Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Gresik

Melihat Tradisi Sedekah Laut Nelayan Sukorejo Gresik, Miniatur Perahu Diarak Keliling Desa

Melihat tradisi sedekah laut nelayan Sukorejo Gresik, miniatur perahu nelayan diarak ramai-ramai mengelilingi desa.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
Nelayan di Desa Sukorejo, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, terus melestarikan tradisi sedekah laut atau larung sesaji, Minggu (11/8/2024).  

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Nelayan di Desa Sukorejo, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, terus melestarikan tradisi sedekah laut atau larung sesaji, Minggu (11/8/2024). 

Ratusan warga antusias mengikuti rangkaian kegiatan sedekah laut yang dimulai sejak pukul 06.00 WIB itu.

Warga mulai dari anak-anak hingga orang dewasa tumplek blek di Balai Nelayan desa setempat.

Sedekah laut diawali dengan doa bersama, para warga selanjutnya mengarak miniatur perahu nelayan untuk mengelilingi desa.  

Miniatur perahu nelayan ini berisi hasil bumi dan hasil laut yang didapat dari mata pencaharian warga.

Sesi arak-arakan miniatur perahu berlangsung cukup meriah, diiringi lantunan sholawat nabi. 

Setelah mengelilingi desa, miniatur perahu yang berisi hasil bumi dan laut dibawa bersama-sama menuju ke tengah laut, tepatnya di muara Kali Lamong, Kabupaten Gresik

Ratusan nelayan dari warga setempat turut mengantarkan miniatur perahu dalam kegiatan sedekah laut.

Total ada 46 perahu nelayan berangkat bersama-sama untuk menuju ke muara Kali Lamong.  

Perahu yang mereka tumpangi juga dihias dengan pernak-pernik khas ala kemerdekaan Indonesia.

Sejumlah bendera merah putih dipasang pada perahu. Termasuk juga makanan ringan yang diikat pada tiang bendera, hal ini menambah keindahan pernak-pernik perahu.  

Baca juga: Sedekah Bumi, Warga Kampung Ngesong Surabaya Gelar Pawai Tumpeng Raksasa hingga Ogoh-ogoh

Perjalanan menuju tengah muara Kali Lamong ditempuh selama kurang lebih satu jam.

Sesampainya di lokasi, seluruh perahu yang menampung warga berkumpul berjejeran di satu titik.  

Sebelum miniatur perahu yang berisi hasil bumi dan laut dilarung ke laut, salah satu tokoh masyarakat setempat berdoa terlebih dahulu.  

"Kami buat larung laut atau sedekah laut ini sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT atas hasil laut yang didapat para nelayan Sukorejo," ucap Ketua Nelayan Desa Sukorejo, M Khotib, Minggu (11/8/2024). 

Terdapat salah satu makanan khas desa setempat, yang ditaruh dalam miniatur perahu nelayan.

"Ada sebuah tumpeng, sama perlengkapan aksesori, tadi ada bubur merah khas juga," tutupnya. 

Kepala Desa Sukorejo, Fatkhur Rahman mengatakan, ada dua tujuan utama dalam kegiatan sedekah laut ini.

Pertama, bentuk rasa syukur masyarakat nelayan kepada Allah karena memberikan rezeki. 

Kedua, untuk melestarikan budaya leluhur, termasuk juga mempererat hubungan silaturahmi antar nelayan.  

"Semua warga dilibatkan, semua unsur ikut berpartisipasi, karena ini kegiatan satu desa, bagian dari melestarikan budaya leluhur, mempererat tali silaturahmi warga," terangnya.  

Kegiatan puncak sedekah laut berlangsung dengan sakral.

Selepas proses kegiatan sedekah laut atau larung sesaji yang ditandai dengan pelepasan miniatur perahu ke tengah laut, merekapun kembali ke daratan.

Kemudian, kegiatan dilanjut dengan makan bersama hasil olahan laut di Balai Nelayan.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved