Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Lomba Gerak Jalan Siswa SMA Dikritik karena Mirip Joget Dugem, Membentuk Lingkaran dan Sempoyongan

Aksi para siswa SMA saat ikut lomba gerak jalan ini panen kritikan. Pasalnya, gerakan mereka disebut mirip joget dugem.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Instagram @terangmedia
Lomba Gerak Jalan Siswa SMA Dikritik karena Mirip Joget Dugem, Membentuk Lingkaran dan Sempoyongan 

Senin (12/8/2024) pagi, Kapolsek Margoyoso AKP Joko Triyanto beserta Bhabinkamtibmas Desa Waturoyo Aiptu Susiyanto dan Babinsa Sertu Bambang Haryono memfasilitasi mediasi antara Sukati dengan perwakilan panitia karnaval.

Setelah proses mediasi cukup panjang, akhirnya kedua belah pihak yang terlibat cekcok pun memutuskan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan dan saling berdamai.

Pihak peserta karnaval sound horeg meminta maaf atas perbuatannya dan akan mengganti kerusakan bagian rumah Sukati yang sempat rusak.

Baca juga: Serunya Bupati Ipuk Lomba Agustusan Bareng Warga Desa di Banyuwangi

Adapun Sukati menyatakan memaafkan pantia atas peristiwa yang menimpanya kemarin.

Hal tersebut dibuktikan dengan surat pernyataan bersama yang disaksikan oleh Kades Waturoyo, perangkat desa, tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.

Ditemui di kediamannya, Senin (12/8/2024), Sukati mengaku sangat merasa terganggu ketika truk sound horeg berhenti di depan rumahnya.

"Saya terganggu. Mereka saya suruh jalan, jangan di depan rumah saya, tapi tidak digubris. Akhirnya saya ambilkan selang. Itu pun airnya tidak besar.

Tujuan saya cuma agar mereka segera jalan. Tapi mereka tidak jalan-jalan, malah tidak terima karena saya semprot air," ucap dia.

Sukati mengatakan, para pemuda yang mengiringi sound horeg justru masuk ke rumahnya dan melakukan pengeroyokan.

Anak-anak sekolah yang indekos di rumahnya jadi korban. Tak hanya itu, anak perempuan dan menantunya juga terkena pukulan.

"Anak saya ditonjok, kena hidungnya sampai tidak sadarkan diri. Menantu saya juga kena tonjok," jelas Sukati.

Dia menambahkan, dirinya merasa terganggu dengan adanya sound horeg karena dadanya sakit ketika mendengar suara menggelegar.

Tak hanya itu, bangunan rumahnya yang tergolong sudah berumur juga sampai bergetar-getar seperti hendak roboh.

"Rumah saya, kan, bangunan tua. Saya takut ada yang rusak atau roboh. Kaca-kaca jendela juga saya lakban semua supaya tidak pecah," kata dia.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved