Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Viral Elpiji 3 Kg Bisa Jadi Pengganti BBM Pertalite, Motor Bisa Jalan 300 Km, Ahli Soroti Dampaknya

Motor pakai gas elpiji 3 kg sebagai pengganti Pertalite. Viral di media sosoal. Begini kata ahli.

Editor: Hefty Suud
KOLASE X - Pixabay
Aksi pemotor ganti BBM Pertalite dengan elpiji 3 kg viral di media sosial. Ahli soroti dampak negatifnya. 

TRIBUNJATIM.COM - Aksi pengendara motor pakai gas elpiji 3 kg untuk bahan bakar, viral di media sosial.

Aksi pengendara motor ini trending di media sosial X.

Satu di antara akun yang mengunggah adalah akun X @bacottetangga__, Selasa (16/7/2024).

Dalam tayangan video viral tersebut, terlihat pria bawa tabung elpiji 3 kg yang dipasang di belakang kemudinya sebagai bahan bakar motor.

Pengendara mengaku, gas elpiji 3 kg bisa menjadi pengganti Pertalite dan memiliki jarak tempuh mencapai 300 kilometer.

"Pengemudi motor ini mengaku mengganti bahan bakar bensin dengan menggunakan 1 tabung gas elpiji melon 3kg untuk perjalanan Depok-Tegal," tulis pengunggah.

Baca juga: Jokowi Angkat Alis saat Ditanya Soal Wacana Luhut Binsar Terkait Pembatasan Pembelian BBM Bersubsidi

Lantas apakah memang bisa gas elpiji 3 kg jadi pengganti BBM atau bahan bakar minyak?

Berikut penjelasan Dosen Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Jayan Sentanuhady.

Menurutnya elpiji bisa menjadi pengganti BBM.

Benar, bisa karena LPG kan juga bahan bakar yang mengandung propana dan butana," ujarnya saat dikonfirmasi, dikutip dari Kompas.com.

Untuk diketahui, propana atau propane adalah senyawa hidrokarbon alkana rantai lurus dengan penyusun tiga tom karbon berumus C3HB.

Gas tersebut tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak beracun.

Propana bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk kebutuhan rumah, agrikultur, dan bahan bakar kendaraan.

Sementara, butana adalah senyawa organik alkana dengan empat atom karbon berumus C4H10.

Gas ini mudah terbakar, tidak berwarna, mudah dicairkan, dan cepat menguap pada suhu kamar.

Butana digunakan untuk bahan bakar kompor, petrokimia, korek api gas, maupun semprotan aerosol.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Gresik, Terios Sasak 4 Motor sampai Korban Terlempar ke Parit, Satu Orang Tewas

Baca juga: Dulu Laris Manis di TV, Pelawak Kini Jual Bebek Goreng di Kampung Halaman, Jual Koleksi Motor Mewah

VIRAL Aksi Pengendara Motor Pakai Gas Elpiji 3 Kg Untuk Bahan Bakar Motor, Ahli Ungkap Dampaknya
VIRAL Aksi Pengendara Motor Pakai Gas Elpiji 3 Kg Untuk Bahan Bakar Motor, Ahli Ungkap Dampaknya (X)

Jayan menjelaskan, seluruh bahan yang mengandung propana dan buatana dapat dipakai untuk bahan bakar kendaraan, layaknya bensin.

Untuk menggunakan elpiji 3 kg sebagai bahan bakar kendaraan, pengendara bisa menyambungkannya melalui karburator atau injektor pada bagian manifold motor.

"Intinya, semua bahan bakar cair atau gas bisa dipakai untuk bahan bakar mesin.

Cuma performance dan efisiensi mungkin beda-beda," tegasnya.

Baca juga: Nasib Nahas 3 Remaja Jombang Boncengan Naik Motor Tersambar Bus hingga Terpental, 2 Tewas di RS

Dampak motor pakai elpiji sebagai bahan bakar

Jayan menjelaskan, semua bahan bakar mesin memiliki spesifikasi minimal dan tidak sembarangan untuk dipakai menjalankan kendaraan.

"Karena setiap bahan bakar punya karakteristik sendiri-sendiri," lanjut dia.

Menurutnya, ada banyak properti untuk menilai karakter suatu bahan bakar, seperti nilai kalor atau oktan bahan bakar.

Sebagai contoh, Pertalite memiliki nilai oktan RON 90, sedangkan Pertamax mengandung oktan minimal 92.

Angka oktan yang tinggi membuat pembakaran bahan bakar lebih sempurna dan tidak meninggalkan residu.

Meski LPG dapat dipakai untuk bahan bakar motor, ia menyebut ada dampak ekonomi dan efek yang dialami mesin kendaraan.

Dari sisi ekonomi, katanya, penggunaan elpiji sebagai bahan bakar motor akan membuat negara rugi.

Pasalnya, LPG melon atau 3 kg merupakan bahan bakar subsidi untuk masyarakat miskin, bukan ditujukan untuk bahan bakar kendaraan.

Sebaliknya, penggunaan gas elpiji sebagai bahan bakar motor juga tidak sebaik pemakaian bensin.

"Performance (motor) lebih rendah sedikit, pembakaran lebih kering sehingga efek pelumasan di-liner (silinder) berkurang, dan lain-lain," imbuh dia.

Efek pelumasan yang berkurang pada liner silinder mesin kendaraan akan membuat gesekan antarpiston semakin tinggi.

Jika dibiarkan, kinerja dan performa kendaraan akan berkurang.

Kompas.com telah menghubungi Pertamina melalui Manager Corporate Communication Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari terkait video tersebut.

Namun, hingga artikel tayang, pesan tersebut belum dibalas.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved