Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pembeli Marah Isi Pertamax Rp 100 Ribu Dipotong Biaya Admin Rp 5 Ribu, Karyawan: di Mana-mana Gitu

Tengah viral di media sosial pembeli marah karena isi BBM Rp 100 ribu dipotong Rp 5 ribu untuk biaya admin.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Instagram @terang_media
Pembeli Marah Isi BBM Rp 100 Ribu Dipotong Rp 5 Ribu untuk Biaya Admin, Karyawan: di Mana-mana Gitu 

TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial pembeli marah karena isi BBM Rp 100 ribu dipotong Rp 5 ribu untuk biaya admin.

Peristiwa ini terjadi di sebuah SPBU di Denpasar, Bali.

Saat diprotes, karyawan SPBU pun memberi pembelaan.

Polisi pun turun tangan.

Dalam video yang diunggah akun Instagram @terang_media, tampak dua petugas SPBU wanita yang sedang melayani pembeli laki-laki.

Pembeli itu mengendarai mobil dan membeli Pertamax senilai Rp 100 ribu.

Namun pembeli marah karena jumlah BBM yang masuk hanya senilai Rp 95 ribu saja.

Sedangkan Rp 5 ribu dipotong untuk biaya admin.

Perekam meminta penjelasan tentang aturan itu.

Namun karyawan SPBU itu mengatakan jika itu sudah aturannya.

Baca juga: Cek Harga BBM Terbaru Agustus 2024, Pertamax Alami Kenaikan Jadi Rp 13.700, Harga Pertalite?

"Pak dimana-mana gitu pak," ucap salah satu karyawan SPBU, melansir dari TribunJateng.
 
"Saya baca di mana, di koran nggak ada kok. Peraturannya mana, peraturan tertulis. Kasih lihat saya, kalau dikasih lihat saya bayar Rp 5 ribu. Saya itu beli pertamax bukan pertalite," ucap perekam video.

"Ya coba aja bapak beli di tempat lain coba," saran dari karyawan SPBU.

"Tempat lain, tempat lain nggak kayak gitu," timpal perekam lagi.

"Apakah ini pungli? Tiap hari beli petamax 100 rb kena biaya 500 rupiah per transaksi," tulis keterangan dalam video.

Unggahan ini pun mendapat banyak komentar dari para netizen.

Baca juga: Daftar Harga Terbaru BBM Pertamina Agustus 2024, Pertamax Naik Mulai Hari ini, Rp13.700 per Liter

@0xpoly**** "apa apaan ini ada biaya admin segala ? harus di bongkar ini"

@snflwerci**** "Habis ini bakalan ada video minta maaf nih 
Bayangin kalau 10 kendaraan yg isi BBM, mayan udh 50"

@TjokordaR**** "SPBU ini udah terkenal bermasalah dr dulu,pernah di sidak n tutup sementara gara2 konsumen isi bbm ga sesuai nominal"

@Ragad*** "heran gua, yg bener niat kerja GK pernah dapet terhalang ordal. yg mentalnya rusak kayak begitu malah di terima kerja, pantes Konoha jalan di tempat index pembangunan mental masyarakatnya.,"

@Bonam** "Ngeri punglinya, bayangin dalam sejam ada 20 kendaraan. Udah dpt 100k. Anggap aja dia jaga 8jam. Sehari 800k 

Kebayang klo si drivernya juga percaya aja jadi ga liat nominalnya lagi, bisa dipotong 10"

Lihat videonya di sini.

Melansir dari TribunBali, sejumlah personel Satreskrim Polresta Denpasar kemudian mendatangi SPBU tersebut dan bertemu dengan manajemen SPBU secara tertutup.

Tidak berselang lama, tiga orang di mana dua di antaranya perempuan berseragam merah diduga merupakan operator yang melakukan pungutan Rp 5 ribu dan satu orang laki-laki berseragam hitam diduga merupakan atasan dua orang wanita itu keluar ruangan dan terburu-buru menuruni anak tangga.

Di parkiran sepeda motor awak media mencoba meminta keterangan seorang laki-laki yang berseragam hitam tersebut.

“Ini kejadiannya di sini tapi saya tidak tahu persis juga. Saya pas tidak ada di sini. Tidak ada (kebijakan admin Rp 5 ribu). Dari manajemen tidak ada masalah pungutan-pungutan itu, tidak ada. Itu inisiatif operator saja,” ucap Pengawas SPBU, Nyoman Sukirta disela akan menuju Polresta Denpasar bersama anggota Reskrim.

“Sementara cukup ya ini karena kita harus segera ke kantor. Oke makasih ya,” kata seorang anggota Reskrim yang mendampingi Pengawas SPBU tersebut.

Baca juga: Pemerintah Akan Luncurkan BBM Pengganti Pertalite, Digadang Bisa Menghemat Uang Negara, Lebih Murah?

Dari pantauan jurnalis tribunbali.com di lapangan, dua orang perempuan diduga operator yang melakukan pungutan berboncengan dengan satu sepeda motor, sementara Nyoman Sukirta menaiki sepeda motor sendiri.

Lalu anggota Satreskrim Polresta Denpasar mengikuti mereka dari belakang dengan sepeda motor juga.

Sebelumnya Nyoman Sukirta pun memberikan keterangan melalui video, di mana dalam video itu dirinya meminta maaf.

“Mohon maaf atas ketidaknyamanannya dan terima kasih atas masukannya. Kami pihak SPBU telah melakukan pembinaan terhadap operator yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dan kami tetap komitmen meningkatkan pelayanan ke konsumen. Untuk masukan dan saran bisa juga mengontak call center 135. Terima kasih,” ucapnya dalam video klarifikasi.

Baca juga: Penyebab Antrean Panjang Kendaraan ke Pelabuhan Tanjungwangi, Polisi Singgung Kapal Tak Bisa Isi BBM

Sementara itu, harga bahan bakar minyak (BBM) tertentu di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pertamina naik mulai 10 Agustus 2024.

PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga BBM umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

Kenaikan harga terjadi pada BBM jenis Pertamax.

Harga BBM Pertamax naik menjadi Rp 13.700 per liter dari harga sebelumnya Rp 12.950 per liter.

Harga ini berlaku untuk wilayah Pulau Jawa, Aceh, NTB, dan Bali.

Dilansir dari Kompas.com, Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari, mengatakan kenaikan harga Pertamaz menyesuaikan kebijakan di SPBU lain.

“Seperti badan usaha lain, Pertamina juga melakukan penyesuaian harga BBM non-subsidi. Penyesuaian dilakukan secara bertahap,” kata Heppy dikutip dari Kompas.com, Minggu (11/8/2024).

Heppy menjelaskan alasan kenaikan harga Pertamax karena Pertamina Patra Niaga mengacu pada tren harga rata-rata publikasi minyak dunia atau Indonesian Crude Oil Price (ICP) dan nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS.

Meski begitu, Heppy menyebut, harga Pertamax masih paling kompetitif untuk BBM RON 92 di Indonesia.

Sebab Shell Super dari Shell yang merupakan BBM RON 92 dibanderol dengan harga Rp 14.520 untuk wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Sedangkan, BP 92, mencapai Rp 13.850 untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) serta Jawa Timur.

Sedangkan harga Pertalite yang merupakan BBM penugasan pemerintah tetap Rp 10.000 per liter.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved