Berita Viral
Air Mata Sopir Truk Saksikan Anak Bawa Baki Bendera HUT RI ke-79, Tak Nyangka Didikannya Berhasil
Tak terbendung air mata seorang sopir truk dan anaknya yang terpilih menjadi bawa baki bendera HUT RI ke-79.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
“Kalau saya waktu itu Alhamdulillah masih asli. Saya yang membawa,” kata Megawati.
Megawati juga mengungkapkan sejarah bendera Merah Putih, yang warna merah dan putih diambil dari umbul-umbul pada zaman kerajaan Majapahit.
Umbul-umbul yang digunakan ketika itu mengambil warna merah dan putih dari gula kelapa.
Baca juga: Kabar 4 Sosok Paskibraka Viral karena Kecantikannya, Ada Ayumi Banyuwangi Sang Pembawa Baki Bendera
“Merah artinya berani, putih suci. Jadi bukan sembarangan. Yang menjahit bendera kebetulan ibu saya, Ibu Fatmawati,” ucap Megawati.
Megawati juga mengungkapkan bahwa ibunya menjahit bendera pusaka saat Indonesia masih dijajah Jepang.
Bak bertanya pada diri sendiri, Megawati pun bertanya apakah ibunya tidak takut menjahit bendera di masa penjajahan.
“Siapa yang tidak takut. Cerita soal bendera pusaka itu juga tidak ada (jarang diceritakan) bahwa (bendera) pernah dipisah (setelah dijahit). Ini sejarah Republik Indonesia,” tutur Megawati.
“Jadi waktu sebelum kemerdekaan ibu saya disuruh bapak saya (Soekarno), ini bukannya nostalgia. Ini sejarah. Ibu saya disuruh menjahit mencari warna merah itu ternyata sulit,” kata Megawati.

Baca juga: Daftar Lengkap Nama Anggota Paskibraka Bertugas pada Upacara HUT ke-79 RI di Ibu Kota Nusantara
Kebetulan pada saat itu ada seorang pengusaha Jepang di Indonesia, Shimizu yang membantu mencarikan kain warna merah.
Bendera Pusaka dijahit oleh Fatmawati pada Oktober 1944, dua minggu sebelum kelahiran putra sulungnya, Guntur Soekarnoputra, menjahitnya setelah Jepang mengizinkan pengibaran bendera Merah Putih dan dikumandangkannya lagu ‘Indonesia Raya’.
Kain yang didapatkan itu kemudian diantarkan langsung ke rumah Bung Karno di Jalan Pegangsaan Timur, mengutip Harian Kompas edisi 16 Agustus 1975.
Namun, karena kondisi kandungan Fatmawatiyang sudah mendekati kelahiran, maka dokter melarangnya untuk menggunakan mesin jahit kaki, akhirnya terpaksa menjahit bendera dengan kedua tangannya.
Bendera itu pun selesai dijahit dalam waktu dua hari dan menjadikannya sebagai yang terbesar di Jakarta setiap kali dikibarkan di halaman rumahnya.
Bendera hasil jahitan Fatmawati itu digunakan ketika upacara Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Namun, ketika Belanda menduduki Yogyakarta pada tahun 1948, diceritakan bendera pusaka terpaksa dibelah menjadi dua oleh Mutahar yang ditugaskan oleh Soekarno untuk menyelamatkannya, barulah setelah keadaan aman, bendera itu dijahit kembali seperti semula.
Mengutip dari Sumsel.Tribunnews, selain Megawati, putri Presiden Soekarno lainnya yang juga pernah menjadi anggota Paskibraka di Istana Negara pada upacara 17 Agustus adalah Rachmawati Soekarno Putri.
Rachmawati menjadi anggota Paskibraka pada upacara 17 Agustus 1966, juga sebagai pembawa baki.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
pembawa baki bendera
Upacara HUT RI ke-79
mengibarkan sang merah putih
Lapangan Atletik Pemkab Bangka Barat
siswi SMK Negeri 1 Parittiga
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Sindiran Hakim MK soal Royalti Lagu, Sebut WR Supratman Orang Terkaya: Berapa Tahun Dinyanyikan |
![]() |
---|
Di Tengah Warga Protes Kenaikan PBB 250 Persen, Beredar Video Bupati Sudewo Asyik Sawer Biduan |
![]() |
---|
Menteri Era Gus Dur Sebut Jokowi Tak Pantas Sarjana: Dia Nggak Punya Ijazah |
![]() |
---|
Petani Minta Maaf karena Anaknya Palak Pengemudi Rp 70 Ribu, Bawa Ember Putih |
![]() |
---|
Tangis Ibu Prajurit TNI Anak Tewas Dianiaya Senior, Kebanggaan Pergi Selamanya: Hati Hancur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.