Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Aksi Pengendara Pakai Elpiji 3 Kg Buat Bahan Bakar Motornya Viral, Ahli Teknik Mesin Kuak Dampaknya

Media sosial dihebohkan dengan pengendara motor pakai elpiji 3 kilogram untuk bahan bakar kendaraannya.

Kolase KOMPAS.com dan X.com
Media sosial dihebohkan dengan pengendara motor pakai elpiji 3 kilogram untuk bahan bakar kendaraannya. 

Untuk menggunakan elpiji 3 kg sebagai bahan bakar kendaraan, pengendara bisa menyambungkannya melalui karburator atau injektor pada bagian manifold motor.

"Intinya, semua bahan bakar cair atau gas bisa dipakai untuk bahan bakar mesin. Cuma performance dan efisiensi mungkin beda-beda," tegasnya.

Baca juga: Alasan Sopir Ambulans Turunkan Jenazah di SPBU Viral, Nasib Kini Dinonaktifkan, Sosoknya Terungkap

Dampak motor pakai elpiji sebagai bahan bakar

Jayan menjelaskan, semua bahan bakar mesin memiliki spesifikasi minimal dan tidak sembarangan untuk dipakai menjalankan kendaraan.

"Karena setiap bahan bakar punya karakteristik sendiri-sendiri," lanjut dia.

Menurutnya, ada banyak properti untuk menilai karakter suatu bahan bakar, seperti nilai kalor atau oktan bahan bakar.

Sebagai contoh, Pertalite memiliki nilai oktan RON 90, sedangkan Pertamax mengandung oktan minimal 92.

Angka oktan yang tinggi membuat pembakaran bahan bakar lebih sempurna dan tidak meninggalkan residu.

Meski LPG dapat dipakai untuk bahan bakar motor, ia menyebut ada dampak ekonomi dan efek yang dialami mesin kendaraan.

Dari sisi ekonomi, katanya, penggunaan elpiji sebagai bahan bakar motor akan membuat negara rugi.

Pasalnya, LPG melon atau 3 kg merupakan bahan bakar subsidi untuk masyarakat miskin, bukan ditujukan untuk bahan bakar kendaraan.

Sebaliknya, penggunaan gas elpiji sebagai bahan bakar motor juga tidak sebaik pemakaian bensin.

"Performance (motor) lebih rendah sedikit, pembakaran lebih kering sehingga efek pelumasan di-liner (silinder) berkurang, dan lain-lain," imbuh dia.

Efek pelumasan yang berkurang pada liner silinder mesin kendaraan akan membuat gesekan antarpiston semakin tinggi.

Jika dibiarkan, kinerja dan performa kendaraan akan berkurang.

Kompas.com telah menghubungi Pertamina melalui Manager Corporate Communication Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari terkait video tersebut.

Namun, hingga artikel tayang, pesan tersebut belum dibalas.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved