuti dengan penurunan angka korban luka ringan, hingga 41 persen. 

Tercatat, pada tahun 2023 lalu, terdapat 1.622 orang. Sedangkan, tahun 2024, tercatat 956 orang. 

Namun, pihak Ditlantas Polda Jatim tak menampik, justru jumlah korban luka berat yang tercatat mengalami peningkatan, hingga 4,6 persen.

Data pada tahun 2023 lalu, sekitar 12 orang. Sedangkan, tahun 2024, sejumlah 39 orang. 

Kemudian, pada aspek lain, yakni pelanggaran lalu lintas. Terjadi penurunan angka pelanggaran, hingga 76 persen. 

Pada tahun 2024 tercatat 95.577 kasus. Sedangkan, tahun 2023 lalu, tercatat 395.147 kasus. 

Ternyata, pelanggaran melanggar marka jalan dan melawan arus lalu lintas, merupakan jenis pelanggaran terbanyak selama Operasi Ketupat Semeru 2024.

Mengenai jumlah mobilisasi masyarakat yang keluar dan masuk selama momen Lebaran 2024. Tercatat, jumlah kendaraan yang keluar dari wilayah Jatim, melebihi data kendaraan yang masuk Provinsi Jatim. 

Tercatat, masyarakat yang masuk Jatim, sekitar 89.388 kendaraan. Sedangkan kendaraan yang keluar Jatim, sekitar 92.000 kendaraan. 

"Untuk tingkat fatalitas kecelakaan (banyak) di wilayah Ngawi. Nah ada 2 titik yang menjadi pusat perhatian kita. Yakni jalur pantura dan ada titik lelah di KM 572 sampai KM 585," ujar Direktur Ditlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin dalam konferensi hasil Operasi Ketupat Semeru 2024 di Ruang Patuh Gedung Tri Brata Mapolda Jatim, Rabu (17/4/2024). 

Lalu, apa itu Progam 'Mahameru Lantas', Kasubdit Regident Ditlantas Polda Jatim, AKBP Raden Erik Bangun Prakasa mengatakan, progam yang mengajak masyarakat berpartisipasi aktif untuk menjaga ketertiban, kedisiplinan dan keselamatan berkendara. 

Artinya, kepolisian juga mengajak masyarakat dapat berperan memberikan edukasi, ajakan, teguran secara bijaksana terhadap oknum masyarakat atau pengendara yang kedapatan melanggar peraturan lalu lintas. 

Salah satunya, pelanggaran terhadap pengendara yang kedapatan memodifikasi knalpot menjadi brong. 

Lanjut Erik, terhadap pengendara semacam ini, masyarakat dianggap sah untuk melakukan teguran secara persuasif sebagai suatu bentuk sanksi sosialnya. 

Mantan Kasat PJR Ditlantas Polda Jatim itu menambahkan, program tersebut mulai disosialisasikan di sejumlah polres jajaran. 

Pada Kamis (25/1/2024), diawali di Mapolres Tulungagung, turut dihadiri oleh komunitas otomotif di wilayah Kediri Raya. 

"Ditlantas Polda Jatim mengajak untuk memberikan sanksi sosial kepada pengguna knalpot tidak sesuai spesifikasi teknis atau brong dengan cara dikucilkan, lalu mengajak seluruh anggota komunitas motor untuk mensukseskan program Mahameru Lantas," ujarnya, Jumat (26/1/2024). 

Sebelumnya, Direktur Ditlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sebuah program pemungkas berorientasi edukasi ketertiban masyarakat berbasis partisipasi masyarakat sendiri secara langsung melalui 'Mahameru Lalu Lintas; Mewujudkan Harmoni Masyarakat yang Empati'. 

Program tersebut telah diinstruksikan kepada seluruh satlantas polres, polresta, dan polrestabes jajaran Polda Jatim, untuk meningkatkan kesadaran partisipasi aktif untuk patuh dan tertib berlalu lintas. 

"Artinya kami sangat berharap masyarakat bersama sama untuk berempati ikut menegur, manakala ada perilaku pelanggaran lalu lintas yang menyimpang," ujarnya di Mapolda Jatim, Sabtu (6/1/2024). 

Karena sejatinya, lanjut Komarudin, pelanggaran atau perilaku menyimpang bukan hanya mengancam keselamatan diri si pengendara, tapi juga mengancam pengguna jalan lain. 

Oleh karena itu, 'Mahameru Lantas' dengan ajakan bersama-sama untuk berempati mempersempit pelanggar dengan mengajak masyarakat untuk menegur manakala ada potensi atau gangguan yang ada di jalan raya. 

"Tentu dengan kebersamaan kita untuk melakukan penataan edukasi, empati untuk kita sama-sama kita menekan angka kecelakaan di jalan raya," jelasnya. 

"Dari itu semua di awal tahun 2024, kami mencoba mengawali berbagai program yang kita siapkan dari evaluasi yang telah kita lakukan, faktor-faktor mempengaruhi serta treatment yang dibutuhkan kami telah merumuskan kegiatan," pungkasnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved