Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Ponorogo

Panen di Ponorogo, Menteri PMK Muhadjir Disambati Anjloknya Harga Jagung

Petani jagung di Ponorogo sambat harga jagung anjlok. Keluhan itu disampaikan oleh para petani kepada Menteri PMK Muhadjir Effendy

tribunjatim.com/Pramita Kusumaningrum
Menteri PMK Muhadjir saat panen jagung di Desa Prayungan, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Sabtu (3/8/2024) 

Laporam Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Petani jagung di Ponorogo sambat harga jagung anjlok. Keluhan itu disampaikan oleh para petani kepada Menteri Perekonomian bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy.

Dimana Menko PMK, Muhadjir diketahui melakukan panen jagung  hibrida NK 212 yang ditanam di Desa Prayungan, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Sabtu (3/8/2024).

“Mestinya ada intervensi dari pihak pemerintah daerah (Pemerintah Kabupaten Ponorogo),” ungkap Menteri Perekonomian bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, Sabtu (3/8/2024).

Pemkab, kata dia, supaya bisa mengendalikan harga jagung. Sehingga petani jangan sampai dirugikan.

“Tolong jangan ada pemain yang memanfaatkan peluang mencari keuntungan berakibat pada pertanian,” kata mantan rektor Universitas Muhammdiyah Malang (UMM) ini.

Seharusnya, Pemkab bisa menyediakan anggaran melakukan pembelian. Sehingga petani justru memproduksi jagung yang tidak kalah dengan petani di Vietnam maupun Brasil.

“Mental petani kita (Indonesia) itu hebat.  Bisa bekerja mulai pukul 05.00 wib pagi hingga pukul 17.00 wib sore,” terang Muhadjir.

Baca juga: Masa Panen Raya di Ponorogo, Petani Keluhkan Harga Jagung yang Anjlok: Keuntungannya Tipis

Sebenarnya, dia mengaku petani bahwa tidak ingin untung banyak, yang penting saat petani menanam ada yang beli, dan harganya cukup untuk mengganti jerih payahnya.

Salah satu petani jagung, Mujiono menjelaskan arga jagung di tingkat petani wilayah Ponorogo saat ini Rp4.450 per kg. 

“Padahal sebelumnya bisa menembus Rp6.000 per kilogram. Ya setidak-tidaknya Rp 5000 per kilogram,” pungkasnya

Baca juga: Harga Cabai Rawit di Probolinggo Naik sampai Rp 100 Ribu per Kilogram, Diduga karena Stok Menipis

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved