Berita Viral
Ngambek Tak Diberi Uang Bensin Rp600 Ribu, Sopir Ambulans Turunkan Paksa Jenazah Bayi di Jalan
Tak tanggung-tanggung, sopir ambulans bahkan menurunkan paksa jenazah bayi tersebut di jalan.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Ngambek gara-gara tak dapat uang bensin tambahan, sopir ambulans menurunkan paksa jenazah bayi yang dibawa.
Tak tanggung-tanggung, sang sopir ambulans menurunkan paksa jenazah bayi tersebut di jalan.
Keluarga pun tak terima saat jenazah bayi tersebut malah diturunkan di jalan.
Kejadian ini dialami keluarga pembawa jenazah di Sintang, Kalimantan Barat.
Aksi jenazah diturunkan sopir ambulans secara paksa lantaran tak mampu memberi uang bensin tambahan ini pun viral di media sosial (medsos).
Peristiwa ini pun ramai menjadi sorotan usai dibagikan akun X @heraloebss Selasa 916/7/2024).
Dalam video yang dibagikan, terlihat keluarga jenazah yang menangis penuh emosi di pinggiran jalan.
Diterangkan pria tersebut, ia bersama jenazah dan keluarga diturunkan di SPBU.
Lantaran mereka tidak mampu memberi uang bensin tambahan kepada sopir ambulans.
Keluarga diminta sopir ambulans untuk memberi uang bensin saat dalam perjalanan.
Padahal keluarga sudah membayar secara resmi di kasir RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang.
"Kata supirnya, 'Bang minta duit Rp500 ribu untuk beli minyak'."
"Aku bilang aku enggak punya duit, udah kami bayar di kasir."
"'Oh, enggak bisa gitu, itu urusan saya dengan kasir', enggak ada urusan katanya," papar pria tersebut.
Baca juga: Kekecewaan Anak Sriyati Ambulans yang Bawa Ibunya Disetop Tim Keamanan Jokowi: Kondisi Ibu Gawat
Sementara untuk kronologi dipaparkan bahwa mobil ambulans tersebut digunakan untuk membawa jenazah warga yang baru saja meninggal usai melahirkan.
Mobil ambulans tersebut rencananya akan digunakan untuk membawa jenazah ke Nanga Mau.
Sebelumnya, pihak keluarga dimintai Rp1,65 juta oleh sopir ambulans.
Setelah dikomunikasikan oleh anggota dewan Sintang dengan pihak RSUD, akhirnya penyerahan sesuai harga resmi sebesar Rp690 ribu di kasir oleh anggota Komisi A DPRD Sintang, Santosa.
Namun setelah mobil ambulans sampai di SPBU Bujang Beji, sopir ambulans tersebut kembali meminta uang untuk membeli BBM sebesar Rp1 juta.
Lantaran pihak keluarga mengaku tidak punya uang, akhirnya permintaan diturunkan menjadi Rp500 ribu.
"Sudah disampaikan kalau beliau sudah bayar 600rb di kasir, eh malah di jawab sopir ambulance " kalau di kasir urusan di kasir sini urusan dengan saya kata sopir ambulance " lalu diturunkan di SPBU jenazah tanpa ada belas kasihan," papar akun tersebut.
Alhasil keluarga jenazah pun hanya bisa menangis pilu di pinggir jalanan SPBU perihal kelanjutan nasib jenazah keluarga yang mereka bawa.

Sementara melansir Tribun Pontianak, peristiwa tersebut diketahui terjadi pada Senin, 15 Juli 2024, malam di sekitar kawasan Tugu Beji, Sintang, Kalimantan Barat.
Bayi tersebut lahir normal di RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang.
Namun bayi sudah meninggal dalam kandungan.
Ojong selaku kakek bayi malang tersebut menceritakan jika pihaknya sudah membayar biaya ambulans sebesar Rp690.000 ribu di kasir RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang.
"Itu pun kami ndak punya uang. Terus minta tolong. Dibantu sama Pak Dewan," kata Ojong saat ditemui di lokasi kejadian.
Baca juga: Cerita Anak Sriyati Soal Ambulans yang Bawa Ibunya Disetop Tim Keamanan Jokowi, Ungkap Rasa Kecewa
Setelah membayar biaya jasa ambulans, keluarga dan jenazah bayi tersebut berangkat ke Nanga Mau, Kecamatan Kayan Hilir.
Mobil ambulance berhenti sebentar di SPBU untuk mengisi BBM.
Kata Ojong, oknum sopir tersebut malah meminta tambahan biaya untuk membayar minyak jenis Dexlite sebesar Rp600 ribu.
"Kata sopirnya, minta duit Rp600 ribu untuk beli minyak. Aku jawab ndak punya duit dan sudah kami bayar di kasir."
"Kata sopir ndak bisa gitu. Itu urusan saya, kasir ndak ada urusan," ungkap Ojong.

Pihak keluarga merasa sakit hati dengan ucapan sopir tersebut.
Lalu mereka memutuskan keluar dari mobil ambulans.
Sementara jenazah bayi laki-laki tersebut digendong oleh neneknya.
"Hati saya sakit. Kami masih sadar (tidak berbuat anarkis). Saya ndak terima. Cucu meninggal," kata Ojong.
Cukup lama mobil ambulans berhenti di area SPBU.
Sementara jenazah bayi sudah digendong keluar oleh neneknya.
Suasana cukup tegang karena pihak keluarga tak terima dengan perlakuan oknum sopir ambulans tersebut.
Ojong pun tak kuasa menahan tangis karena diperlakukan tak masuk akal.
Baca juga: Kakek Tak Mampu Bayar Ambulans Rp800 Ribu, Driver Ojol Antar Jenazah Bayi Rela Tak Dibayar: Saya Iba
Setelah lebih dari satu jam, jenazah bayi tersebut akhirnya dibawa ke rumah duka menggunakan mobil penumpang dan tiba di Nanga Mau sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.
"Kami selaku masyarakat tidak terima seperti ini. Cara seperti ini menindas rakyat."
"Betul-betul kami tidak terima. Jangan sampai terjadi seperti ini."
"Tolong kasihan masyarakat lain," ujar Ojong sesenggukan.
sopir ambulans
Sintang
Kalimantan Barat
RSUD Ade Muhammad Djoen
Nanga Mau
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Awal Mula Nasabah di Lampung Selatan Bunuh Pegawai Koperasi, Gegara Ditagih Utang Rp 500 Ribu |
![]() |
---|
Mustari Pensiunan Kopassus Ditelantarkan Istri dan Anak, Numpang Hidup di Rumah Orang |
![]() |
---|
Sosok Wanita Ngaku Pernah Jalin Hubungan dengan Kafid Dokter Kolong Jembatan, Ini Kesaksian Tetangga |
![]() |
---|
Modus Cari Kerja, Pria ini Gasak Motor Nmax Bosnya Padahal Baru Seminggu, sudah 4 Kali |
![]() |
---|
Tergiur Untung Rp 600 Juta dari Proyek Pemerintah, Pria ini Malah Merugi Rp 1,9 Miliar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.