Berita Viral
Viral Pamflet Lomba Minum Tuak Antar Kampung Jelang Hari Kemerdekaan, Kepala Desa: Tidak Benar
Viral pamflet berisi pendaftaran lomba minum tuak antar kampung tersebar di medsos. Namun, pihak kepala desa mengonfirmasi jika informasi itu hoax
TRIBUNJATIM.COM - Viral sebuah pamflet yang berisi pendaftaran lomba minum tuak antar kampung tersebar di media sosial.
Namun, pihak kepala desa mengonfirmasi jika informasi itu hoax atau tidak benar.
Pada isi pamflet itu menyebutkan jika terdapat pendaftaran lomba minum tuak antar kampung menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia (RI), viral di media sosial.
Lokasi dari lomba itu juga dicantumkan berada di Lapangan Bola Mingar, Desa Pasir Putih, Kecamatan Nagawutung, Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca juga: Alasan Bupati Larang Warga Gelar Lomba Panjat Pinang saat 17 Agustus, Sebut Tak Punya Nilai Edukasi
Terdapat juga gambar pria yang sedang memegang gelas diduga berisi tuak putih tercantum di pamflet tersebut.
Disertakan juga syarat dan ketentuan bagi peserta lomba.
Di antaranya usia di atas 18 tahun, setiap tim terdiri dari empat orang, setiap tim harus bisa membawa tuak kelapa 40 liter, pendaftaran gratis, sehat jasmani dan rohani.
Sementara batas pendaftaran pada 16 Agustus 2024.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Pasir Putih, Wenseslaus Bala Papang mengatakan, pamflet yang beredar itu tidak benar atau hoaks.
"Kami dari pemerintah desa menyatakan bahwa tidak ada lomba seperti itu (minum tuak antar kampung) saat HUT ke-79 RI. Itu tidak benar," ujar Wenseslaus saat dihubungi, Senin (12/8/2024).
Setelah pamflet tersebut viral, Wenseslau mengaku dihubungi sejumlah aparat kepolisian dan TNI untuk mengkonfirmasi hal itu.
Dia menduga ada oknum tertentu yang sengaja membuat pamflet itu untuk sekadar menghibur atau pun karena alasan lain.
Wenseslaus menyampaikan permohonan maaf apabila banyak pihak yang terganggu dengan keberadaan pamflet tersebut.
"Kami minta maaf. Saya juga telah memberikan klarifikasi melalui akun Facebook milik saya serta pengeras suara kepada masyarakat di desa bahwa informasi itu tidak benar," pungkasnya.
Untuk diketahui tuak merupakan salah satu minuman keras (miras) tradisional yang sering dikonsumsi warga.
Tuak bisa terbuat dari proses penyulingan nira aren dan kelapa. Selain itu, ada juga yang berasal dari fermentasi dari buah-buahan dan beras.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Tugas Investor Muda dari Kampus Diprotes, Mahasiswa Baru Diminta Buka Rekening |
![]() |
---|
Viral Jasa Naik Trotoar, Pengendara Motor Bayar Rp2.000, Perekam: Kejadian Lagi |
![]() |
---|
Buruh Jahit Ismanto Tinggal di Rumah Sempit Syok Ditagih Pajak Rp2,8 M |
![]() |
---|
Temuan 27.932 Pegawai BUMN dan 7.479 Dokter Dapat Bansos, ini Kata Kemensos |
![]() |
---|
Tampang Pedagang Pasar Terapung yang Viral Mirip Ustaz Abdul Somad, Didoakan Banjir Rezeki |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.