Pengakuan Mantan Dancer Penyanyi Gabung Sekte Sesat karena Dendam ke Ibu, Bongkar Sosok 'Maha Guru'

TRIBUNJATIM.COM - Seorang mantan dancer penyanyi Agnez Mo mengaku pernah bergabung sekte sesat pemuja iblis.

Ia secara blak-blakan mengungkap pengalamannya itu di podcast milik Denny Sumargo.

Sosok mantan dancer itu bernama Lea Tikoalu.

Lea Tikoalu tampak menceritakan sosok "Maha Guru" yang membuatnya kesal dan marah.

Diketahui Lea bergabung dalam sekte sesat pemuja setan dilatarbelakangi karena dendamnya pada sang ibu.

Lea hidup di tengah-tengah keluarga yang tidak harmonis, dimana ia kerap menjadi sasaran kemarahan sang ibunda.

Baca juga: Viral Video Sekte Sesat di Bali, Bule Wanita Diraba-raba Pria Bergantian, Sandiaga Uno Tindak Tegas

Lea diketahui berlatih bela diri yang disisipi oleh aktivitas supranatural yang menjadi ritual sekte sesat pemuja iblis tersebut.

Dikutip dari kanal YouTube milik Denny Sumargo yang diunggah pada Senin (22/7/2024) Lea tampak menceritakan kehebatan "Maha Guru" pasca Denny Sumargo bertanya:

"Setinggi apa itu Maha Guru," tanya Denny Sumargo.

"Lagi santai gitu ya, di pinggir pantai, kan kita suka nongkrong di pantai Ngliyep. Itu yang bisa sambil ngobrol-ngobrol tentang ilmu dia ngeliat ke langit itu tiba-tiba ada bintang nongol, terus ombak itu dia bisa atur sambil ngobrol kita. Bisa yang ada ombak, begini ombaknya. Tapi itu kan konten, ini kan nyata gua ngeliatnya, iya tapi itu terjadi," ungkap Lea, dikutip dari Tribun Jateng.

Tak hanya itu, Lea juga mengungkapkan jika sehari sebelum ujian kenaikan tingkat, ia sempat dipanggil oleh "Maha Guru" dan menjadi titik baliknya bergabung pada sekte sesat tersebut.

"Gara-gara ujian kenaikan tingkat yang di Malang itu, tapi sebelum ujian kenaikan tingkat. Itu malemnya aku dipanggil sama si Maha Guru.

Baca juga: Dulu Pernah Jadi Pengikut Ajaran Sesat, Artis Terkenal Kini Syahadat Ulang: Keluar dari Akidah Islam

Dipanggil kan sama dia, cuma empat mata doang di rumahnya dia. Nanti kamu tuh jadi pengkhianat aku loh, aku bilang enggak kak kan aku sayang banget sama kamu. Enggak, nanti perguruan ini hancurnya gara-gara kamu. Dan ternyata bener kan, aku bilang enggak kak enggak mungkin," cerita Lea.

"Udah nih, besoknya kita semua harus pergi ke napak tilas yang ada di Bromo itu. Ujian kan besoknya itu tanggal 17 Agustus 1995 kita ujian Internasional. Jadi, dari negara UK ada, dari London ada, pokoknya dari semua negara-negara itu dateng ke Surabaya pada saat itu. Dan sekarang yang terbesar di Arab," lanjut Lea.

Lea mengungkap jika "Maha Guru" meramal dirinya akan menjadi pengkhianat dan hal tersebut benar-benar terjadi.