Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Viral Internasional

Mengenal Organisasi Rahim Diduga Dalang Pertemuan 5 Kader NU dengan Presiden Israel, Alamat di Depok

Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian (Rahim) dikait-kaitkan dengan pertemuan 5 orang Nahdliyin dengan Presiden Israel Isaac Herzog.

Kompas TV
Momen pertemuan 5 orang Nahdliyin dengan Presiden Israel Isaac Herzog. 

TRIBUNJATIM.COM - Berikut ini profil organisasi Rahim yang diduga menjadi dalang pertemuan 5 kader NU dengan Presiden Israel.

Belakangan ini viral di media sosial foto lima tokoh NU dengan Presiden Israel.

Diduga ada dalang di balik pertemuan tersebut.

Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian (Rahim) dikait-kaitkan dengan pertemuan 5 orang Nahdliyin dengan Presiden Israel Isaac Herzog.

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya merasa organisasinya dicatut oleh Rahim.

"Kami menerima informasi bahwa ada satu lembaga atau organisasi bernama Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian yang membuat website rahim.or.id," kata Gus Yahya di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2024).

"Di dalam website-nya ini dia mencantumkan bahwa seolah-oleh bagian dari jaringan organisasi ini adalah LBM NU bahkan mencantumkan logo LBM NU di dalam website-nya," kata Gus Yahya.

Lalu apakah organisasi Rahim itu?

Baca juga: Sosok Kamala Harris, Didukung Joe Biden di Pilpres AS 2024, Cek Kontroversi dan Sikapnya ke Israel

Rahim diresmikan pada 13 April 2022. Organisasi ini memiliki nama global The Ibrahim Heritage Study Center for Peace.

"Selamat Datang! Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian adalah sebuah koalisi antar-agama yang mendedikasikan waktu studi, penelitian ilmiah dan pendidikan bangsa demi terciptanya kerukunan beragama terutama antara Muslim dan Yahudi," tulis situs Rahim seperti dikutip dari Kompas.com,.

Organisasi yang beralamat di Depok, Jawa Barat ini mengklaim sebagai Koalisi Lintas Agama yang terdiri dari LBM NU, Eits Chaim Indonesia, dan Bnei Noah (Bani Noah) Indonesia.

Koalisi ini berisikan figur pendiri dan pemimpin dari tiga organisasi tersebut. Hal tersebut tampak dari logo ketiga organisasi yang tercantum dalam situs Rahim.

Rahim mengklaim, pihaknya sebagai lembaga riset, kajian, diskusi perdamaian, rekonsiliasi konflik, dan toleransi nonprofit.

Lembaga itu mengaku tidak terlibat dan tidak merekomendasikan kunjungan ke Israel, tidak berkontak dengan Israel, serta tidak mendapatkan aliran dana dari pihak luar.

Rahim juga menyebut orang-orang yang bertemu Presiden Israel tidak mewakili lembaga.

Baca juga: Para Tokoh Muda NU yang Temui Presiden Israel Dikritik Keras MUI & PBNU, Pose Penuh Senyum

Rahim Disebut Catut Nama PBNU

Momen 5 tokoh NU berfoto dengan Presiden Israel, Isaac Herzog, viral hingga menjadi sorotan.
Momen 5 tokoh NU berfoto dengan Presiden Israel, Isaac Herzog, viral hingga menjadi sorotan. (Istimewa)

Gus Yahya merasa organisasinya dicatut lembaga bernama Rahim.

Ada pun Rahim diketahui terkait dengan pertemuan lima orang Nahdliyin dengan Presiden Israel Isaac Herzog.

"Kami menerima informasi bahwa ada satu lembaga atau organisasi bernama Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian yang membuat website rahim.or.id," kata Gus Yahya di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2024).

"Di dalam website-nya ini dia mencantumkan bahwa seolah-oleh bagian dari jaringan organisasi ini adalah LBM NU bahkan mencantumkan logo LBM NU di dalam website-nya," kata Gus Yahya.

Gus Yahya mengatakan PBNU telah melakukan klarifikasi kepada LBM NU.

"Tadi saya juga sudah minta kepada Ketua Tanfidiah DKI saudara Syamsul Ma'rif, ini maksudnya apa? Dan kami minta kepada lembaga/organisasi yang bersangkutan untuk men-take down ini. Karena kita tidak menginginkan ada klaim yang tidak diketahui oleh PBNU," katanya.

Gus Yahya pun meminta maaf atas viralnya 5 tokoh NU yang bertemu dengan Presiden Israel Issac Herzog.

"Sepatutnya saya mohon maaf kepada masyarakat luas seluruhnya bahwa ada beberapa orang dari kalangan NU yang tempo hari pergi ke Israel melalukan engagement di sana," kata Gus Yahya.

Baca juga: Pilkada Probolinggo 2024, PPP Jadi Partai Keempat yang Beri Rekomendasi Gus Haris-Ra Fahmi

Gus Yahya memahami bahwa peristiwa tersebut berdampak pada situasi terkini, di mana Israel masih melakukan tindakan genosida terhadap warga Palestina.

Gus Yahya pun mengaku telah mendapatkan konfirmasi terkait lima tokoh Nahdliyin tersebut dan kaitannya dengan lembaga di bawah NU.

"Lembaga-lembaga ini yang personelnya ada yang berangkat ke Israel itu sama sekali tidak tahu-menahu, tidak ada mandat kelembagaan, tidak ada pembicaraan kelembagaan," kata dia.

"Sehingga, yang dilakukan oleh anak-anak yang berangkat ke Israel itu tanggung jawab mereka pribadi, dan tidak terkait dengan lembaga," kata Gus Yahya lagi.

Gus Yahya mengatakan bahwa kebijakan PBNU mengenai hubungan kerja sama dengan lembaga nasional maupun internasional, harus melalui PBNU.

"Ini ketetapan yang sudah lama sekali dibuat sejak periode yang lalu, bahwa sekua engagement internasional harus melalui PBNU. Semua engagement yang tidak nelalui prosedur tersebut, ini bukan engagement kelembagaan dan organisasi tidak akan mengambil tanggung jawab di dalam engagement tersebut," ujar Gus Yahya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved