Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Malang

Operasi Patuh Semeru 2024 di Kota Malang Berakhir, Ribuan Pelanggar Terekam ETLE, Laka Lantas Turun

Operasi Patuh Semeru 2024 yang digelar salama dua pekan sejak Senin (15/7/2024) hingga Minggu (28/7/2024) telah berakhir.

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Ndaru Wijayanto
TribunJatim.com/Benni Indo
Kemacetan terjadi di Jalan A Yani dekat dengan Malang Crerative Centre. Kawasan Jalan A Yani menjadi salah satu lokasi yang menjadi pantauan kamera ETLE. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan

TRIBUNJATIM.COM, MALANGĀ  - Operasi Patuh Semeru 2024 yang digelar salama dua pekan sejak Senin (15/7/2024) hingga Minggu (28/7/2024) telah berakhir.

Selama dua pekan digelar di Kota Malang, Operasi Patuh Semeru 2024 dinilai efektif menekan jumlah pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas.

Diketahui ada 8 sasaran pelanggaran yang menjadi prioritas penindakan dalam Operasi Patuh Semeru 2024. Antara lain pengendara motor tidak mengenakan helm SNI, melebihi batas kecepatan, pengendara dibawah umur.

Selanjutnya pengemudi mobil tidak menggunakan sabuk pengamanan, berkendara dibawah pengaruh alkohol, menggunakan HP saat mengemudikan kendaraan, berkendara melawan arus, dan berboncengan lebih dari satu orang.

Berdasarkan data dari Satlantas Polresta Malang Kota, selama pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2024 tercatat ada 9.568 pelanggar atau turun sebanyak 9 persen.

Baca juga: Operasi Patuh Semeru 2024 Berakhir, Banyak Pemotor di Jombang Tak Pakai Helm SNI

Dibandingkan pada tahun lalu atau tepatnya saat Operasi Patuh Semeru 2023, tercatat ada sebanyak 10.510 pelanggar.

"Untuk jumlah laka lantas juga terjadi penurunan. Pada Operasi Patuh Semeru 2024, tercatat ada 7 laporan kecelakaan atau turun sebanyak 70 persen. Dibandingkan pada saat Operasi Patuh Semeru 2023, tercatat ada 23 laporan kecelakan," ujar Kasat Lantas Polresta Malang Kota, Kompol Aristianto Budi Sutrisno kepada TribunJatim.com, Senin (29/7/2024).

Hal yang sama juga terjadi pada penindakan berbasis tilang elektronik atau ETLE.

"Saat Operasi Patuh Semeru 2023, ada 1.369 pelanggar tercapture ETLE Mobile. Dan saat Operasi Patuh Semeru 2024, ada 646 pelanggar tercapture E-TLE Mobile atau turun 53 persen,"

"Untuk E-TLE statis, tercapture 1.847 pelanggar, sedangkan tahun 2023 belum ada datanya karena kami belum menggunakan perangkat tersebut," bebernya.

Baca juga: Polresta Malang Kota Luncurkan E-TLE Mobile Handheld, Tilang Pelanggar Cukup Pakai Smartphone

Dalam Operasi Patuh Semeru 2024, Satlantas Polresta Malang Kota masih menerapkan tilang manual. Tilang manual diterapkan untuk menindak kendaraan yang tidak menggunakan TNKB atau nopol dan knalpot tidak sesuai spesifikasi teknis (knalpot brong).

"Di tahun 2024, ada 263 pelanggaran atau naik 346 persen. Dibandingkan pada tahun 2023, yang hanya tercatat sebanyak 59 pelanggaran,"

"Untuk Teguran Presisi, pada 2024 ini ada sebanyak 6.812 pelanggar dan pada tahun 2023 ada sebanyak 9.082 pelanggar. Ada penurunan sebanyak 25 persen," ungkapnya.

Kompol Aristianto Budi Sutrisno juga menerangkan, tidak memakai helm dan berkendara dibawah umur masih mendominasi pelanggaran dalam Operasi Patuh Semeru 2024.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved