UNICEF Sebut 90 Negara Terapkan Program Makan Makanan Bergizi di Sekolah
Fortifikasi pangan berskala besar merupakan solusi untuk mengatasi tiga beban masalah gizi (TBM). wasting dan stunting, kelebihan dan kekurangan gizi
Pada dasarnya desain program dari satu kelompok sasaran ke kelompok sasaran lainnya memang harus tepat.
Misalnya, pemberian makan pada bumil dan balita, menyasar terutama kasus Bumil (ibu hamil) dengan status Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan balita gizi kurang.
“Tujuannya jelas, perbaikan gizi. Bahkan untuk anak-anak sekolah, penyediaan sarapan sebagai pengganti makan siang juga menghasilkan hasil yang berbeda,” ucapnya.
Kegiatan pemberian makan selalu dibarengi dengan pembiasaan aktivitias fisik serta sesi edukasi gizi singkat.
Dalam rangka penurunan kasus kekurangan gizi mikro, pencegahan anemia pada remaja putri, kegiatan pemberian makan disertai sesi minum Tablet Tambah Darah Bersama.
Sesuai mandat Konvensi Hak Anak, yang sudah diratifikasi Indonesia sejak 1990, UNICEF terus memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi setiap anak Indonesia diberikandengan mengikuti standar yang tepat, gizi yang sesuai, memperhatikan zat gizi makro dan zat gizi mikro, yang bisadimasukkan sebagai bahan pangan terfortifikasi.
Pihaknya berharap dampak jangka panjang dari program gizi adalah bahwa anak dan remaja paham dan terbiasa memilih makanan sehat dan bergizi.
Salah satunya makanan rendah gula, garam, dan lemak serta kaya dengan zat mikronutritisi.
Sehingga angka partisipasi sekolah naik dan wajib belajar dapat dituntaskan dan kualitas pembelajaran semakin baik.
"80 juta anak Indonesia berkontribusi pada kemajuan Indonesia sebagai negara berpopulasi terbesar ke-4 di dunia dan kekuatan ekonomi ke-16 di dunia saat ini. Dan tentunya, terhadap perwujudan Indonesia Emas 2045 yang Layak Anak,” tutupnya.
Sosok Kumar 30 Tahun Jadikan Oli Mesin sebagai Makanan Harian, Ahli Medis: Sangat Berbahaya |
![]() |
---|
Sopir Truk Ambruk saat Mengganti Ban di Gerbang Tol Kebomas Gresik, Meninggal Dunia |
![]() |
---|
DPR RI dan BGN Sosialisasi Program MBG di Mojokerto: Dukungan Masyarakat Jadi Kunci |
![]() |
---|
Ahmad Assegaf Diduga Tilap Rp23 Miliar, Tasya Farasya Dulu Menganggapnya Sosok Konsultan: Kecewa |
![]() |
---|
Pendapatannya Rp 50 Ribu Sehari, Amad Buruh Tani Pasrah Tinggal di Rumah Reyot Berlantai Terpal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.