Berita Mojokerto
Pemkot Mojokerto Gencarkan Sosialisasi Transaksi Non Tunai di Pasar Tradisional
Pemkot Mojokerto terus mendorong pelaku usaha untuk menerapkan transaksi digital di sektor perdagangan.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mohammad Romadoni
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO- Pemkot Mojokerto terus mendorong pelaku usaha untuk menerapkan transaksi digital di sektor perdagangan. Apalagi, transaksi digital atau pembayaran non tunai tersebut kini semakin diminati masyarakat seiring pesatnya perkembangan digitalisasi.
Untuk mewujudkan hal itu, Pemkot melalui Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (DiskopUKMPerindag) Kota Mojokerto melakukan sosialisasi pembayaran non tunai, bersama Bank Indonesia dan Bank Jatim, di Pasar Tanjung Anyar, pada Rabu (17/7/2024).
Kepala DiskopUKMPerindag Kota Mojokerto, Ani Wijaya mengatakan sosialisasi terkait pembayaran melalui QRIS ini, sebagai upaya untuk meningkatkan cara pembayaran dalam marketing online di pasar tradisional. Sekaligus, berguna bagi pelaku usaha untuk antisipasi peredaran uang palsu.
Sosialisasi instrumen pembayaran non tunai ini, juga melibatkan 75 pedagang yang menjadi tenant partner kegiatan Mojo Shop Fiesta Tahun 2024.
"Karena ini salah satu upaya kita, untuk mendukung implementasi digitalisasi pasar rakyat. Apalagi, transaksi non tunai lebih aman, cepat dan murah," jelasnya di Pasar Tanjung Anyar Kota Mojokerto, Rabu (17/7/2024).
Ia mengungkapkan implementasi transaksi non tunai akan berdampak dalam percepatan pemulihan ekonomi, dan pengembangan keuangan digital di Kota Mojokerto.
Pemda mengajak pelaku usaha terutama pedagang pasar tradisional, agar terbiasa menerapkan pembayaran non tunai tersebut.
"Kami berharap para pedagang di seluruh pasar Kota Mojokerto, semakin terbiasa dengan pola pembayaran non tunai," kata Ani Wijaya.
Menurut dia, sosialisasi pembayaran non tunai dilaksanakan secara masif mulai 17-18 Juli 2024.
Sasarannya adalah di tiga pasar tradisional yakni, Pasar Tanjung Anyar, Pasar Prajurit Kulon dan Pasar Benteng Pancasila.
"Edukasi para pedagang tradisional, terkait pentingnya penggunaan transaksi digital ini. Paling utama adalah mengikuti perkembangan zaman, sehingga pasar tradisional juga mampu naik kelas, bersaing dengan pasar modern untuk kemudahan pembayaran," bebernya.
Analis Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur menegaskan, Bank Indonesia (BI), Purwanto Worabay menjelaskan pihaknya terus mendorong penggunaan uang non tunai.
Bahkan BI telah meluncurkan program layanan keuangan digital sebagai upaya mendorong penyaluran bantuan sosial melalui non tunai.
"Bank Indonesia terus menggencarkan sosialisasi dengan menggandeng pemerintah daerah. Agar masyarakat mulai meninggalkan uang tunai sebagai alat bertransaksi," pungkasnya.
Untuk diketahui, para pedagang pasar tradisional di Kota Mojokerto juga mendapat sosialisasi pelayanan perbankan dan fasilitasi akses permodalan dari Bank Jatim Cabang Mojokerto.
DiskopUKMPerindag Kota Mojokerto
berita Mojokerto
jatim.tribunnews.com
Pemkot Mojokerto
transaksi digital
pembayaran non tunai
5 Tahun Lalu Warga Sudah Patungan, Jalan Rusak di Mojokerto Tak Digubris, Pemda: Belum Bisa Akomodir |
![]() |
---|
Sambut Libur Panjang, Ratusan Bus di Terminal Kertajaya Mojokerto Diperiksa |
![]() |
---|
Jadwal Pembelajaran Bulan Ramadan di Mojokerto, Awal Puasa Siswa Belajar di Rumah |
![]() |
---|
Kisah Bripka Muliono, Polisi di Mojokerto yang Nyambi Jadi Petani Setelah Bertugas |
![]() |
---|
Ini Penyebab Program Makan Bergizi Gratis di Kota Mojokerto Ditunda hingga 3 Februari 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.