Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Resepsi Pernikahannya Sepi karena Demo, Pengantin Merasa Rugi dan Lapor Polisi, Kaitannya Diselidiki

Pasangan pengantin lapor polisi karena resepsinya sepi. Itu imbas demo mahasiswa yang digelar di dekat tempat resepsi pernikahan mereka

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
IST - Kompas.com
Resepsi Pernikahannya Sepi karena Demo, Pengantin Merasa Rugi dan Lapor Polisi, Kaitannya Diselidiki 

TRIBUNJATIM.COM - Pasangan pengantin lapor polisi karena resepsinya sepi.

Itu imbas demo mahasiswa yang digelar di dekat tempat resepsi pernikahan mereka.

Pengantin itu pun merasa rugi setelah resepsinya sepi tamu karena terhalang demo.

Peristiwa ini terhadi pada Senin (5/8/2024).  

Diketahui, puluhan mahasiswa diamankan polisi saat melakukan unjuk rasa di depan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Jalan Sultan Alauddin, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (5/8/2024) siang.

Puluhan mahasiswa tersebut menggelar demo guna memprotes kebijakan kampusnya yang dianggap tidak pro terhadap para mahasiswa.

Para mahasiswa ini menggelar demo menuntut surat edaran dari pihak birokrasi UIN Alauddin Makassar yang disebut membatasi aspirasi mahasiswa.

Dalam surat edaran bernomor 259 itu membahas tentang ketentuan penyampaian aspirasi mahasiswa di lingkup kampus.

Mahasiswa menyebut aturan itu bertentangan dengan prinsip kebebasan akademik.

Di tengah unjuk rasa, salah seorang pria yang mengenakan pakaian pengantin datang mengamuk kepada mahasiswa.

Pengantin pria itu geram dan turun dari pelaminan lantaran para tamu undangan tidak bisa masuk ke gedung pernikahan karena terjebak macet hingga berjam-jam.

Baca juga: Air Mata Istri Korban PHK yang Tewas saat Demo di Kantor Bupati, Nelangsa Elus Jenazah: Ayah Gimana

Kini, pihak keluarga pengantin membuat laporan ke Mapolsek Tamalate.

Laporan tersebut ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian.

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Devi Sujana mengatakan, pihak keluarga pengantin membuat laporan pada Senin petang.

"Jadi memang betul di waktu bersamaan itu ada yang melaporkan ke Polsek Tamalate, seorang warga yang kebetulan tadi siang melaksanakan resepsi pernikahan di salah satu hotel di dekat lokasi," kata Devi kepada awak media, Selasa (6/8/2024), melansir dari Kompas.com.

Devi bilang, keluarga pengantin tersebut membuat laporan karena merasa dirugikan setelah banyak tamu undangan tidak bisa hadir akibat terjebak macet.

Baca juga: Wakil Bupati Trenggalek Temui Warga Kecamatan Pule Demo Jalan Rusak, akan Diperbaiki Pekan Ini

Padatnya lalu lintas disebabkan unjuk rasa mahasiswa.

Para pengunjuk rasa diduga menutup akses ke hotel tempat resepsi dilangsungkan.

"Karena adanya demo itu sehingga tamu yang harusnya datang ke sana terhambat datang, sebagian besar tamu tidak datang. Tadi sudah melaporkan dan sudah kita tindak lanjuti. Kita masih dalami apakah ada kaitannya secara langsung dengan demontrasi tersebut," bebernya.

Devi menjelaskan, saat ini total ada 27 mahasiswa yang diamankan dalam unjuk rasa tersebut.

Mereka pun hingga saat ini masih menjalani pemeriksaan.

"Itu kan karena merugikan masyarakat kita lakukan tindakan tegas dengan mengamankan mereka. Kemudian saat ini dilakukan pemeriksaan masih lidik. 27 orang diamankan," tandasnya.

Berita Seputar Demo

Puluhan aktivis yang tergabung dalam Aktivis Lamongan menggelar demo di depan gedung DPRD Lamongan Jalan Basuki Rahmat menyoal bantuan sosial makanan untuk lansia di Lamongan, Senin (15/7/2024).

Para aktivis bergerak seperti demo umumnya dengan membentangkan kain rentang dengan beragam tuntutannya.

Koordinator aksi, Sumantri dalam orasinya mendesak DPRD untuk meminta Dinas Sosial Lamongan agar segera merevisi ulang pembentukan Pokmas bansos makanan lansia tunggal dan disabilitas.

Selain itu, menuntut agar bantuan makan lansia tunggal dan disabilitas diberikan dengan standar ahli gizi dinkes. 

DPR juga perlu menanyakan pada Dinsos dugaan adanya pemotongan anggaran bansos lansia tunggal dan disabilitas senilai Rp 3.000 per jatah makanan.

"Dinsos harus memverifikasi data penerima bantuan agar tepat sasaran," katanya.

Sumantri menandaskan, pergerakannya tidak terikat dengan suatu kepentingan. Namun semata menyuarakan kepentingan masyarakat Lamongan yang tumbuh dari dalam hati.

"Bukan atas perintah siapapun," tandasnya.

Dikatakan, jika dalam sepekan DPRD tidak merespon tuntutan para aktivis. Maka pihaknya akan menggelar demo dengan jumlah massa lebih besar lagi.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Lamongan, Khusnul Aqib yang menemui pendemo memastikan pihaknya akan melanjutkan apa yang menjadi tuntutan para aktivis.

Termasuk dilanjutkan kepada dinas yang menjandi tuntutan para pendemo. Sebab, masih kata Aqib, itu sudah menjadi kewajiban dewan sebagai wakil rakyat.

"Saya yakin, kami akan melanjutkan tuntutan panjenengan semuanya," kata Aqib.

Usai mendapat jawaban singkat dari Khusnul Aqib, massa balik kanan dan membubarkan diri.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved