Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Bocah Tersangkut Main Flying Fox di Atas Laut Selama 3 Menit, Polisi Kuak Pemicu Wahana Macet

Seorang bocah tersangkut main flying fox di atas laut tengah viral di media sosial. Insiden itu terjadi di kawasan Nusa Penida, Bali.

X.com
Seorang bocah tersangkut main flying fox di atas laut tengah viral di media sosial. Insiden itu terjadi di kawasan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang bocah tersangkut main flying fox di atas laut tengah viral di media sosial.

Insiden itu terjadi di kawasan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali.

Satu di antara akun media sosial yang mengunggah video anak kecil terjebak main flying fox tersebut yakni akun X @Pai_C1 pada Senin (15/7/2024) pada pukul 06.44 WIB.

Dalam unggahan tersebut, terlihat anak tersebut berupaya menggerak-gerakkan kakinya agar flying fox tidak macet dan dapat bergerak.

Selain itu, flying fox yang sedang macet tersebut berada di atas laut dan dekat dengan sebuah tebing yang curam.

“Seorang gadis kecil terjebak macet di flying fox, dia hebat bisa menggerakkan badan/kaki hingga bisa sampai ujung tujuan. Lokasi Nusa Penida,” tulis pengunggah.

Baca juga: Bocah WNA Tersangkut Main Flying Fox di Atas Laut, 3 Menit Bergelantungan, Nasib Wahana Kini Ditutup

Kapolsek Nusa Penida, Kompol Ida Bagus Putra Sumerta mengonfirmasi, peristiwa tersebut terjadi di obyek wisata Diamond Beach, Desa Pejukutan, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali.

Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat 12 Juli 2024 siang.

Polisi menyebut anak yang tersangkut merupakan anak dari warga negara asing berusia 11 tahun.

Tubuhnya tergolong ringan, kurang dari 100 kilogram, yang jadi batas maksimal orang yang naik wahana flying fox tersebut.

Menurut Ida, korban tersangkut dan macet di tengah jalan karena kondisi angin yang berlawanan arah dengan pergerakan flying fox.

“Namun (peristiwa itu) terjadi hanya kurang lebih 3 menit tersangkut di pertengahan,” ungkap Kompol Ida Bagus, Senin (15/7/2024), dikutip dari kompas.tv.

Ia mengungkapkan, anak tersebut dalam kondisi selamat dan tidak sampai mengalami luka, baik ringan maupun berat.

Satpol PP Klungkung tutup wahana flying fox tidak berizin di Pantai Diamond, Nusa Penida imbas bocah WNA tersangkut saat main flying fox
Satpol PP Klungkung tutup wahana flying fox tidak berizin di Pantai Diamond, Nusa Penida imbas bocah WNA tersangkut saat main flying fox (Istimewa)

Penjelasan pengelola wahana

Terpisah, perwakilan pengelola Diamond Hill, I Gusti Bagus Adiwijaya menyampaikan, anak yang tersangkut di flying fox sudah mendapatkan izin dari orang tuanya.

Ia menjamin wahana yang dioperasikannya aman.

Lebih lanjut ia menyebut, wahana tersebut sudah diuji coba dengan orang yang mempunyai berat badan lebih dari 100 kilogram.

Pembangunannya juga dikerjakan dengan tenaga profesional di bidangnya dan dilengkapi dengan tali pengaman (emergency rope).

Sebagai informasi, emergency rope adalah tali yang digunakan untuk menarik penumpang ketika ada kendala terhenti di tengah jalan.

“Setelah sampai lintasan finish baik anak dan orangtua tidak ada keberatan ataupun komplain ke pihak kami,” jelas Adiwijaya dalam keterangan resmi, Senin (15/7/2024).

Baca juga: Main Sendirian di Rumah, Bocah di Madura Tiba-tiba Menangis, Terkuak Kelakuan Nakal Tetangga

Sementara itu kisah lainnya, seorang bocah SD pakai sandal jepit saat sekolah viral di media sosial.

Ia adalah Firdaus (7), murid SD Inpres Kuo Kecamatan Pangale, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat.

Firdaus terpaksa memakai sandal jepit karena orangtuanya tak memiliki uang untuk membeli sepatu.

Orangtuanya tergolong kurang mampu, bahkan seragam bocah tersebut juga masih dicicil oleh orangtuanya.

Orangtua Firdaus diketahui bekerja sebagai buruh harian dan menjual sayur.

Rudi, kakak Firdaus mengatakan, sang ibu hanya berjualan sayur keliling menggunakan sepeda.

"Hari pertama masuk sekolah Firdaus tidak pakai sepatu karena belum ada uang untuk beli, itupun seragam sekolah dan pramuka masih dicicil," kata Rudi kakak dari Firdaus, kepada Tribun Sulbar, Senin (15/7/2024).

Rudi mengaku, ibunya hanya keliling jualan sayur setiap hari dengan menggunakan sepeda.

Sedangkan bapaknya hanya bekerja buruh harian dan juga garap sawah orang lain.

Selama ini, kata dia, keluarganya jarang sekali mendapat bantuan dari pemerintah kabupaten atau provinsi untuk membantu kebutuhan sekolah maupun bantuan sosial lainya.

"Itupun kalau ada ya ditunggu informasi dari desa biasa, tapi sudah lama sekali kami tidak dapat bantuan," ujarnya.

Lanjut dia, untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari Rudi hanya menunggu panggilan dari orang lain agar dia bekerja seagai buruh harian bersama ayahnya.

Dia juga sedang berusaha agar adiknya Firdaus bisa membeli sepatu agar tetap semangat belajar.

"Semoga ada rejeki supaya bisa saya belikan sepatu untuk adik saya, agar dia semakin semangat belajarnya," bebernya.

Rudi menambahkan, dari empat bersaudara hanya Firdaus yang sekolah sementara saudara lainya sudah berhenti sekolah karena faktor ekonomi yang menghimpit mereka.

Firdaus satu-satunya harapan untuk merubah nasib keluarganya dikemudian hari lewat pendidikan.

"Saya berharap ada bantuan beasiswa untuk adik saya," pungkasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas TV
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved