Berita Tulungagung
Cabai Rawit di Harga Normal, Petani di Tulungagung Kantongi Untung Rp 1.500.000 per Hari
Cabai rawit di harga normal, petani di Tulungagung mengantongi untung Rp 1.500.000 per hari. Meski harus dipotong biaya panen dan pemupukan.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Selama 2 bulan panen penuh, Zaki mendapatkan Rp 170 juta.
Untuk memastikan keuntungan dari menanam cabai keriting, Zaki mengaku sudah bisa memprediksi siklusnya.
Harga cabai keriting akan turun saat bulan Suro dalam penanggalan Jawa.
Alasannya di bulan ini hampir tidak ada hajatan yang digelar di tengah masyarakat.
“Karena tidak ada acara di tengah masyarakat, permintaan cabai keriting juga turun. Yang masak-masak kan tidak ada,” tutur Zaki.
Selain itu, harga cabai juga anjlok saat hari pertama sampai ke-4 Lebaran.
Selain karena tidak ada masyarakat yang ke pasar, juga tidak ada pedagang yang mengirim ke Jakarta.
Harga akan kembali naik di bulan Safar dan mencapai puncaknya mendekati Idul Fitri serta Idul Adha.
“Kalau saya biasanya setelah panen langsung dikemas 5 kg, dikirim ke Pasar Ngemplak. Jadi tidak ikut harga di gudang (pengepul),” pungkas Zaki.
harga cabai keriting
Tulungagung
Desa Rejoagung
Kecamatan Kedungwaru
Bulan Suro
TribunJatim.com
berita Tulungagung terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Menyusul Kades Suratman, Pemilik Apotek Jadi Tersangka Dugaan Korupsi di Desa Tambakrejo Tulungagung |
![]() |
---|
Gerakan Cabut Paku Warnai Peringatan HUT ke-57 SMA Katolik Tulungagung |
![]() |
---|
Damri Buka Suara Terkait Pengurangan Armada Trayek Tulungagung-Ponorogo dan Potensi Trayek Baru |
![]() |
---|
Pohon Kawasan Hutan di Selatan Tulungagung Sengaja Dimatikan untuk Pertanian, Lahan Diperjualbelikan |
![]() |
---|
Rencana Pembangunan TPST Tulungagung di Dekat Pasar Hewan Terkendala Anggaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.