Viral Nasional
Dulu Ikut Operasi Trikora, Sarno Nangis Tiap Hari karena Tinggali Bekas Kandang Ayam, Makan Dibantu
Inilah kisah Sarno (84), pria yang dulu pernah jadi anggota militer sukarela di era Presiden Soekarno. Sarno rupanya juga pernah ikut Operasi Trikora
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Tiga hari setelah itu dilaksanakan sidang yang melahirkan Komando Operasi Tertinggi (KOTI) yang dipimpin langsung oleh Presiden Sukarno.
Tanggal 19 Desember 1961, Presiden Sukarno mengutarakan maksud Trikora melalui pidatonya yang diserukan di Yogyakarta.
Trikora adalah singkatan dari Tri Komando Rakyat yang terdiri dari tiga perintah utama, yaitu:
Menggagalkan negara boneka Papua yang dibentuk oleh Belanda.
Mengibarkan bendera Merah Putih di Irian Barat sebagai lambang kedaulatan Indonesia.
Bersiap-siap untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan bangsa.
Tujuan Operasi Trikora adalah untuk merebut kembali Irian Barat dari Belanda dan menyatukannya dengan wilayah Indonesia sebagai bagian dari cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Meskipun Operasi Trikora berhasil menimbulkan kerugian bagi Belanda, Indonesia juga mengalami beberapa kegagalan dan korban.
Salah satu kegagalan yang paling menyedihkan adalah operasi Mandala yang dilakukan pada 15 Januari 1962 oleh pasukan AU (Angkatan Udara) yang dipimpin oleh Marsekal Omar Dhani.
Operasi ini gagal mendaratkan pasukan di Biak karena disambut tembakan dari pasukan Belanda. Akibatnya, sekitar 150 pasukan gugur termasuk Komodor Udara Yos Sudarso yang menjadi pahlawan nasional.
Korban jiwa dari Operasi Trikora diperkirakan mencapai 214 prajurit Indonesia gugur dan tidak diketahui berapa jumlah korban tewas dari pihak Belanda dan relawan Papua.
Operasi Trikora juga menimbulkan ketegangan internasional antara Indonesia dengan Belanda dan sekutunya seperti Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Baca juga: Hidup Mewah hingga Jadi Favorit Presiden Soekarno, Namun Nasib Tiga Artis Cantik Ini Berakhir Tragis
Operasi Trikora berakhir dengan perjanjian New York yang ditandatangani oleh Indonesia dan Belanda pada 15 Agustus 1962.
Perjanjian ini mengatur bahwa Belanda akan menyerahkan Irian Barat kepada UNTEA yang akan mengelola wilayah tersebut selama tujuh bulan sebelum diserahkan kepada Indonesia.
Perjanjian ini juga mengatur bahwa akan dilakukan penentuan pendapat rakyat (Pepera) untuk menentukan nasib akhir Irian Barat.
Pada 1 Mei 1963, UNTEA secara resmi menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia.
Pada tanggal yang sama, bendera Merah Putih dikibarkan di Irian Barat sebagai lambang kedaulatan Indonesia.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
dulu pernah jadi anggota militer sukarela
Sarno
Presiden Soekarno
Operasi Trikora
Operasi Pembebasan Irian Barat
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Daftar 15 Pejabat Pernah Jadi Menpora RI, Terbaru Erick Thohir Rangkap Jabatan Ketum PSSI |
![]() |
---|
Sosok Djamari Chaniago Jadi Menko Polkam Pengganti Budi Gunawan, Eks Dewan Kehormatan Perwira |
![]() |
---|
Fakta Kasus Korupsi Haji di Kemenag: Kuota Khusus Dijual ke Biro, Kerugian Capai Rp1 T Lebih |
![]() |
---|
Daftar Lengkap 8+4+5 Program Ekonomi 2025, Ada Magang 6 Bulan Digaji UMP |
![]() |
---|
4 Sosok Jenderal yang Disebut Masuk Bursa Calon Kapolri di Tengah Isu Pengganti Listyo Sigit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.