Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pelamar Lemas Bayar Rp 1,7 Juta saat Wawancara Kerja, Nurut Diantar ke ATM, 14 Orang Juga Tertipu

Tengah viral di media sosial curhat pelamar kerja bayar uang saat wawancara. Ia pun lemas setelah sadar ditipu Rp 1,7 juta.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
THINKSTOCKPHOTO
Pelamar Lemas Bayar Rp 1,7 Juta saat Wawancara Kerja, Nurut Diantar ke ATM, 14 Orang Juga Tertipu 

"Karena saya izin dulu sama suami, disuruh enggak usah dateng. Akhirnya saya cerita semua, katanya 'wah itu mah enggak bener'," tutur PS.

PS mengaku sempat terpikir untuk melapor ke pihak kepolisian. Namun, sampai sekarang langkah ini belum ia lakukan.

Dalam kasus lainnya, aksi seorang HRD yang nekat pakai data pribadi pelamar kerja demi pinjaman online (pinjol).

Diketahui wanita bernama Dewi Rahmawati bercerita pengalaman pahitnya menjadi korban HRD lewat akun @deeewtahmawati.

Wanita asal Bogor itu menjadi korban HRD di perusahaan yang pernah ia lamar.

Dalam curhatannya Dewi Rahmawati mengaku bahwa datanya dicuri dan dipakai orang lain untuk transaksi pinjol.

HRD tempat Dewi melamar kerja mendaftarkan data pribadinya untuk transaksi pinjaman online hingga Rp10 juta.

Menurut cerita Dewi awalnya data pribadinya dipakai untuk membuka rekening di salah satu bank.

Hal itu lantaran sebab data dan identitas Dewi dipakai untuk pembukaan sebuah rekening baru di bank.

"Gais hati hati ya, Data aku disalahgunakan sama HRD tempat aku ngelamar kerja," tulis Dewi Rahmawati melalui akun X @deeewtahmawati.

Baca juga: Reuni Teman SMP Berujung Penipuan Rp 3,7 M, Korban Tegaskan Sebelum Dilaporkan Berusaha Beri Solusi

Dia menyebut, dibuatkan akun bank sebuah BUMN hingga akhirnya ada history transaksi pinjol 10Juta.

Namun hal ini baru diketahui oleh Dewi setelah ia memakai salah satu aplikasi untuk mengecek pinjaman online.

"Aku baru tau hari ini karena baru buka apk wondr," tulis Dewi Rahmawati melalui akun X @deeewtahmawati.

Betapa kagetnya Dewi saat melihat pinjamannya sampai di angka Rp 10 Juta.

"Ketika masuk ke akun wondr, aku kaget karena ada satu akun bank BUMN yang nyangkut atas namaku. Sisa uang di ATM tersebut ada 21.680 Rupiah," katanya.

Saat ia klik lagi, ternyata ada riwayat penggunaan transfer dan tarik tunai.

Menurut Dewi sejak tahun 2019 ia sudah melamar kerja hingga lima kali.

Namun sayangnya usahanya tak pernah lolos sampai ke tahap interview.

"Aku udah melamar lebih dari 5x sejak tahun 2019, tapi terakhir saya menaruh lamaran di PT tersebut dibulan februari 2024," kata Dewi dikutip dari Tribunbogor, Minggu (7/7/2024).

Namun Dewi mendadak ingin membuka aplikasi bank.

Baca juga: Modus Licik Penipuan ASN Kemenkumham, Pria Trenggalek Raup Cuan Rp 100 Juta, Ending Diciduk Polisi

Wanita asal Bogor itu kaget bukan kepalang karena datanya dipakai untuk pembukaan rekening salah satu bank.

Padahal ia merasa tidak pernah membuka rekening di sana.

Ia pun penasaran dan mengecek histroy transaksi di rekening atas namanya.

Dewi menduga ada transaksi uang dari pinjol ke rekening atas namanya tersebut padahal ia tidak merasa pernah menggunakannya.

Transaksi di rekening atas nama Dewi itu terjadi  mulai April hingga Juni 2024.

Namun kebanyakan transaksi terjadi di bulan Mei 2024.

Jika ditotal, transaksi tersebut mencapai lebih dari Rp10 juta.

Makin khawatir dengan kondisi tersebut, Dewi lantas melaporkan kejadian itu ke pihak bank plat merah tersebut.

Ternyata Dewi dimasukkan untuk pembuatan rekening oleh salah satu perusahaan.

"Saya sudah bilang ke pihak bank, saya minta bukti semua dari yang mendaftarkan sampai cctv ATM dimana pelaku menarik tunai uang. Saya minta untuk pelaporan ke pihak kepolisian," kata Dewi.

Tak lama kemudian, Dewi dihubungi HRD perusahaan yang pernah ia lamar.

HRD itu pun menyebutkan ada kesalahpahaman.

Dewi pun baru menyadari bahwa datanya disalahgunakan oleh perusahaan tersebut.

"HRD tersebut mau datang kerumah saya membawa kartu dan tabungan atas nama saya, dia bilang kalo ada kesalahpahaman. dan ketika saya tanya itu transaksi untuk apa. HRD tersebut bilang 'kalau itu (hanya) transaksi biasa, bukan pinjol jadi aman'," kata Dewi.

Atas kejadian yang menimpanya itu, Dewi langsung melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian. 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved